When You Believe 46

1.4K 85 17
                                    

Warning Aldut Part !!
Part ini mengandung konten dewasa, bagi yg di bawah umur tidak nyaman dengan bagian ini sentuh notif (↪) pada ponsel anda.
.
.
.

Ishani baru saja kembali dari kamar mandi, wanita itu mengenakan jeans pendek dan tang top berwarna hitam.

"Haus" ucapnya pada diri sendiri.
Ishani berjalan menuju pintu, untuk mengambil minum di dapur.

Saat ia baru menggenggam kenop pintu, pintu sudah menunjukan tanda-tanda akan terbuka.

"Veer" kaget ishani melihat wajah ranveer yg muncul di balik pintu.
"Good night" sapa ranveer tersenyum bodoh.

"Kamu udah pulang?" Tanya ishani membantu ranveer melepaskan dasi juga jasnya.
"Iya tumben jam segini udah di kamar biasanya kamu duduk di ruang tamu nonton drakor" ledek ranveer.

Ishani tertawa kecil.
"Iya tadi aku habis yoga gitu terus mandi lagi deh" jelas ishani berjalan mengambil handuk untuk ranveer.

"Mandi, aku akan siapkan makan malam" ucap ishani terakhir. Tapi sebelum ia melenggang pergi ishani menyempatkan mencium pipi ranveer lembut.
"Aku tunggu di bawah"

Ranveer menarik tubuh ishani lembut dalam pelukannya.
"Oh God.. veer kamu buat aku kaget" seru ishani memukul kecil dada bidang ranveer.

"Aku kangen sama kamu honey harusnya kamu ikut ke kantor"
"Ngapain?"
"Ya nemenin akulah"
"kalo aku menenim kamu aku ngga yakin kamu bakal kerja veer" ucap tajam ishani.

Ranveer terbahak, benar tebakan ishani sangat tepat dengan apa yg ranveer pikirkan saat ini.
"Biarin toh kamu istri sahku, hukum pun tidak akan berkutik"
"Iya iya terserah kamu saja, sekarang lepaskan aku, aku harus masak makan malam buat kamu dan  kamu juga harus mandi veer" berontak ishani di pelukan ranveer.

Ranveer dengan cepat menyambar bibir ishani melumatnya dengan buas layaknya itu adalah makanan yg sangat nikamat, awalnya ishani meringis. Dan beberapa menit kemudian ishani menikmati permanian tersebut bersama suaminya.

Ranveer mengelus punggung mulus ishani dengan gerakan slow metion, ishani memejamkan matanya hingga sesuatu meremas buah dadanya membuat mata yg sebelumnya terpejam menjadi terbuka sangat lebar.

"Veer aku belum masak, sana ah kamu mandi" teriak ishani heboh mendorong tubuh ranveer hingga mundur beberapa langkah.

Kadang ishani memiliki kekuatan lebih untuk mendorong tubuh suaminya yg tegap itu entah power berasal dari mana.

Ishani melangkahkan kakinya menuju pintu.
"One more honey, please kiss me"
"No darling, kita telmabat makan malam"
"Please" seru ranveer tapi
Ishani tidak memperdulikan suara yg terus memanggil namanya.

"Fine, aku akan mandi setelah one kiss again" ucap ranveer berusaha.
"Veer jangan keras kepala" seru ishani yg ranveer yakin sedang melangkah menuruni anak tangga.

Ranveer melapaskan nafas kasar.
"Ya sudahlah, kau belum beruntung veer"
Ranveer melangkah menuju kamar mandi.

Setelah makan malam yg panjang, pasutri itu kembali menuju kamar. Tidak, rutinitas mereka sebelum tidur biasanya nonton tv, bicara hingga larut malam dan ketika sudah puas mereka akan tidur.

"Honey, sepertinya kamu tidak perlu terlalu dekat dengan diana" ucap ranveer memulai pembicaraan.

Ishani yg duduk di punggung kasur menatap shakti bingung.
Ranveer baru saja kembali dari kemar mandi untuk melakukan kebersihan sebelum tidur.

"Kenapa? Apa karna dia bawahanmu?" Tebak ishani
"Bukan.. bukan seperti itu honey"
"Veer, diana teman pertamaku disini jadi apa salahnyakan aku dekat dengan dia, lagi pula setelah kejadian dulu zeny sedikit berbeda sekarang kami jadi terasa canggung" ishani berbicara sangat lemah.

When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang