When You Believe 51

831 80 13
                                    

Detik jam terasa begitu lambat ishani terus memandangi jam di atas nakas samping tempat tidurnya.

Sebenarnya sudah hampir sejam ia melakukan hal-hal kurang bermanfaat, dan di antarnya meremas jemari mengigiti bibir meraup wajah kasar dan lain sebagainya hal itu di lakukan demi menutupi rasa gugupnya.

Malam ini, lebih tepatnya dalam beberapa menit lagi ranveer akan datang menjemputnya, mereka akan melakukan kencan, ya kalian tahu bukan makan malam romantis.

Memang bukan kencan pertama kali tapi bagi ishani hal itu tetap membuatnya gugup, membayangkan ranveer dengan tampannya mengenakan jas rapih dan intinya hal sempurna yg di lakukan seorang pria khusus untuk satu orang wanita yg sangat spesial tentu saja membuatnya senang.

Ishani bangkit dari kasur, ia berdiri tepat di depan cermin besar. Menatap pantulan dirinya dengan long dress tanpa lengan berwarna peach. Ishani ingat jika gaun itu adalah pemberian ranveer saat beberapa hari setelah mereka merayakan aniversay pernikahan mereka.
Dia memang pria romantis. Batin ishani tersipu.

Pintu terketuk beberapa kali, saat ishani melirik pintu ranveer sudah muncul di balik pintu dengan texudo berwarana hitam abu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu terketuk beberapa kali, saat ishani melirik pintu ranveer sudah muncul di balik pintu dengan texudo berwarana hitam abu. Pria itu tersenyum hangat menghampiri istrinya.

"Sudah siap?" Tanya ranveer merengkuh pinggang ishani. Ishani hanya mengangguk membalas dengan tersenyum kecil.

Mereka berjalan beriringan hingga di depan mobil, dan tentu saja layaknya seorang pria gantleman membukakan pintu untuk ishani. Dan mobil melaju setelahnya.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka pada tempat tujuan, ranveer membawa ishani memasuki restoran terkenal di california. Konon untuk memesan satu meja memebutuhkan proses yg cukup sulit entah proses seperti apa yg di maksud.

Karna tidak sembarangan orang bisa menikmati hidangan yg di sajikan restoran tersebut, biasanya yg datang kerestoran tersebut adalah kelas artis pejabat bangsawan dan lain sejenisnya.

Dan ishani dan ranveer bisa berada di restoran tersebut dengan mudahnya, luar biasa. Ishani diam menatap ranveer di sampingnya, suaminya tersebut memang terlalu posesif padanya lihat saja sejak mereka keluar dari mobil bahkan saat ini berada di dalam lift yg hanya berdua ranveer tidak pernah melepaskan tangannya di pinggang ishani.

Ranveer memang posesif tapi menjadi semakin posesif sejak insiden dengan arga tempo hari, sejujurnya ishani sudah hampir lupa meski kadang masih merasa trauma, dan saat itu juga ranveer selalu di sampingnya menenagkannya.

Enatahlah, jika saja aku berani bertanya seberapa besar cinta ranveer padaku, pasti sudah ku tanyakan. Sayangnya tanpa perlu bertanya sepertinya aku sudah mengetahui jawabnya. Dia sangat mencintaiku. ucap ishani dalam hatinya.

Ranveer melirik ishani yg masih menatap dirinya tersenyum klise. Ia menundukan sedikit wajahnya untuk mencium bibir ishani pelan. Ishani terkekeh mendapatkan serangan dadakan dari ranveer hanya bisa merona.

When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang