20. Story 10

2.7K 402 2
                                    

"Eungh.." Mata Soonyoung terbuka perlahan mendengat suara lenguhan seseorang. Oh, ternyata Jihoon.

Jihoon masih tidur. Mungkin lenguhan itu karena dia kedinginan. Dengan telaten Soonyoung menyelimuti tubuh mungil itu dengan selimut satunya. Sepertinya milik Wonwoo.

Mereka tidur di satu kasur karena memang hanya itu kasur di kamar Jihoon dan Wonwoo. Tenang saja, ukurannya queen size. Cukup besar menampung tubuh mereka berdua.

"Ugh gatal." Soonyoung menggaruk leher dan tengkuknya pelan. Kenapa gatal sekali ya?

"Eh kenapa gue ga pake baju ya?" Masih setengah sadar, Soonyoung bergumam sendiri.

Sedikit terkejut, Soonyoung jadi curiga. Dengan perlahan, Soonyoung mengintip sedikit sesuatu di dalam selimut yang menghangatkan mereka sepanjang malam tadi.

"Oh astaga! Apa yang gue lakuin?!" Soonyoung menjerit kecil. Dan dengan tidak sengaja membangunkan malaikat mungil di sebelahnya.

"Ada apa Soon? Berisik sekali." Suara serak Jihoon mengalihkan Soonyoung dari keterkejutannya.

'Sialan. Ini yang kubenci ketika tidur dengan Jihoon.' Soonyoung mengalihkan pandangannya ke arah Jihoon yang menatapnya dengan mata setengah terbuka.

"O-oh? Ngga." Gelagapan, Soonyoung kembali merebahkan tubuhnya di sebelah Jihoon dan menutupnya kembali dengan selimut. Jihoon tidak boleh melihat tubuhnya berlama-lama.

"Dingin banget sih." Jihoon meringkukkan badannya dan mendekat ke arah Soonyoung. Tidak menempel tapi tetap saja bersentuhan.

Soonyoung menggaruk tengkuknya dan dengan terpatah-patah, tangannya memeluk Jihoon. Seperti dulu ketika masih ada status di antara mereka.

"Masih ngantuk? Tidur aja lagi." Jihoon mengangguk dan semakin merapatkan tubuhnya pada Soonyoung.

"Hmm." Soonyoung ikut menutup matanya. Sesekali menguap dan mengeratkan pelukannya pada Jihoon. Badan Jihoon yang kecil membuatnya semakin enak dipeluk. Pelukable gitu.

Baru sekitar 15 menit mereka bertahan dalam posisi itu, suara ribut-ribut di luar membangunkan Soonyoung kembali. Akhirnya dia memutuskan keluar kamar setelah berbisik pada Jihoon.

Setelah mengintip sedikit, Soonyoung mendekati Jihoon yang masih setia dengan kasur serta selimutnya. Pemuda sipit itu meregangkan badannya sebentar sebelum kemudia berujar, "Sepertinya kita harus bangun. Mingyu sudah datang."

Jihoon bangkit dari tidurnya dan menatap Soonyoung dari atas sampai bawah.

"Kenapa ga pake baju?"

"Lah kamu juga kok gapake celana."

"Ih pake. Kan ini celana tidur." Jihoon berdiri di atas kasur dan menunjukkan celana pendeknya pada Soonyoung. Soonyoung menelan ludahnya kasar. Celana pendek itu mengekspos paha mulus Jihoon.

"Uhuk." Soonyoung tersedak ludah sendiri. Tangannya menepuk dadanya sendiri pelan.

"Kenapa? Aneh ya?" Soonyoung menggeleng menanggapi. Tangannya masih menepuk-nepuk dadanya. Tapi seketika jantungnya hampir berhenti berdetak. Baju tidur Jihoon yang kebesaran telihat melorot dan Soonyoung melihat... ah sudahlah.

'Apa aku harus berakting baru bangun di depan mereka?' Pikir Soonyoung setelah melihat kondisi mereka berdua pagi ini.

"Aku keluar duluan." Dengan terburu-buru Soonyoung keluar dengan akting baru bangun.

"Pagi kakak-kakak dan adik-adikku. Hoaamm pagi ini dingin sekali."

"E-EH"

Cupidsoon
13-03-2018

🍃EX「Mantan」✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang