59. Story 34

1.3K 191 3
                                    

Terkejut, tentu saja Soonyoung merasakan itu. Ia pikir Jihoon akan dengan mudahnya menerima lamaran ini karena mereka termasuk pasangan yang lumayan lama bersama. Namun, ia tau Jihoon pasti punya suatu alasan untuk menolaknya.

Soonyoung menghela nafasnya ringan dan tetap tersenyum walau hatinya terasa tercabik-cabik. Inikah yang namanya sakit tapi tidak berdarah?

"Ah begitu. Baiklah tak apa. Kau bisa simpan cincin dan mobil ini. Anggap saja hadiah mendadak? Hahaha."

Jihoon tau Soonyoungnya hanya tertawa pura-pura. Ia tau Soonyoungnya kecewa. Ia tau Soonyoungnya sakit hati. Dan ia tau Soonyoungnya akan menyerah.

.
.
.

10.15 pm

Seungcheol sedang bersantai di ruang tengah dengan tenang sebelum akhirnya diusik dengan suara berisik deringan teleponnya. Sempat melirik sedikit siapa yang menelepon malam-malam dan akhirnya menyambar dengan cepat setelah tau siapa yang menelepon.

"Halo say-"

"Choi! Kemana anakmu membawa anakku?"

Dahi Seungcheol mengkerut bingung.

"Hah? Anakmu kan anakku juga. Anak yang mana sayang?"

"Itu anak kesayangan lu si uji dibawa kabur sipit! Cepet cari atau ga dapet jatah!" Setelah itu, telepon ditutup sepihak oleh sang penelepon, Yoon Jeonghan.

"Astaga napa gua yang kena mulu ih." Sang tampan mengotak-atik kontak teleponnya, akan tetapi terhenti setelah melihat notif di bagian atas layar smartphone nya. Tangannya memencet notifikasi itu dan boom, jantungnya bekerja 2x lebih cepat. Langkahnya terburu-buru dan mengambil kunci mobil asal. Tangan kanannya memencet nomor telepon Jeonghan.

"Jeonghan, kita pergi sekarang!"










































"Maaf, sepertinya aku dan Soonyoung tidak bisa pulang malam ini, hyung. Tolong jangan beritahu member lain. Kami terkena kecelakaan dan ada sesuatu yang aneh dengan Soonyoung. Aku mohon kalian bisa kesini secepatnya. Aku sangat takut, hyung."

Cupidsoon
2-10-2018

🍃EX「Mantan」✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang