Mingyu x Wonwoo
"Wonu hyung~~"
"APA?!"
"Jangan ngambek dong. Maap kan gyugyu lupa."
"Bodo."
Mingyu mengerucutkan bibirnya. Memangnya salah kalo lupa sama janji?
"Beneran deh sumpah Gyu lupa. Nanti Gyu beliin yang beesaaaaarrr." Tawa Mingyu lagi yang sudah dipastikan jawabannya sama.
"Ga."
Tuh kan.
Setelah lelah berkali-kali ditolak, Mingyu memutuskan pergi keluar kamar. Berharap Wonwoo mencegahnya. Tapi bahkan saat Mingyu menutup pintu, Wonwoo tetap tidak bergerak dari atas kasur.
Memang sih salahnya Mingyu yang lupa beliin bunga sesuai janjinya kemarin. Tapi dirinya benar-benar lupa setelah bekerja sampai larut malam. Memangnya ada toko bunga 24 jam?
"Gua harus gimana dong ah." Frustasi, Mingyu menjambak-jambak rambut halusnya. Baru keramas makanya halus.
"Keluar deh. Cari bahan kaleman si ayang." Berbekal dompet tebal isi karcis dan nota ngga jelas, Mingyu pergi keluar setelah sempat berteriak, "WONU, GYU KELUAR."
Wonwoo di dalam kamar mendengus. Untuk menghapus rasa bosan, ia ingin bermain game di handphone nya sendiri. Tapi matanya berhenti saat melihat satu handphone canggih keluaran terbaru milik Mingyu. Tergeletak begitu saja di atas kasur.
"Lah ditinggal. Bego emang." Ya udah Wonwoo ambil handphone itu dan bermain game disana. Mingyu memang lebih banyak punya game daripada Wonwoo yang lebih senang bermain di pc.
"Seketika pengen pizza huft."
Tinggalin aja Wonwoo main. Kalo diganggu, malah marah. Serigala betinanya agak sensi.
.
.
.
.
."Eh mbak, ada buket bunga yang besar ga?" Tanya seorang laki-laki tampan yang menamai dirinya Mingyu.
"Ada. Mau yang mana?" Balas sang florist ramah.
"Gatau deh yang paling besar pokoknya. Yang bagus ya, hadiah valentine nih." Sang florist mengangguk lalu pergi ke pintu belakang, membuatkan pesanan Mingyu.
Jengah menunggu terlalu lama, Mingyu berkata pada kasirnya bahwa dirinya akan kembali beberapa menit lagi. Ia hanya ingin berkeliling sebentar, berharap menemukan hadiah lain untuk si sayang yang mengamuk.
.
.
.
.
.Mingyu tiba di rumah sekitar jam 5 sore. Karena membawa begitu banyak barang, dirinya bersusah payah membuka pintu. Setelah berhasil menaruh mereka semua di atas sofa, Mingyu mengintip ke dalam kamar. Ia mendapati Wonwoo tidur terlentang dengan kacamata yang masih bertengger di hidungnya. Handphone yang ada di genggamannya terlihat masih menyala, menunjukkan ia kelelahan bermain game.
"Aigoo manisnya kalo lagi tidur." Bisik Mingyu pelan. Tangannya menarik kacamata Wonwoo dengan perlahan dan membenarkan posisi tidurnya.
"Eungh..gyu?" Wonwoo mengerjapkan matanya sebentar.
"Sorry aku ganggu. Tidur aja lagi. Gyu mau masak dulu." Wonwoo mengangguk dan kembali tidur menyamping.
"Emangnya secapek itu main game ya?" Tanya Mingyu dalam hati. Ia keluar kamar dan menggulung lengan sweaternya. Berjalan ke dapur dan mengambil dua bungkus ramyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍃EX「Mantan」✅
Fanfiction【 Completed 】 ❝ Kalian itu ibarat air. Bisa disentuh tapi ngga bisa di genggam ❞ -Semesquad Read all chapter! Semuanya berhubungan Highest rank #1 Meanie 11.05.18 #1 Soonhoon 23.05.18 #1 Seventeenff 17.12.18 #3 Seventeen 23.12.18 #18 Short Story 1...