85. Story 49

1K 132 13
                                    

Persiapan sebuah pernikahan itu ngga mudah bagi Soonyoung. Apalagi mereka bukan orang yang suka kehebohan mengingat Jihoon orang yang simple.

"Gini aja kali?" Jihoon tampak berpikir.

"Hmm..apa ngga keramean tuh? Gue ga suka bunga banyak-banyak," Soonyoung mengangguk mengerti dan mencoret daftar vas bunga di catatannya.

"Ini desain dalemnya biar EO nya aja yang nambahin lagi ya. Kita fitting baju dulu," kata Soonyoung. Jihoon dengan senang hati beranjak pergi meninggalkan Soonyoung di ruang tengah dengan dahi mengkerut.

"Aneh. Giliran baju semangat banget,"

Mereka memutuskan pergi ke tempat yang sama dimana Jeonghan dan Jisoo memesan baju. Katanya sih bagus dan terkenal.

Dan yah, memang benar. Soonyoung dan Jihoon langsung setuju dengan pakaian yang ditawarkan. Bahannya bagus dan edisi terbatas yang berarti ini pakaian spesial. Tentu saja harganya lebih fantastis daripada baju lainnya.

"Thanks," ucap Jihoon saat mereka pergi keluar dari toko baju.

"For what?"

"For everything. Gue tau kalo lu banyak bantu disini. Secara lu yang bakal jadi kepala keluarga," Jihoon agak tersipu malu saat mengucapkannya. "Maaf gue gabisa bantu banyak. Sesuai janji, gue yang bayar makanan sama bajunya," lanjut Jihoon.

Soonyoung spontan menggeleng dan mendesah pelan, "Ngga lah. Yang ngajak nikah kan aku. Semuanya udah lunas kok tenang aja. Aku ga bakal nikahin kamu kalo ga ada modal," Soonyoung tersenyum di akhir kalimatnya. Melihat Soonyoung tersenyum, Jihoon ikut tersenyum dan merapatkan diri ke tubuh Soonyoung. Mereka berjalan berdampingan untuk mencari cafe.

"Kalo gitu aku yang bayar sekarang. Oke?" Soonyoung tertawa dan mengiyakan permintaan Jihoon. Daripada ngamuk.

~▪¤▪~

"Ih ayang lihat deh, undangan Soonyoung hyung ucul banget kayak kamu,"

"Kamu muji apa mau gombal?"

"Dua-duanya hehe,"

"Goblok,"

Setelah itu mereka terdiam. Wonwoo asik main game dan Mingyu masih mantengin undangan itu.

"Wonㅡ,"

'You have been slain,'

"MINGYU!!! Mati nihh aduhh masa epic comeback?!" Wonwoo menatap Mingyu tajam. Mingyu cuma bisa neguk ludahnya pelan.

"Maap. Gatau kalo lagi war. Lagian main ngga ngajak-ngajak. Kalo ada Gyu pasti auto-win," ujarnya bangga. Wonwoo cuma nendecih dan kembali melanjutkan game nya saat sudah hidup kembali.

"Nanti pergi yuk,"

"Kemana?"

"Ke...rumah sakit?"

"Hah? Ada yang sakit? Siapa?" Wonwoo jadi agak ga fokus main, dan dirinya kembali di slain sama enemy.

"Kamu," Wonwoo menatap Mingyu datar.

"Ngerjain?" Tanya Wonwoo. Mingyu menggeleng sebagai jawaban.

"Engga. Kan ngecek siapa tau udah ada bayik bayik lucu di peㅡ AKH!"

"MATI SANA MATI!" Pukulan demi pukulan Wonwoo berikan kepada Mingyu. Mingyu cuma bisa diam pasrah di siksa setiap hari.

"Kamu mukul terus nanti aku minta putus loh," tangan Wonwoo yang hendak memukul kepala Mingyu terhenti begitu saja di udara.

"A-apa?" Mingyu panik. Pasalnya Wonwoo udah keliatan mau nangis gitu.

"Bercanda sayang. Sayang bercanda serius," Wonwoo mendudukkan dirinya menjauh dari Mingyu. Kasur yang semula berat di tengah, jadi berat di pinggir-pinggir aja.

"Aku mau main," kata Wonwoo dingin. Mingyu diam menunggu Wonwoo menyelesaikan match nya. Setelah suara 'victory' keluar dari handphone Wonwoo, Mingyu baru berani mendekat.

"Bercanda Won. Kim Wonwoo ini bercanda loh. Ga beneran putus. Kamu juga ga mukul aku lagi kan?"

"APRIL FOOLS AHAHAHAHAHAHA," Wonwoo tertawa terbahak-bahak di atas kasur. Tangannya menunjuk-nunjuk wajah Mingyu yang udah keliatan pasrah banget.

"Keterlaluan kamu Won," tawa Wonwoo terhenti karena melihat Mingyu yang tiba-tiba jadi kayak es gitu.

"Kenapa sih? Baperan banget,"

"Siapa yang ga kaget digituin? Gak lucu sama sekali," Mingyu marah.

"Kamu juga bercandain aku.." Wonwoo terlihat memegang bajunya erat-erat. Mingyu udah bediri, keliatan banget keselnya.

"Gatau deh. Kamu main aja lagi. Aku mau keluar dulu,"

"Gyu! Katanya mau pergi bareng,"

"Nggak jadi."

Blam

Pintu kamar mereka di tutup sama Mingyu agak keras.

"Emangnya keterlaluan banget ya tadi? Dia ga sih yang keterlaluan? Ish nyebelin," Wonwoo mematikan handphone nya dan merebahkan diri di kasur besarnya.

"Dia tadi pake ngomong putus segala. Kan kesel beneran. Ihhhh Kim Mingyu bikin pusing aja," ia meredam teriakan di dalam bantal kesayangannya.

"Cie ngapain hayo?" Wonwoo otomatis menjauhkan wajahnya dari bantal dan menoleh ke arah pintu dengan cepat. Di sana ada kepala besar Mingyu yang nongol dari celah pintu.

"April fools hehe. Gantian dong ngerjainnya," gigi taring Mingyu mencuat keluar saat dirinya tertawa. Wonwoo memasang wajah super kesalnya dan berkata, "Kalo ngeselin terus, cium nih!"

"Dengan senang hati cintaku~ muah," Mingyu beneran mendekat mencium Wonwoo penuh sayang. Padahal Wonwoo cuma iseng aja ngomong begitu. Ya salah sih kalo targetnya Mingyu.

~▪¤▪~






Ku UN dulu ya ges. Iya aku masi 3 SMA :'
Doakan lulus hehe







Cupidsoon
01-04-2019

🍃EX「Mantan」✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang