Lima hari setelah kecelakaan Soonyoung dan Jihoon
"Udah siap? Mau jalan kemana?" Jihoon merapikan jaketnya dan jaket Soonyoung tentu saja. Bulan ini sudah mau memasuki musim dingin. Dan entah kenapa Seungcheol hyung mau melaksanakan pernikahannya di bulan ini.
"Heum. Ke taman belakang saja. Memangnya kalau aku minta pulang, kau mau antar?" Terkekeh kecil, Soonyoung menyamankan dirinya duduk di atas kursi roda.
"Ish menyebalkan." Perlahan Jihoon mendorong kursi roda Soonyoung menuju lift yang akan membawa mereka menuju taman belakang rumah sakit.
Oh iya, ngomong-ngomong Soonyoung sudah sadar sejak 2 hari lalu. Kemarin ia dipindahkan ke ruang rawat inap untuk dirawat beberapa waktu sampai luka-lukanya pulih. Tapi mungkin tidak dengan kakinya. Soonyoung mengalami Paraplegia yang menyebabkan dirinya tidak bisa menggerakkan kakinya. Dokter bilang hanya sementara tapi mereka tidak yakin karena keadaan Soonyoung saat itu sedang kritis.
"Apa aku merepotkanmu?" Tanya Soonyoung saat mereka sampai di area taman belakang. Jihoon menahan kursi roda Soonyoung di sebelah kanan kursi taman.
"Ya engga lah. Kenapa ngomong kayak gitu itu?" Soonyoung menggeleng kecil.
"Entah lah. Aku pikir semua bakal ninggalin aku gara-gara aku sekarang ga bisa apa-apa." Soonyoung menepuk pahanya pelan.
"Disini, aku gabisa gerakin lagi, Ji. Kalo kayak gini terus, bisa-bisa aku dikeluarin dari agensi." Jihoon mengumpat dalam hati. Soonyoung ini suka sekali ngomong hal ga penting.
"Engga mungkin lah. Kamu tuh orang berbakat. Lagian dokter bilang kamu bakal sembuh kok. Sekarang kamu banyakin istirahat biar pas pernikahan Seungcheol hyung bisa dateng. Oke?" Soonyoung tersenyum samar. Tangannya terulur ke pucuk kepala Jihoon dan mengelusnya pelan.
"Kalo kamu kayak gini terus, aku gabisa lupain kamu. Jadinya malah pengen ajak nikah lagi hahaha."
"Oke aku mau kok!"
Deg
Jantung Soonyoung berhenti berdetak seperdetik. Nafasnya tertahan dengan mata membesar yang kelihatannya ngga ada beda sama dia melek biasa.
"Apa? Kamu ngajak nikah kan? Ayo aku mau. Kapan? Hari ini? Mimggu depan? Bulan depan? Tahun depan? Aku iya aja." Jihoon menunduk malu. Rona merah di pipinya menandakan ia malu setengah mati.
"H-hei kalau kamu menerimaku karena merasa kasihan, aku menolak. Aku ingin kamu ikhㅡ"
Cup
"Aku ikhlas Soonyoung! Jangan ragukan lagi karena aku ga bakal ulang kata-kata yang sama." Bibir Jihoon mengerucut dengan raut wajah kesal.
Tangan Soonyoung memegang bibirnya sendiri. Apa hari ini memang hari keberuntungannya? Semuanya terasa mengejutkan.
.
.
.
.Seungkwan sedang memakan rotinya disaat Hansol menghampiri dengan kerutan di dahinya.
"Kwan, kok Soonyoung hyung ngga pulang-pulang ya? Nginepnya lama amat." Seungkwan menaikkan bahunya.
"Lah ngapa nanya gua? Mana gua tau. Tanya tuh Wonwoo hyung atau Seungcheol hyung. Udah sini ikut makan roti. Bantuin gue biar ngga khilaf ngabisin semuanya." Ajak Seungkwan. Hansol nurut aja walau dalam hatinya juga ada rasa khawatir.
'Kayaknya ada sesuatu yang salah deh'
Cupidsoon
6-12-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
🍃EX「Mantan」✅
Fanfiction【 Completed 】 ❝ Kalian itu ibarat air. Bisa disentuh tapi ngga bisa di genggam ❞ -Semesquad Read all chapter! Semuanya berhubungan Highest rank #1 Meanie 11.05.18 #1 Soonhoon 23.05.18 #1 Seventeenff 17.12.18 #3 Seventeen 23.12.18 #18 Short Story 1...