71. Story 43

1.1K 151 9
                                    

"Lu dateng-dateng bikin kaget orang aja. Ngeselin tau ga sih?"

"Lu nya juga bengong aja!"

"Ya kan gue nungguin doi! Goblok jangan dipelihara woi!"

"Lu yang goblok!"

Jeonghan yang berada di tengah-tengah perdebatan memilih diam dan memakan makanannya dengan tenang. Gak berapa lama, kedua orang itu berhenti berdebat.

"Udah selesai ngobrolnya? Asik ya ngomong berduaan aja." Ujar Jeonghan sarkastik.

"Maaf sayang. Dia nih ngeselin." Seungcheol memasang wajah memelasnya dan cuma dibalas tatapan datar Jeonghan.

"Kok ga ngabarin kalo kesini Nay? Kan bisa tinggal di rumah gue dulu." Jeonghan mengalihkan pandangannya ke perempuan di depannya, Nayeon.

"Ga ah ngerepotin. Lagian disana cowo semua. Lu mau gue di gorok sama ortu gue?" Jeonghan tertawa.

"Ga bakal di apain juga. Lu tidur di rumah ortunya dia?"

"Iya lah. Tinggal di hotel bangkrut gue."

"HAH?! LU TINGGAL DI RUMAH GUE?! Awas sampe lu masuk-masuk ke kamar gue!" Ancam Seungcheol.

"Sepupu macam apa yang ngancem gitu? Udah lu ke Seoul ga ngajak-ngajak dan ninggalin gue di Belanda cuma gara-gara putus sama ni anak. Pantes aja Jeonghan mau sama lu, orang lu nya nekat kesini sendirian." Kata Nayeon panjang lebar yang disertai tawa kencang Jeonghan.

"Tapi kan ortu gue juga emang mau kesini. Gue nya aja yang emang mau gercep. Keburu di ambil orang tau!" Nayeon menganggukkan kepalanya membenarkan.

"Yaudah langgeng ya kalian sampe tua. Undangan udah sampe ke gue kok. Gue bisa dateng soalnya gue lama disini." Sorakan senang datang dari mulut Jeonghan.

"Yesss kalo gitu besok ke rumah ortu lu ya cheol? Gue mau masak bareng Nay sama mau nonton." Anggukan Seungcheol menjadi awal bagi Jeonghan dan Nayeon untuk berbincang mengenai masak memasak dan perfilman.

"Sulit punya jodoh dan sepupu yang seleranya sama. Gue jadi nyamuk."

.
.
.
.
.


Kadang kehidupan manusia ngga semulus paha Jihoon. Ga deng, bercanda. Maksudnya ngga semulus yang di harapkan.

Pasti ada aja halangan yang bikin kita gabisa capai impian kita sendiri. Ya kayak ini nih. Di saat kebahagiaan memuncak, eh ada aja insiden yang terjadi. Soonyoung sih gatau bakal begini jadinya. Kalo dia berdiri aja belom bisa, gimana nanti nungguin Jihoon di depan altar?

Tapi semuanya udah terjadi sesuai kehendak Tuhan. Kita gabisa ngapa-ngapain lagi selain ngikutin apa yang Tuhan mau. Mungkin emang belom waktunya mereka jadi satu secara sah.

Sekarang ini Soonyoung lagi duduk santai di halaman belakang menikmati kenikmatan hakiki mangga manis potongan Jihoon. Dirinya ditemani secangkir teh hangat yang mulai mendingin karena suhu yang hampir mencapai 18°C.

"Mau lagi ga?" Jihoon datang dengan tangan basah sehabis cuci piring. Gelengan menjadi jawaban untuk Jihoon.

"Gosah ah. Mending kamu duduk sini nemenin aku. Bosen tau sendirian terus. Kamu jangan sibuk ngurus rumah dong. Aku nya di perhatiin juga." Bibir imut Soonyoung maju beberapa senti. Ingin Jihoon gigit bibir itu, tapi mengingat Soonyoung bisa liar kapan saja, pikiran tersebut mendadak hilang tersapu angin.

"Manja banget. Siniin kepala lu." Jihoon duduk menyender dinding kayu dengan kaki selonjor. Dengan hati-hati dirinya membawa kepala Soonyoung ke pangkuannya.

"Ji selimut dong. Dingin nih."

"Bentar-bentar." Tanpa memindahkan kepala kekasihnya, Jihoon menarik selimut di sebelah kanannya dan menyelimuti mereka berdua untuk mencari kehangatan.

"Kalo kayak gini gimana aku nafas, Ji?" Dan Jihoon baru ingat bahwa ketika dia menyelimuti kakinya otomatis kepala Soonyoung tertutup selimut.

"Eh sorry. Ini aku ambil lagi."

"Hehe makasi."

Keheningan menyelimuti mereka yang sedang berbagi kehangatan. Soonyoung setia melihat ke arah taman belakang. Sesekali matanya tertutup tanda kantuk mulai melanda.

"Soon."

"Hmm?"

"Ke kamar yuk."

"HAH NGAPAIN?!" Seketika kantuk yang Soonyoung rasakan menghilang.

"Ya pindah lah. Disini dingin. Mau mati beku?" Otak Soonyoung yang sudah merencanakan sesuatu yang iya-iya mendadak buyar.

"O-oh gitu. Boleh deh sekalian tidur." Soonyoung sudah bersiap ingin berdiri tapi Jihoon menahannya dengan segera.



















































"Ta-tapi, buka baju....ya?"





Cupidsoon
13-1-2019

🍃EX「Mantan」✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang