45. Story 27

2.1K 298 15
                                    

Prang

"Keluar dari sini!" Suara Jeonghan menggelegar memenuhi ruang kamar nya. Sementara seonggok daging hidup yang masih nyaman bergelut dengan selimut hangat milik Jeonghan tetap diam. Tidak berniat bangkit untuk keluar.

"Jangan teriak-teriak, Hanie. Liat nih, frame kita jatuh kan." Jeonghan menatap sebuah frame yang terjatuh tak berdaya di lantai

"Salahmu yang gamau keluar! Kesenggol kan! Sana ganti!" Dengan bermalas-malas Seungcheol berdiri. Padahal dia berniat tidur disana untuk seminggu ke depan.

"Iya iya ini aku ganti. Tapi aku boleh tidur disini kan?" Jeonghan berpikir sebentar. Kalau dibiarkan menginap, bisa heboh nanti.

"Kalau semalam ga apa sih." Seungcheol baru saja akan protes, tapi Wonwoo sudah lebih dulu memotongnya dengan masuk ke kamar Jeonghan.

"Hyung, aku ijin pergi ya. Pulangnya agak malem. Ga usah ditunggu." Jeonghan mengangguk sekilas dan kembali menunggu jawaban Seungcheol. Seungcheol memang mau protes. Tapi tatapan tajam Jeonghan membuatnya tak berkutik.

"O-oke! Semalam. Tapi jangan harap besok bisa jalan. Aku pergi!" Seungcheol buru-buru keluar kamar sebelum kena semprot Jeonghan yang sudah siap-siap berteriak.

"SEUNGCHEOLLL!!!"

Tuh kan.

...

"Soonyoung, coba dengerin lagi." Jihoon memutar ulang satu instrument karya nya yang hampir selesai. Sementara Soonyoung memasang telinganya baik-baik, berusaha mencari sesuatu yang dari tadi terasa ganjal di telinganya.

"Sebentar..sebentar..Ini dia! Bagian ini harusnya langsung tak tak tak bam bam dung baru waa begitu." Jihoon menatap Soonyoung dengan tatapan aneh nya.

"Apa-apaan tak tak tak bam bam dung dan waa itu?" Soonyoung menggaruk kepalanya. Bingung untuk menjelaskan.

"Aish tanya Bumzu hyung aja deh. Gue ga ngerti beginian." Jihoon menendang kaki Soonyoung tepat di tulang keringnya dengan keras.

"Kalo selesai hari ini, gue bisa dapat bonus. Kalo ga dapet apa, ngapain juga minta bantuan lu." Omel Jihoon. Soonyoung masih mengaduh kesakitan. Jihoon jadi panik sendiri.

"Kekerasan ya? Aduh maaf?? Eh maaf." Kan, gara-gara panik jadi salah ambil nada.

"Lucu banget sih pacar gue." Soonyoung mencubit pipi Jihoon pelan.

"Idih siapa yang mau jadi pacar lu. Lagian kita udah putus. Sana pulang!"

"Lah tadi manggil ke studio, sekarang disuruh pulang. Lu tau perjuangan kesini menembus macet ditambah pukulan dari lu gara-gara telat? Yalord jangan sadis-sadis, Ji." Jihoon cuma mendengus dan mengalihkan pandangannya kembali ke layar komputernya.

"Kalo gue pergi beneran, nangis lu. Beneran nih gue pulang? Gue tinggal ya." Soonyoung beranjak dari kursinya. Jihoon pura-pura tidak peduli tapi ia mengigit bibirnya ragu.

"S-stop. Temenin gue ke Bumzu hyung." Pinta Jihoon takut-takut. Malu dengan perkataannya sendiri.

"Apa gue bilang. Ayo buruan. Udah malㅡ"

Kriet

"Loh, gue kunci tadi. Serius, Ji." Jihoon menatap pintu dengan aneh. Tadi dia juga denger Soonyoung kunci pintu itu.

"Kok kebuka ya? Apa udah rusak?" Jihoon jalan deketin pintunya. Dia nyari sesuatu yang mungkin rusak. Tapi bukannya nemuin kerusakan, dia malaj nemuin seseorang.

"Young, kita nginep disini aja deh." Jihoon buru-buru nutup pintunya dan langsung dikunci. Dia juga menggeser sofa ukuran sedang ke depan pintu.

"Apaan sih? Pulang ah, Ji. Ntar dicaㅡ mmphh"

"Sstt diem deh lu. Jangan ngomong keras-keras." Jihoon nutup mulutnya Soonyoung dengan tangan kecilnya. Dengan susah payah Jihoon narik Soonyoung menjauh dari pintu dan masuk ke ruang rekaman. Lagi-lagi Jihoon nutup pintunya.

"Kita tidur disini aja. Disini kedap suara dan lu bebas ngomong apa aja." Jihoon ngelepas tangannya dari mulut Soonyoung.

"Ada siapa sih?" Jihoon menimang-nimang. Kalo Soonyoung tau, dia panik ga ya?

"Itu, yang lu liat pas lu mau jemput gue." Soonyoung mengerutkan alisnya bingung.

"Apa sih? Itu....hmm....yang mirip Jihㅡ OH MY GOD SERIOUSLY?!" Jihoon ngangguk dan ngasi kode Soonyoung buat diem.

"Besok pagi kita cepet-cepet pulang oke? Sekarang kasi tau Seungcheol hyung dulu."

"Seriusan nih? Lu liat siapa?" Tanya Soonyoung.

"Em...liat...liat lu." Jawab Jihoon ragu.

"Wah kembaran gue tuh. Samperin boleh?"

"Nyari mati lu? Ntar kalo lu digorok gimana? Gue kan gamau hidup sendiri! EH!" Jihoon buru-buru nutup mulutnya kaget. Sialan, kelepasan.

"Gue gatau harus bersyukur atau takut. YOU ARE MY CUTIE LIL COTTON CANDY!" Soonyoung udah teriak-teriak ga jelas. Jihoon langsung nindih Soonyoung.

"Lu diem, apa gue jait tu mulut hm?"

"Lu lebih serem dari mereka Ji."

"APA LU BILANG?!"

"AMPUN MAAKKK!!! BERCANDA ATUH JI! ASTOGEH!!"







Get ready for the end.


Cupidsoon
21-04-2018

🍃EX「Mantan」✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang