68. Story 40

1.4K 178 6
                                    

"Gini ya kelakuan. Unyong baru pulang, lu makin menjadi. Ga kasian sama unyong yang lu suruh pindah-pindah? Udah jalan susah, masih lu ribetin. Seneng liat orang susah ha?" Jeonghan melipat tangannya dengan wajah kesal. Sang target cuma menunduk sambil berdiri persis seperti anak kecil yang dimarain ibunya.

"Udah hyung gapapa. Lagian kan latihan jalan juga." Bela Soonyoung. Kasian juga dimarain begitu.

"Jangan ngebela! Kalo ga dikasi tau gini malah seenaknya. Hargai tu Soonyoung. Untung baek anaknya. Kalo gue yang lu gituin, gue bakar lu biar gosong."

"Bukannya dia udah gosong?" Jihoon yang sedari tadi duduk diam di kursi dapur ikut menyaut.

"Hehh kalian itu loh. Liat tuh anaknya udah mau nangis." Soonyoung yang anaknya emang ngga tegaan berusaha menyudahi perkara ini.

"Han udah deh. Dimana-mana sifat keibuan tu lembut. Harusnya yang marah itu gue. Ini malah lu yang marah. Efek mau nikah ya?" Jeonghan menatap sebal calon suaminya itu.

"Ikut campur ae lu. Ini menyangkut keperawanan anak cancie gue."

"Tapi dia udah enggaㅡ"

"DIAM KAMU GYU! Dasar anak jaman sekarang mainannya begituan. Au ah males gue. Inget ya, selama Soonyoung masa pemulihan, dia bobok sama Jihoon aja. Kalo sama lu yang ada makin sakit." Setelah itu Jeonghan berlalu pergi diikuti Seungcheol.

"Mboh wes. Ngatai tapi diri sendiri begitu."

"NGOMONG APA GYU?" Jeonghan berteriak dari luar dapur.

"E-EH ENGGA HYUNG. INI TADI LAGI DISKUSI SAMA SOONYOUNG HYUNG." Balas Mingyu kalut. Kaget gila tiba-tiba disautin pas lagi ngatain.

"Huft, hyung maaf ya kalo gue suruh pindah kemarin." Mingyu menarik satu kursi di depan Soonyoung dan duduk disana.

"Ngga apa kali, santai aja. Kalo gitu sekarang gue ke kamar dulu. Mau mindahin baju ke sini. Jadinya Wonu yang ke kamar kita kan?" Mingyu mengangguk pelan. Soonyoung mengangguk dan berdiri pelan.

"Sini gue bantu." Jihoon dengan sabar mengambil tongkat dan membantu Soonyoung berjalan.

"Lagi seminggu mereka nikahan. Gue ga yakin Soonyoung hyung bakalan dateng." Mingyu mengusap wajahnya kasar. Matanya masih ngeliatin Soonyoung yang jalan kayak siput. Bahkan sepertinya bantuan tongkat ga terlalu membantu karena lengannya dia sendiri juga cedera. Bertopang badan sama si mungil Jihoon juga gak guna-guna banget. Yang ada malah jatuh berdua gara-gara Jihoon ngga kuat nahan.

"Jujur gue salut sama lu hyung."

"Salut apaan?" Mingyu menoleh dan menemukan Wonwoo yang sedang mengambil air.

"Gimana? Kapok di marain Jeonghan hyung?" Ejek Wonwoo. Mingyu yang lagi agak kesel cuma bisa manyun aja.

"Jeononu ga bantu apa-apa ish." Wonwoo mengkerutkan keningnya.

"Yang suruh gue tidur sama lu siapa? Lu kan. Makanya Jeonghan hyung ngga marain gue. Lu sih pake acara usir Soonyoung. Udah tau anaknya sakit, lu seenaknya suruh pergi. Eh tapi dia bego sih. Mau aja lu suruh pergi."

"Ya kan gue suruh ke kamar Jihoon. Pasti mau lah dia."

"Cari kesempatan dalam kesempitan lu." Wonwoo beranjak pergi setelah meneguk habis air putihnya.

"Eh, kemarin gimana? Mantab ga?" Seketika Wonwoo berhenti dan menatap Mingyu dengan tatapan setajam silet.

"Mantab pala lu peyang. Gerah tau ga!" Omelan Wonwoo membuat Mingyu tersenyum bangga.

"Apa lu senyum-senyum? Lagian pake acara ac rusak segala. Ya buka baju kan gue. Lu sih gamau perbaiki! Kesel ah."

"Lu sexy nu."

"DIEM LU GYU! BERISIK!"

"KESEL AH DARITADI SEMUA SURUH GUE DIEM."

"MINGYU DIEM WOI!" Jun yang lagi asik kelonan sama si ayang jadi kesel. Dari tadi Mingyu ribut mulu sama orang-orang. Kan mengganggu kenyamanan dan kemesraan gitu.

"INI LAGI HYUNG SATU IKUTAN SURUH DIEM."

"YA LU EMANG RIBUT. GOSAH TERIAK-TERIAK GYU." Sewot Minghao.

"Apa salah dan dosaku ya Tuhan." Mingyu memojokkan diri di dapur. Wonwoo cuma merotasikan matanya malas.

"Udah cepet ke kamar. Beresin atau gue buang semua barang lu?"

"ASIYAP SAYANG!"






Cupidsoon
22-12-2018

🍃EX「Mantan」✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang