Love affair
.
.
Seulgi, gadis berambut cokelat itu memasuki pekarangan sekolahnya. Semua orang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Satu jawabannya. Itu karena Seulgi kini terus berjalan menuju Pria yang berdiri lurus di depannya.
"kamu cantik pagi ini." Puji pria itu.
Gadis bermata monolid itu makin tersenyum ketika mendengar lelaki itu memujinya demikian.
"Nanti siang jalan yuk?" ucap pria itu yang disambut anggukan dari gadis yang kini sudah ada di rangkulannya.
Kemudian Seulgi hampir saja jatuh terhuyung kalau saja kekasihnya tidak berhasil menariknya.
"you ok?" tanya pria itu.
"i'm ok, Taeyong-ah."
Pria itu, Taeyong yang merupakan kekasih Seulgi hanya mengangguk dan menghilangkan kekhawatirannya. Sementara Seulgi hanya memandangi para gadis yang tampak berlarian.
"Jennie-ya." Panggil Seulgi pada seorang gadis yang ikut berlarian.
"EWH.. jangan sentuh aku." Ujar Jenny sambil menepis tangan Seulgi.
"ah.. mianhae. Kalau boleh tau, ada apa orang - orang berlarian?"
"kamu tidak perlu tau. Memacari pria tertampan disekolah ini sudah cukup membuatku muak. Cukup Taeyong saja yang jadi korbanmu. Cukup dia saja pria kaya yang mau denganmu."
"Jennie jaga bicaramu!"
"terserah." Dan gadis itu pergi meninggalkan Taeyong dann Seulgii yang masih menunduk.
Semua orang mulai membencinya sejak saat dia berhasil berkencan dengan Taeyong. Semua orang menjadi sangat tidak suka padanya ketika tau bahwa gadis kampungan sepertinya mampu bersanding dengan pangeran sekolah.
"hey, jangan dengarkan ucapan gadis itu. Gadis cantik tidak boleh bersedih. Kuantar ke kelasmu, ok?"
...LA...
Seulgi terkenal pintar. Dia bisa masuk ke sekolah elit semacam ini hanya karena kepintarannya yang luar biasa. Tidak heran semua orang menjadi semakin membencinya manakala semua guru seringkali memuji dirinya.
"Selamat pagi anak - anak." Seorang guru masuk ke dalam kelasnnya dan berdiri di podium tempat dimana dia menyampaikan materinya.
"hari ini kelas kita akan kedatangan anak baru. Yang sudah membuat heboh satu sekolah sejak tadi."
Seulgi hanya menoleh sedikit kemudian kembali fokus mempersiapkan untuk pembelajaran hari ini.
Kini dia tau bahwa hal yang menghebohkan pagi ini karena anak baru itu. Memangnya apa istimewa nya dia.
"kudengar dia anak pemilik yayasan."
"heol! Super kaya!!"
Seulgi hanya menggeleng. Dia bosan mendengar semua orang yang memandang kekayaan sebagai tolak ukur. Dia benci bukan karena dia miskin, tapi karena itu berat bahkan bukan hanya untuknya, tapi semua orang yang ada di sekolah ini. Meski menurut Seulgi orang itu kaya, tapi dia tetap merasa minder karena dia tidak lebih kaya dari yang lain. Nasib baik Seulgi selalu tutup telinga.
"annyeonghasseo.. namaku.."
Seulgi berhenti membolak - balik bukunya. Dia kenal suara ini. Sangat kenal. Tapi dia menggeleng. Kembali melanjutkan kegiatannya. Menampik isi otaknya.
"kalian cari tau sendiri siapa namaku." Seisi kelas terkekeh dan kebanyakan gadis - gadis seolah tersipu.
"cari tempat duduk yang kosong ya.." ucap guru itu.
"aku mau duduk di samping gadis yang tidak memperhatikanku sejak tadi."
Seulgi kembali diam, entah kenapa ada rasa takut dalam dirinya hanya untuk mengangkat kepala dan melihat siapa yang bicara. Mungkinkah gadis yang dimaksud adalah dirinya, karena sejak tadi hanya dia yang tidak memperhatikan perkenalan anak baru itu.
"tapi dia sudah duduk bersama Kim Jongin."
"suruh pria bernama Kim Jongin itu menyerahkan kursinya untukku."
Dan saat Kim Jongin beranjak dari kursi di sampingnya, barulah Seulgi mampu mengangkat kepalanya dan melihat pria itu berjalan menuju arahnya. Seulgi terlihat membelakkan matanya melihat siapa pria itu.
"senang bertemu lagi.." ucap Pria itu dan langsung duduk di tempat dimana Jongin duduk sebelumnya.
Seulgi masih membeku dan menjadi tak fokus mendengarkan gurunya yang sudah mulai menjelaskan soal pelajaran. Pria itu tersenyum melihat perubahan sikap dari gadis disampingnya. Dia lupa ketika semua orang membahas soal anak pemilik yayasan. Ia lupa bahwa harusnya ia siap menghadapi orang ini. Orang yang siap mengganggunya tanpa kenal henti.
"harusnya kau menatapku begitu tau kalau suara itu mengusik telingamu." Pria itu kembali mengucapkan hal - hal yang mengganggu Seulgi.
Kali ini pria itu mendekat ke arah Seulgi menyingkap rambut Seulgi ke samping kiri sehingga kini ia bisa melihat leher Seulgi dengan jelas karena duduknya yang ada di sebelah kanan.
Seulgi hanya diam. dia tidak tau harus berbuat apa.
"kau berubah. Jadi lebih cantik... dan polos." Bisik pria itu di telinga Seulgi.
Seulgi bangun dari duduknya dengan spontan, itu membuat seisi kelas menatapnya heran.
"Ada apa Kang Seulgi?"
"aku mau pindah tempat duduk Saem." Ucap Seulgi.
Laki - laki itu tersenyum miring memperhatikan Seulgi yang mulai menarik perhatian sekelas. Kemudian dia bangun.
"Anja (duduk)."
Seulgi tetap tidak mau mendengar dan memilih untuk tetap berdiri di tempatnya.
"ANJA!!! "
"Ssaem!! Beritau dia bahwa tidak ada yang boleh pindah dari tempat duduk di samping PARK JIMIN."
"...."
"PARK JIMIN! Ini Park Jimin, Kang Seulgi." Dan senyum miring itu terpatri di wajah tampan pria Park itu.
"apa kamu melupakan aku? Melupakan seperti apa diriku????"
WELCOME :)
YEAAAAYYYYYYYJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN. TUNGGU SELALU KELANJUTAN KELANJUTANNYA :)
LAFYA
💛💛💛💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]
Fanfiction[PRIVATE] WARNING BUAT NEW READERS PART RATED 🙈 When the past, is just a past. Walk on. I DECIDED TO CHANGE THE TITLE Started : 170318 Published : 180318 Ended : 300119