Love affair
..
Jimin membunyikan bel dan mengetuk pintu itu dengan Seulgi yang masih berada di genggamannya. Gadis itu melihat ke sekeliling dan hanya melihat pintu - pintu di sepanjang lorong.
Jimin tersenyum kecil melihat Seulgi sudah lebih tenang, dia membawa tas besar milik Seulgi yang berisi pakaiannya. Dia menatap Seulgi yang masih mengenakan jaketnya.
Sesaat kemudian seseorang membuka pintunya. Gadis cantik dengan poni itu menatap Jimin. Pria itu hanya tersenyum kikuk.
"ak-aku sudah menghubungi Yoon-"
"ayo masuk." potong gadis itu.
Dia menggiring Seulgi dan Jimin sampai duduk di sofa. Dia mengambil teh hangat di dapur dan meletakkannya di depan Seulgi dan Jimin.
"minumlah. Aku tau kalau tempat ini agak jauh. Kau naik motor kan?" ujar si gadis.
"emm.. N-noona.."
"aku Son Seungwan, kau bisa memanggilku Seungwan atau Wendy, Jimin-sshi aku tidak mau di panggil Noona. Ah.. Yoongi sudah menelpon tadi dan aku mengerti keadaannya. Kang Seulgi kan? Senang berkenalan denganmu." ujar gadis bernama Seungwan dengan senyuman.
Gadis itu adalah kekasih dari sahabat Jimin, Min Yoongi. Dia tidak tau harus membawa gadis itu kemana. Kalau ke apartment, bisa jadi justru dia yang kebablasan. Mau membawa Seulgi ke rumah lebih tidak mungkin, gadis itu saja tidak mau bertemu ibunya. Dia pasti akan bertemu ibu nya jika ke rumah Jimin, lagipun ada ayahnya. Dia bisa mati di bunuh karena membawa gadis.
"Seulgi.. Kau mau melihat kamar? Mandi mungkin?" tanya Seungwan membuat lamunan Jimin buyar.
"berapa umurnya Jimin-ssi?" tanya Seungwan pada Jimin, merasa bawa Seulgi mungkin saja masih canggung untuk menjawab.
"18." jawab Jimin singkat.
"kita seumuran! Kita bisa bicara banmal. Kamu tidak masalahkan Seulgi?" tanya Seungwan membuat Seulgi mengangguk.
Jimin hanya tersenyum melihat betapa baiknya Seungwan. Aura nya mungkin bisa membantu Seulgi melupakan yang sudah terjadi tadi.
Seungwan dengan telaten membantu Seulgi menuju sebuah kamar. Mereka meninggalkan Jimin sendirian. Pria itu mengusap wajahnya. Sedikit stres dengan masalah yang terjadi.
Seungwan keluar kamar. Menuju dapur melihat Jimin yang nampak pusing.
"gadis itu perlu mandi, Jimin-sshi. Aku akan menyiapkan air hangatnya. Pemanas air di kamar mandi sedang rusak jadi aku harus merebus air." ujar Seungwan.
Jimin tau ke arah mana maksud Seungwan. Pria itu bangkit dan menuju kamar dimana Seulgi berada. Gadis itu menoleh ketika Jimin membuka pintunya.
"aku boleh masuk?" tanya Jimin yang dibalas anggukan oleh Seulgi.
Jimin mendudukkan diri di kasur dimana Seulgi berada. Gadis itu menunduk sambil bersandar pada sandaran kasur.
"t-thanks."
Jimin tersenyum mendengar Seulgi berkata begitu. Satu langkah berhasil dia dapatkan untuk menebus semuanya. Dia kembali menyesal jika mengingat, kenapa ia harus pergi hari itu. Karena kalau tidak, dia dan Seulgi pasti masih berada di apartment Jimin dan bersenang - senang.
Tangan pria itu bergerak mengelus lembut rambut Seulgi dan turun menuju pipinya. Dia mendekatkan tubuhnya ke arah Seulgi dan mengecup keningnya. Si gadis hanya menutup matanya, meresapi setiap detik yang Jimin berikan untuknya. Lembut. Seulgi suka tiap Jimin lembut padanya. Sejenak gadis itu melupakan apa yang pernah pria itu lakukan, melupakan bahwa dia baru saja di sentuh oleh Taeyong.
Gadis itu terperanjak. Ingatannya kembali pada Taeyong. Dia mulai tidak tenang, dia mendorong Jimin menjauhinya.
Jimin menatap gadis yang menunduk, tangannya mengusap wajah Seulgi, dia bisa merasakan pipi gadis itu menjadi basah. Dia ingin memaki pria bernama Taeyong lantaran membuat gadis itu seperti ini. Dia kembali berpikir, apa Seulgi sehancur ini saat dia pergi.
Jimin terdiam.
Dia melihatnya. Melihat tanda merah keunguan di leher Seulgi yang terbuka. Lebih dari satu.
"ini karena Taeyong?" tanya Jimin sambil mengusap tanda itu.
Dia menggigit bibir bawahnya menahan teriakan lantaran marah. Seulgi miliknya dan no one can touch her.
Seulgi menarik tangan Jimin agar tidak mengusap tanda itu lagi. Tapi Jimin tidak berhenti. Pria itu justru mendekatkan dirinya dan mencium pipi Seulgi.
"maaf, but let me please."
Seulgi mencengkram bahu Jimin saat pria itu mengecup lehernya dengan perlahan. Gadis itu tau kalau Jimin berhati - hati. Dia berusaha menjauhkan diri dari Jimin, tapi tidak. Otaknya dan tubuhnya tidak sejalan.
Dia membiarkan Jimin mengecupnya. Menghisapnya, dan membasahi lehernya dengan liur pria itu.
Uuugh
Seulgi melenguh merasakan betapa Jimin sangat lembut memperlakukannya. Pria itu berniat menghapus jejak Taeyong dan menggantikannya dengan jejak miliknya.
Jimin menurunkan sleting jaket yang Seulgi pakai dan membuatnya bisa melihat bra gadis itu.
Sial. Pikir Jimin.
Taeyong benar - benar sudah menyentuh gadis ini berlebihan. Dia bisa melihat banyak tanda. Dia memarahi dirinya sendiri yang datang sangat lambat dan membiarkan Taeyong mencumbu Seulgi dimana-mana.
Jimin terus membuat tanda di atas tanda yang Taeyong buat. Sampai akhirnya selesai dan pria itu mencium lembut bibir Seulgi yang hanya diam sambil mengalungkan tangannya di leher Jimin. Gadis itu membalas lumatan si pria dengan sama lembutnya. Dia mulai buta.
Jimin hampir membuka jaket Seulgi.
"ini air nya.
Aakh!! Mianhae!!"
Jimin berhenti mencumbu Seulgi dan menarik dirinya. Terkekeh. Seungwan, dia akan berterimakasih pada gadis itu karena telah berhasil menghentikannya berbuat macam - macam pada Seulgi. Sementara gadis Kang hanya diam dengan wajah yang memerah.
"baiklah, setelah ini kau mandi. Mintalah bantuan pada Seungwan-sshi. Jangan sungkan, dia pacar sahabatku. Besok ku jemput, kita harus-"
"jangan pulang." potong Seulgi.
Jimin tertegun dan memandang gadis itu heran. Seulgi memberanikan diri untuk menatap Jimin.
"aku takut." ucap Seulgi kemudian. Dia bahkan tidak sadar kalau jaketnya masih terbuka menampakkan dada nya yang hanya tertutup sedikit.
"aku bisa menyerangmu kalau aku disini." ucap Jimin di telinga Seulgi. Dia mengecup kening gadis itu singkat.
"Seungwan akan menemanimu tidur. Kamu jangan takut. Ok?" ujar Jimin sambil menarik sleting Seulgi ke atas. Membenahi jaketnya.
Pria itu keluar kamar dan mempersilahkan Seungwan masuk. Gadis itu hanya tersenyum kikuk merasa bersalah karena memergoki mereka tadi.
"emm Seungwan-sshi.. Aku titip Seulgi." ujar Jimin.
Seungwan hanya tersenyum sambil mengangguk, dia masuk ke dalam kamar sambil membawa teko berisi air panas untuk Seulgi mandi.
Jimin kembali mendekat ke arah Seulgi saat Seungwan memasuki kamar mandi di dalam kamar itu.
Jimin memeluk Seulgi.
"aku minta maaf." ucap Jimin lembut.
Seulgi hanya diam tapi tangannya membalas pelukan Jimin.
"gomawo." bisik gadis itu sebelum Jimin mengecup keningnya lagi.
"aku pulang. Setelah mandi, tidurlah yang nyenyak. Oh apa kau lapar?"
Seulgi menggeleng.
Jimin tersenyum dan bangun dari ranjang. Dia mengelus lembut rambut Seulgi.
"aku akan kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]
Fiksi Penggemar[PRIVATE] WARNING BUAT NEW READERS PART RATED 🙈 When the past, is just a past. Walk on. I DECIDED TO CHANGE THE TITLE Started : 170318 Published : 180318 Ended : 300119