21

7.4K 765 91
                                    

Love Affair
.


.

Seulgi terdiam sambil menggenggam tangan Jimin yang dingin. Gadis itu mengganti handuk yang berada di kening Jimin dengan satu tangannya yang bebas. Malam ini suhu tubuh Jimin naik dan dia demam. Ini pasti karena kejadian tadi siang. Seulgi masih bisa melihat bekas luka yang sudah Seulgi obati tadi sore. Gadis itu tidak menyangka kalau Jimin bisa sampai demam begini.



"Eomma.."

Seulgi menoleh ke arah Jimin dan merasakan genggaman Jimin di tangannya semakin erat. Pria itu mengigau.

"Eomma.."

Seulgi mengelus dada Jimin menenangkan pria itu. Jimin pasti merindukan mendiang ibunya.

Seulgi terkejut melihat Jimin meneteskan air mata dalam tidurnya. Gadis itu segera menghapus setetes air itu. Gadis itu mengusap pipi Jimin dengan lembut berharap mampu menenangkannya. Dia juga mengelus rambut Jimin.

"Eomma.."

Jimin bangun dengan mata yang memerah. Wajahnya juga sangat merah karena suhu tinggi. Seulgi mengelus tangan Jimin.


"ssstt. Gwenchana.."

Jimin menggenggam tangan Seulgi lebih erat. Matanya bergerak tak tenang.

"Seulgi.."

"emm?"

"jangan pergi."


Seulgi menggeleng. Dia naik ke atas kasur itu dan berbaring di samping Jimin. Jimin memeluk Seulgi dan menyandarkan kepalanya di dada Seulgi. Pria itu memeluk Seulgi dengan erat membuat gadis itu bisa merasakan betapa panas badan Jimin. Seulgi mengusap punggung Jimin berusaha menenangkannya.

Seulgi memeluk Jimin dan terus mengusap punggung pria itu, kadang mengelus lembut rambut Jimin hingga pria itu kembali tertidur dan gadis itu memutuskan menyusulnya ke alam mimpi.

LA

Jimin bangun di pagi hari dengan handuk di keningnya. Dia melihat kemanapun dan tidak menemukan Seulgi di kamar itu. Sampai pintu kamarnya terbuka dan menampakkan Seulgi dengan nampan di tangannya.

"aku kira kamu sekolah." ucap Jimin dengan nada pelan.

"enggak lah. Kamu sakit." ucap Seulgi. Dia meletakkan nampan itu di kasur di samping Jimin.

Dengan telaten Seulgi mengecek suhu tubuh Jimin dan memastikan bahwa pria itu sudah tidak apa - apa.

"suhu tubuhmu sudah turun. Aku buatkan bubur. Makan ya?" ucap Seulgi dengan lembut.

Gadis itu membantu Jimin untuk duduk bersandar di kasur itu dan dia mulai mengaduk bubur buatannya. Gadis itu meniup bubur itu agar bisa Jimin makan. Dengan telaten Seulgi menyuapi Jimin. Sebenarnya kalau dilihat wajah Seulgi kini sudah sangat merah karena malu.

"makasih ya Seul."

Seulgi menyuapkan bubur itu ke mulut Jimin. Dalam hati Seulgi juga berterimakasih pada Jimin. Meskipun di awal dulu dia menyalahkan Jimin, tapi dia pikir bagaimana jadinya kalau tak ada Jimin? Sekarang dia jadi tau sejahat apa Lee Taeyong itu.
Dia juga jadi tau kalau Lee Taeyong itu sakit jiwa.

Jimin terus melahap buburnya. Rasanya enak, terlebih Seulgi membuatnya sendiri dan kini dia pula yang menyuapinya. Setelah bubur itu habis Jimin makan, Seulgi mengambil obat yang semalam dia beli dan menyuruh Jimin meminumnya.

Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang