4

11.6K 1K 28
                                    

Love affair
.

.

Benar sekali. Berita tentang Jimin dan Seulgi yang berada di kelas yang terkunci langsung menyebar begitu saja ke seluruh sekolah. Semua orang yang dasarnya sudah tidak menyukai Seulgi, makin menjadi - jadi membencinya.

Jimin sendiri hanya diam, karena siapapun tidak akan berani mendekati Jimin si penguasa.

Taeyong juga sudah mendengar itu. Dia tidak bertanya apapun pada Seulgi ataupun Jimin meski ia bisa dan mau. Dia ingin Seulgi menjelaskannya begitu pula dengan Jimin.

Anggap saja Taeyong pria bodoh ketika dia percaya ketika Seulgi bilang  bahwa Jimin hanya bermain dengannya dan mengerjainya dengan mengunci pintu dan membuat suasana kelas menjadi gelap. Taeyong sendiri tau bahwa Seulgi sangat takut gelap. Meski pada awalnya dia tidak percaya, tapi Taeyong berusaha untuk menghargai penjelasan Seulgi dan berakhir dengan mempercayainya. Ditambah dia mengenal Jimin sebagai pria yang jahil.

Jimin dan Seulgi masih sebangku. Tapi entah itu baik atau buruk untuk Seulgi, Jimin tidak lagi menganggunya. Itu baik karena Seulgi bisa menjalani harinya dengan normal, tapi itu buruk karena Jimin yang terdiam, semakin menakutinya.

Sudah seminggu sejak kejadian itu dan Seulgi masih menerima cacian dan tuduhan miring. Tapi dia terbiasa mendengar ucapan jahat dari teman - temannya, jadi ia tidak mempermasalahkannya. Oh bahkan harusnya teman bukanlah kata yang pas untuk menyebut orang - orang yang tak suka padanya.

"kau melamun?" tanya seseorang dengan berbisik.

Seulgi hanya menoleh ke arah Taeyong yang baru saja duduk di depannya. Perpustakaan menjadi tempat yang baik bagi Seulgi untuk menghindari tatapan benci orang - orang. Tidak banyak yang kemari. Bahkan kadang, hanya Seulgi yang ada disini dengan Taeyong yang sesekali menemani.

"aku ingin mengajakmu jalan siang ini. Itu juga kalau kamu bisa."

"....."

"ayolah.. Sebagai ganti yang waktu hari itu."


Sekarang Seulgi makin terdiam mengingat hari itu adalah hari dimana Jimin menyerangnya.

Menyerang? Yah.. Mungkin itu sudah pas.

Kemudian gadis itu mengangguk membuat Taeyong hampir teriak dan lupa diri dengan melanggar peraturan untuk tidak ribut di perpustakaan.

"baiklah. Nanti kutunggu di parkiran."

Setelah itu Taeyong pergi meninggalkan Seulgi yang mulai sedikit tersenyum. Ini yang membuatnya senang menjadi kekasih Lee Taeyong, pria itu tau cara menenangkan dan menyenangkannya.

Seulgi kembali membaca bukunya. Dia hampir memekik ketika dua tangan menutup mata dan mulutnya.


Flashback

Jimin membuka pintu perpustakaan setelah melihat Taeyong baru keluar dari sana. Dia masuk dan melihat penjaga perpustakaan yang terkejut melihat Jimin datang.

Jimin mendekat ke arah penjaga perpustakaan itu dan membisikkan perintah di telinganya.

"kalau kamu mau tetap bekerja dan digaji disini, keluar dari sini."

Petugas itupun mengangguk dan hanya bisa menurut. Sebelum keluar jimin menahannya.

"ruangan ini kosong?"

Perempuan itu menggeleng.  "ada Seulgi. Kau mau aku menyuruhnya ikut pergi?"

"hanya dia?"

"iya."

"tidak masalah. Cukup kau saja yang pergi. Jangan kembali sebelum aku keluar dari sini."

Flashback Off


Seulgi meringis ketika punggungnya menghantam rak buku di pojok perpustakaan. Dia melebarkan matanya terkejut melihat bahwa Jimin lah yang berhasil menariknya menuju kesini.

"kamu rindu aku?" tanya Jimin lirih.

"tidak." jawab Seulgi dengan tenang.

Sebisa mungkin gadis itu menyembunyikan kegugupannya.  Apalagi posisi Jimin yang sangat dekat dengannya.


cup

Jimin mengecup kening Seulgi.

"he-hentikan Park Jimin." ucap Seulgi.

Jimin hanya tersenyum kemudian kembali mendekat dan mengecup kening Seulgi sekali lagi.


Cup


"bukankah ini kesukaanmu? Kamu selalu kalah jika aku sudah mengecup keningmu."

Tangan Seulgi terulur dan mendorong Jimin menjauh darinya. Dia benar - benar muak dengan kelakuan Jimin.

Tapi tampaknya usaha gadis itu sia - sia lantaran Jimin dengan badan kokohnya tidak berhasil bergeser sedikitpun.

"tadinya aku mau membuatmu sadar dengan mendiamkanmu. Mungkin saja kamu akan datang dan bilang kau rindu aku." ucap Jimin sambil menarik tangan Seulgi dan mengalungkannya di leher.

Seulgi tiba - tiba diam dan tidak melawan. Jimin berhasil membuat gadis itu menurut padanya. Berhasil membuat Seulgi seperti kelinci yang siap dijadikan peliharaannya.

"tapi aku yang rindu kamu."



cup

kali ini Jimin mengecup pipi gadis itu.




"Seulgi-ya.."












"play with me."

Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang