15

9.2K 852 55
                                    

Love affair
.

.

Seulgi dengan terampil memotong sayuran yang ada. Hari ini hari minggu dan dia memilih memasak di rumah. Ah bukan. Di apartment Jimin.

Dia berhasil tinggal di Apartment itu dengan memberi alasan pada ibunya bahwa gadis itu mencari flat dekat sekolah untuk menghemat ongkos.

Cup

Seulgi tersenyum ketika seseorang mengecup pipinya. Siapa lagi kalau bukan Jimin. Laki - laki yang ia pikir brengsek itu yang kini menguasai hari - harinya. Entah bagaimana mulanya tapi gadis itu merasakan rasa itu. Rasa suka.

Dia suka ketika Jimin memeluknya seperti sekarang. Memeluknya dari belakang, menyandarkan kepalanya di bahu Seulgi dan sesekali mengecupi bahu itu. Mereka masih belia, tapi Jimin dan Seulgi merasa mereka sudah dewasa. Seulgi sempat berpikir kalau saja mungkin, dia ingin menikahi pria Park itu.


"hajima!" pekik Seulgi ketika Jimin menciumi tengkuknya.

Selama sebulan lebih ini Seulgi juga tau kalau Jimin suka berbuat agak aneh. Dia tau kalau Jimin senang menciumnya di bagian - bagian tertentu.

"Jimin, aku lagi masak."

"kita pesan makan aja."

Seulgi menggeleng. Dari awal dia sudah berniat untuk memasakkan sesuatu untuk Jimin dan dia mau melakukannya sampai akhir. Dia memaka Jimin melepas pelukannya, membuat pria itu menggerutu dan pergi.





"seul?"

Gadis itu terperanjak ketika Jimin menyebut namanya. Seulgi masih belum berpindah tempat. Dia masih berdiri di ambang pintu itu dan memandang sekeliling. Gadis itu diam saja ketika Jimin menariknya dan menyuruhnya duduk di sofa.


"aku gak percaya kamu mau balik kesini." ucap Jimin sambil meletakkan cokelat panas di atas meja di depan Seulgi.

"aku gak enak sama Seungwan." jawab Seulgi sambil menunduk.

Gadis itu sendiri tidak percaya kenapa bisa dia meminta Jimin membawanya kemari. Meminta Jimin untuk membiarkannya tinggal sementara di apartment ini-lagi.

"dan kau biasa saja jika itu aku?" tanya Jimin sambil tersenyum.

"buk-bukan.."


Jimin mengacak rambut Seulgi sebelum bangun dan menuju kamar. Kamar yang Seulgi ingat sebagai kamarnya dulu sebelum mereka memutuskan untuk tidur sekamar.

Jimin keluar membawa satu buah bantal dan selimut. Seulgi menyipitkan matanya, dia bertanya - tanya apakah Jimin menyuruhnya untuk tidur di sofa ini?

"kau masuklah ke dalam. Ini sudah waktunya tidur. Sebelum kemari kita sudah makan jadi lebih baik kau tidur."

"hah?"


Jimin tertawa. Tawa yang sudah lama tak Seulgi lihat.

"tidurlah di kamarmu. Aku akan tidur disini."

"kenapa?"

Jimin duduk di samping Seulgi kemudian mengangkat tubuh gadis itu dan membuatnya duduk di atasnya, di pangkuannya. Jimin suka dengan posisi ini.

"kamar ku kosong sekarang. Tak ada ranjang. So.. Ahh sudahlah tidur saja disana."

"......"

"Seul..."


Seulgi hanya diam ketika Jimin mengelus wajahnya, menarik rambut gadis itu kebelakang.

Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang