48 [M]

13.5K 545 54
                                    

Love Affair
.



.

Seulgi terkejut ketika seseorang memeluknya dari belakang. Siapalagi kalau bukan Jimin.

"kamu dari mana?" tanya Jimin di telinga Seulgi.

"ke rumah. Kan tadi aku udah pamit ke kamu."





Jimin menggeleng.

"bohong. Aku putar balik dan nyusulin kamu kesana. Tapi kamu gak ada."

Seulgi melepaskan pelukan Jimin dan melangkah menuju satu - satunya kamar yang berfungsi di apartment itu. Jimin menatap Seulgi dengan bingung. Gadis itu jelas sekali menghindari pertanyaannya.

Jimin menyusul dengan berjalan kesana perlahan. Dia masuk dan melihat Seulgi baru saja mengganti bajunya dengan baju rumahan.

Gadis itu menatap Jimin dan segera berjalan ke arah Jimin.

"kamu udah makan? Aku masakin makanan ya?"

Jimin menahan tangan Seulgi yang hendak pergi meninggalkan kamar itu. Menariknya dan membantingnya ke atas ranjang.

Jimin merangkak naik ke atas tubuh gadis itu.

"kamu kok kaya ngehindar?" ucapnya.

Seulgi menggeleng. "enggak."


Jimin tersenyum. Dia mendekat dan mengecup bibir Seulgi sebelum mengulumnya dan memperdalam menjadi ciuman yang lembut namun menuntut.

Tangan Jimin bergerak menarik tangan Seulgi ke atas kepalanya, menahannya diatas sana.

Pria itu melepaskan ciumannya dan menatap Seulgi yang menatap sendu ke arahnya dengan bibir yang memerah dan terbuka.


"jawab aku. Kamu dari mana?" tanya Jimin.

"dari rumah sakit. Temen aku sakit."

"temen siapa?"

"ada. Kamu gak kenal. Temen smp aku. Udah ya.. Kamu udah makan belum? Makan dulu yuk." ujar Seulgi berusaha melepaskan diri dari Jimin dengan cara menggerakkan tubuhnya dan bangun perlahan meski kesulitan, jelas saja tangannya saja di pegang begitu erat.


Jimin tersenyum melihat Seulgi yang mulai kesal dengan kelakuannya. Jimin melepas tangan Seulgi, tetapi untuk memindahkannya menjadi melingkar di lehernya.

Park Jimin mengelus pipi gadisnya.




Cup

Mengecup pipinya dengan gemas.

"kamu yang blok nomor Jungkook dan nomor Noona?"


Seulgi melebarkan matanya dan menatap Jimin. Gadis itu terkejut. Apa dia ketahuan. Apa Jimin mengetahuinya. Mungkinkah? Bagaimana caranya?

"aku pintar kalau dalam hal seperti itu."

Seulgi menoleh ke samping, dia tidak bisa berhadapan dengan Jimin sekarang.

Jimin tetap memegang tangan Seulgi diatas kepalanya. Pria itu mendekat dan menelusupkan kepalanya di leher Seulgi, menciumnya pelan dan menyesapnya.

Park Jimin tersenyum ketika mendengar Seulgi sedikit berdesis, menahan agar tidak mengeluarkan desahannya. It makes him want more.

"aku suka kalau kamu nahan gitu." bisik Jimin.







Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang