9.

10.7K 995 139
                                    

Love affair
.

.

Seulgi duduk disamping Jimin yang memilih berbaring di sofa apartmentnya. Gadis itu tidak berani beranjak dari sana, hanya melihat Jimin yang bahkan tidak mengatakan apapun.

Gadis itu merasa bahwa ucapan Taeyong tadi berefek seperti ini padanya. Entah apa maksud Taeyong, Seulgi agak tidak perduli.


"kau mau diam saja disitu?"

"Oah astaga!"

Seulgi hampir terlonjak dan lompat dari tempat duduknya ketika mendengar Jimin yang tiba - tiba bangun dan mengejutkannya.

Sudah hampir satu jam mereka begitu. Bahkan ini masih jam sebelas. Rekor baru bagi Seulgi. Membolos. Dia tidak akan lakukan itu kalau Jimin tidak menyeretnya ke kelas mengambil tas dan ke mobil untuk pergi kesini.

"Seul." Panggil Jimin.

Pria itu bangun dari posisi nya yang berbaring dan duduk. Langsung menghadap Seulgi yang hanya menatapnya.

Pria itu menarik Seulgi agar berpindah lebih dekat dengannya. Dengan tangan kekarnya Jimin mampu mengangkat tubuh mungil Seulgi dan membuat gadis itu duduk di pangkuannya.




"you're beautiful. Always."

He kissed her. At the ear.

Seulgi memejamkan matanya. Gadis itu tidak bisa menolak. Telinganya adalah salah satu bagian yang akan melemahkannya.

"sorry for everything."

"....."

Jimin mengecup pipi Seulgi dan lanjut mengecup singkat bibir merah muda milik gadis itu. Jimin menatap mata Seulgi yang terpejam. Memahami bahwa gadis itu suka dengan apa yang pria itu lakukan. Gadis itu memejamkan matanya bukan karena takut, tapi karena ia menyukainya. Harusnya dia sadari itu sejak dulu.



"open your eyes, please."

Dia, si pria, seperti sang penguasa yang memerintahkan sang gadis untuk menuruti semua perkataannya. Dan gadis lemah itu, hanya melakukannya. Seulgi membuka matanya. Kedua mata itu tepat saling memandang, bertabrakan.


"can you forget all i have done to you a year ago?"

Jimin, yang setahun lalu pergi dan tinggal di Amerika kini hanya melontarkan bahasa asing yang mampu Seulgi mengerti dengan baik. Gadis itu berpikir keras dalam otaknya. Tidak tau harus menjawab apa, dia hanya meletakkan kepalanya di bahu Jimin. Tangannya melingkar di pinggang Jimin, memeluknya

Jimin sendiri memainkan ujung rambut Kang Seulgi dan mengecup wajah yang tertutup surai panjang itu dengan lembut.

He needs her.

"Seul?"

"hmm?"

Gadis itu semakin menelusupkan wajahnya dan mendekat ke leher Park Jimin. Dia sendiri tidak tau apa yang dia lakukan. Wangi Jimin menguar dari leher yang masih tertutup seragam sekolah dan itu membuat dia hampir gila.


"maaf waktu itu aku pergi."

Seulgi sendiri tidak tau kenapa, tapi matanya berair. Dia tau bahwa dia akan menangis.

"you cry?"

"i'm sorry." balas Seulgi dengan suara serak.

"no you shouldn't. Itu aku yang harus minta maaf padamu."

Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang