Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]

14

Love affair
.

.

Seulgi tengah menyantap sarapannya dalam diam. Dia masih canggung untuk membalas semua obrolan yang Seungwan lontarkan.

"ahh aku tidak terlalu pandai memasak jadi kuharap kau suka roti dan selai." ucap Seungwan.

"terimakasih Seungwan-ssi. Ini sudah cukup."   kata Seulgi menimpali.

"aku ingin kita menjadi teman. Panggil saja Seungwan atau Seungwan-ah." balas Seungwan.

Seulgi hanya tersenyum. Dia senang, di jaman sekarang masih ada yang sangat baik seperti Seungwan. Makan mereka terhenti ketika bel berbunyi.

"pasti Jimin. Aku buka pintunya." ucap Seungwan sambil beranjak menuju pintu apartment nya.

"good morning, Seul." ucap Jimin saat sudah berada di dalam.

Dia meninggalkan Wendy yang masih di depan pintu memeluk kekasihnya. Siapa lagi kalau bukan Min Yoongi. Pria itu sengaja datang dengan Yoongi untuk membuat Seungwan senang, anggap saja balasan karena sudah mau mengurus Seulgi.

Seulgi yang disapa hanya diam. Dia melanjutkan sarapannya. Jimin mengerti, gadis itu masih canggung. Entah tak enak karena kejadian kemarin, atau justru karena masih membencinya.

"hari ini kita harus menghadap kepolisian untuk membahas kasus kemarin." ujar Jimin.

"apa ibuku tau soal ini?"

Jimin menggeleng, menjawab pertanyaan Seulgi.

"aku berusaha menuruti keinginanmu untuk tidak memberi tau bibi Kim." marga asli ibu Seulgi.

Seulgi hanya mengangguk. Dia bangun dari tempat duduknya dan mengambil piring bersih. Mengambil sepotong roti dan mengolesnya dengan selai cokelat, kesukaan Jimin. Gadis itu meletakkan piring itu di depan Jimin tanpa mengucapkan kata apapun dan kembali duduk di kursinya.

Jimin hanya tersenyum melihat Seulgi yang bersikap demikian. Dia juga merasa senang karena Seulgi masih mengingat apa yang Jimin sukai.

"Jim. Aku dan Seungwan akan jalan - jalan. Seungwan sudah memberitau Seulgi password apartment ini. Kami duluan." dia Yoongi yang memecah keheningan antara Jimin dan Seulgi.

Jimin hanya mengangguk sambil melambai pada pria dingin itu. Kemudian memakan roti yang sudah Seulgi buat untuknya, dia tersenyum mengingat rasa roti buatan Seulgi dulu. Rasanya sama saja, tapi Jimin menyukainya, terasa lebih manis.

"Jim.." panggil Seulgi.

Jimin mendongak sambil mengunyah rotinya.

"aku ganti baju dulu."

LA