Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]

29

Love Affair
.

.

Seulgi tengah mencoret kaca kamar Jimin yang berembun karena hujan yang turun. Dia kesepian. Jimin pergi setelah menelpon Seohyun dan dia hanya bisa diam ketika Jimin pergi tanpa mengatakan apapun.

Yang jelas Seulgi tau kalau Jimin pergi ke Amerika.

Seulgi meremas ujung piyama tidurnya membayangkan kemungkinan - kemungkinan buruk yang terjadi. Dia ketakutan. Takut - takut Jimin tidak kembali.

Gadis lugu itu semula membayangkan kalau dia akan berlibur di sini bersama Jimin. Dia bahkan sudah senang hanya dengan duduk bersama Jimin di sofa ruang tengah atau memakan cemilan yang dia buat dengan tangannya sendiri. Dia tidak perlu keluar rumah untuk merasa senang, liburan dengan Jimin seharian di apartment sudah cukup untuknya.

Tapi semuanya gagal.

Seulgi bahkan tidak tau apa Jimin akan kembali ke apartment atau tidak. Dia banyak berharap, sangat berharap.

Dia bertanya dalam hatinya, sepenting itukah masalah yang ada di Amerika sampai Jimin langsung mengemasi pakaiannya di koper dan pergi bahkan tanpa mengatakan apapun pada Seulgi. Pria itu hanya berjalan menuju pintu keluar sambil menarik kopernya dan berhenti melihat Seulgi yang berdiri di ambang pintu kamar. Seulgi masih ingat ketika Jimin berjalan cepat ke arahnya dan mengecup keningnya lalu melumat bibir kecilnya cukup lama, sebelum dia benar - benar tak terlihat di balik pintu apartment.

Ting nong

Seulgi hampir melompat dari duduknya ketika mendengar suara bel dibunyikan. Dia masih mengingat kata - kata Jimin bahwa tak satupun orang yang tau alamat unitnya ini. Lalu siapa?

Seulgi bergerak ke arah pintu keluar dan tertegun ketika mendapati sosok pria yang dia kenal tengah berdiri di depannya sambil tersenyum miring.

"astaga. Aku rindu bau Seulgi." ucap pria itu sambil berjalan mendekat.

Seulgi berjalan mundur perlahan dan lari menuju kamarnya, membuat pria itu mengejarnya. Seulgi mengunci pintu kamar dari dalam dan menggeser meja untuk menghalanginya.

Seulgi menggigit kuku jarinya dan mengambil handphonenya. Dia mendial nomor Jimin berharap Jimin bisa membantunya. Tapi nomor itu tidak aktif. Dia kebingungan. Dia tidak tau harus menelpon siapa.

"ya seulgi!!kau tak rindu aku?!" teriak orang itu dari luar.

Seulgi gemetar, kemudian dia menelpon Seungwan. Dia berharap banyak pada gadis yang baru dikenalnya sesaat.

Seulgi bernafas lega ketika Seungwan mengangkat teleponnya.

"Seungwan-sshi.. Aku tidak tau harus minta tolong pada siapa, tapi aku sungguh kebingungan. Lee Taeyong membobol apartment Jimin. Aku sungguh ketakutan. Bisakah kamu menolong aku?"

"......"

"oriental modern apartment, unit duplex no 9. Aku di kamar mandi di kamar. Kumohon. Jimin di Amerika. Aku banyak berharap padamu Seungwan-sshi."