Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]

32

Love Affair
.

.

Seulgi tertawa ketika Jimin mengusap pinggangnya dan mengelitiki dirinya. Seulgi berusaha mendorong Jimin dari atas tubuhnya, tapi Jimin justru terus menempel padanya.

"hentikan! Haha.."

Seulgi masih tertawa. Tak lama kemudian Jimin berhenti menggelitik gadis itu. Dia mengecup bibir Seulgi yang terbuka membuat gadis itu tersenyum. Jimin melepasnya, kemudian kembali mengecupnya kali ini menyesapnya sekali dan kembali melepasnya.

Seulgi tersenyum menatap Jimin yang juga menatapnya. Gadis itu mengusap pipi Jimin. Pria itu mendekatkan bibirnya ke kening Seulgi dan mengecupnya singkat.

"Jimin.. Boleh aku tanya?"

Jimin mengangguk dan mengusap pipi Seulgi.

"apa Kim itu gadis yang kau ceritakan waktu itu? Yang di Amerika itu?"

Pria itu mengangguk dan bangun dari atas tubuh Seulgi. Jimin duduk dan menarik gadis itu hingga duduk di pangkuannya. Seulgi mengusap leher Jimin.

"dia sakit apa?" tanya Seulgi lagi.

Jimin diam. Tidak menjawab.

"apa penyakitnya parah? Kalau iya, apa kau akan kembali padanya untuk menyenangkannya?"

Jimin menatap Seulgi yang tengah melihat langsung ke dalam mata sipitnya. Pria itu mengusap pipi Seulgi dan mengecupnya.

"tadinya..." bisik Jimin.

"tadinya?"

"iya. Sebelum aku mengingatmu. Aku ingat kalau aku tidak bisa melepasmu." ucap Jimin sambil menciumi pipi Seulgi berkali - kali.

Pria itu mendorong Seulgi hingga setengah tertidur. Seulgi bersandar pada sandaran kasur mereka. Dia menatap Jimin sambil menelan ludahnya ketika pria itu menarik kaos nya sendiri ke atas membuat pria itu setengah telanjang, tak menggunakan atasan.

"J-jimin?"

"hnn?"

Jimin menarik celana pendek Seulgi kebawah, menyisakan kemeja piyama nya dan celana dalam hitamnya.

"ak-aku.."

"apa?"

Seulgi diam ketika Jimin menatapnya dalam - dalam. Dia semakin diam ketika Jimin mengecup bibirnya singkat dan langsung melepasnya. Seulgi merasakan Jimin meremas pinggangnya dengan lembut.

"ak-aku mau cerita." ucap Seulgi menghentikan Jimin yang hampir menciumnya lagi.

"ceritalah." pria itu mengecup pipi Seulgi dan mengelusnya pelan.

"Taeyong kemarin-"

"Lee Taeyong?"

Seulgi mengangguk, "dia masuk kemari."