20

7K 761 109
                                    

Love affair
.




.

Taeyong mendekat membuat Seulgi semakin mengeratkan pegangannya pada lengan Jimin. Gadis itu benar - benar ketakutan mendengar langkah mantab Taeyong. Si gila Taeyong. Jimin berani bersumpah kalau Taeyong berniat melukai Jimin atau Seulgi dengan tangannya.

Yang ingin dia tanyakan adalah bagaimana bisa dia bebas.

Jimin berjalan mundur dengan Seulgi yang masih sangat dekat dengannya. Jimin menatap tajam Lee Taeyong.

"kakimu kuat kan?" tanya Jimin pada Seulgi.

"lari ketika aku memintamu untuk lari." bisik Jimin.

Seulgi menatap Jimin dari samping. Dia tidak bisa. Dia benar - benar takut. Tapi Jimin kembali berbisik menenangkannya. Pria itu memintanya untuk berlari. Lantai ini sangat sepi karena ini adalah tempat kegiatan club. Sementara ini masih jam sekolah. Tidak akan ada yang naik kemari. Seulgi butuh bantuan.

Mereka masih berjalan mundur dengan Taeyong yang semakin mendekat. Seulgi terus berpikir apa jika dia yang meminta tolong akan baik.

"kita lari berdua saja." bisik Seulgi dengan lirih.

"gak bisa.. Aku mohon. Hmm?"

Jimin memohon. Seulgi mengangguk. Dia mengeratkan pegangan pada Jimin yang berhenti bergerak mundur. Tangga sudah ada di samping mereka dan posisi mereka sudah terpojok. Seulgi harus lari menuruni tangga dan mencari bantuan.

Taeyong melihat keadaan itu semakin menyeringai. Pria itu mendekat pada Jimin yang memutuskan untuk diam saja di tempat. Park Jimin ikut tersenyum miring.


"kenapa kau lama sekali?" tanya Jimin menantang Taeyong yang tak kunjung sampai di depannya.

Pria Lee terkekeh sambil menyisir rambutnya ke belakang. .

"kau tidak takut? Aku bisa saja mengambil Seulgi di detik ketika aku sudah berada di dekat kalian."

"kita sudah sangat dekat." ucap Jimin.

Diam - diam pria itu melepaskan genggaman tangannya pada Seulgi memberi sinyal bahwa sebentar lagi yang harus Seulgi lakukan adalah lari.

Taeyong menyeringai sambil terus berjalan. Sedikit lagi.

Jimin menghembuskan nafasnya. Pria itu benar - benar melepas tautan tangan Seulgi darinya. Dia berdiri tegap, sementara Seulgi bersiap untuk lari kapanpun Jimin memintanya.

"Seulgi.." panggil Taeyong membuat Seulgi menoleh dan menatap pria itu.

"aku kurang apa?" tanya Taeyong sambil terus berjalan. Langkahnya ia percepat.



"sekarang Seul!"

Seulgi berbalik dan berlari menuju tangga membuat Taeyong berlari ke arahnya.

Tapi ada Jimin yang berlari mendekat ke Taeyong dan menendangnya hingga jatuh ke lantai, sementara Seulgi sudah berlari menuruni tangga menjauh dari kedua pria itu.

Taeyong bangun dan melayangkan tinjunya pada Jimin.

"KAU MAU MATI?" teriak Taeyong sambil meninju wajah Jimin dengan keras.

"Tidak. Kau yang akan mati hari ini."


---LA---


Seulgi berlari menuruni tangga dan melihat koridor di lantai dua juga sepi. Mungkin mereka sudah masuk ke kelas masing - masing. Ini artinya dia hanya bisa minta tolong pada teman sekelasnya. Sementara itu dia mendial nomor darurat.

Love Affair - SEULMIN [COMPLETE] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang