Tengku adzmir yang duduk diruang tamu rumah kayu itu segera berdiri apabila melihat kelibat Wan salmah yang keluar dari kamar isterinya .Terdengar keluhan kecil dari bibir wanita tua itu . Serba salah Tengku adzmir jadinya . Dia tahu ibu mertuanya pasti terkilan setelah mengetahui apa yang telah terjadi . Biarpun wanita itu kelihatan pasrah dan redha saja , namun Tengku adzmir tahu wan salmah cuba untuk menutup kekecewaan yang dialaminya
"Adz mintak maaf sebab dah memecah belahkan keluarga ibu .. adz tak jaga anak ibu baik2 . Adz kejam pada isteri adz . Demi allah adz mintak ampun" Bicaranya lirih . Setitis airmata jantannya gugur ke pipi . Airmata ini , airmata penyesalan bukan lakonan semata2 , tidak dihiraukan walaupun dihadapan mentuanya sendiri
"Sudah la adz , tak guna untuk mengungkit lagi , perkara dah pun terjadi . Tapi ibu harap sangat , adz betul2 dah menyesal dan tidak mengulangi perbuatan lama . "
"Buat masa sekarang , Ibu nak Adz banyak bersabar, mungkin lepasni adz perlu berkerja keras untuk mengambil hati nia semula . Inshaallah kalau betul cara adz , lembut hati dia nanti . "
Tengku adzmir yang mendengar hanya mengangguk dan tersenyum hambar . Tiada kata2 yang mampu diluahkan . Dia sendiri sudah buntu , tidak tahu jalan apa lagi untuk dilakukan untuk meraih semula hati isterinya.
Jika benarlah kata wan salmah . Dia sanggup untuk menunggu saat itu . Saat hati dania menjadi miliknya semula . Biarlah masa yang menentukan segalanya .
"Kamu pergi lah tidur , malam ni kamu tidur la di bilik belakang dulu . Bagi peluang nia tenangkan diri . Ibu harap sangat kamu faham"
"Takpelah bu , adz faham .. biar adz tidur kat sofa ni je . Dekat sikit dengan bilik nia . Kalau ada apa2 senang adz nak jenguk"
"Hmm ikut kamu lah adz .. ibu masuk tidur dulu .. assalammualaikum"
"Waalaikumsalam"
Kelibat wan salmah yang berlalu dipandang Tengku adzmir lewat ekor mata . Dia kembali duduk bersandar diatas sofa . Walaupun hatinya sedikit ralat , namun dia berasa lega kerana rahsia selama ini akhirnya terbongkar juga .
Masih terbayang perubahan wajah wan salmah saat dia membuka cerita sebentar tadi . Pelbagai riak terpamer . Namun apa yang dia pelik , ibu mertuanya itu langsung tidak memarahi atau membencinya .
Wan salmah kelihatan tenang dan seolah dapat menerima kenyataan pahit itu . Betapa tingginya nilai warak yang ada didalam diri ibu mertuanya , sehinggakan dapat menerima segala takdir dengan hati yang terbuka .
Jauh sekali dengan dirinya . Mengingatkan itu Tengku adzmir menjadi insaf
******************************
Seusai solat subuh Dania terus keluar dari bilik menuju ke dapur untuk menyediakan sarapan .
Tubuhnya masih dingin disimbahi air kolah beberapa minit lalu . Itulah rutinnya dari dahulu , dia akan mandi sebelum waktu subuh .
Kata orang tua nya mandi sebelum subuh akan dihindarkan dari segala penyakit . Dania sendiri tidak tahu akan kesahihan perkara itu .
Saat melintasi ruang tamu , matanya menangkap sekujur tubuh milik sang suami yang sedang lena di atas kerusi rotan . Fikirnya Tengku adzmir sudah pulang dari semalam . Rupanya tidak . Pedih hatinya melihat wajah itu . Tidak betah untuk menatap lama dia pun berlalu .
Bunyi bising didapur menarik minatnya untuk sama membantu . kelihatan wan salmah sedang leka mengoreng sesuatu .
"Ibu masak apa tu ? kenapa tak kejut nia? biar nia je yang buat" soalnya sambil berhati2 menuruni anak tangga ke ruang dapur usang itu . maklumlah perut sudah agak memboyot . Sedar tak sedar sudah 5 bulan kandungannya .
YOU ARE READING
Derita Cinta (Wattys longlist 2018 ) PRIVATE
RomancePrivate ! sebab ramai sangat silent reader Muahahahah 18sx part will private sorry😬 #1stWattys2018 #1stRANKINGMARRIEDLIFE #1stRANKINGWASIAT #10RANKINGINROMANCE Tragedi yang tidak disangka akhirnya telah menyatukan Tengku Adzmir azim dan Dhia dania...