Dhia dania mengerling sekilas pada suami yang tenang memandu di sebelah . Mereka baru sahaja pulang dari rumah ibu mertuanya yang terletak di Sri Hartamas sebentar tadi
Ketika melihat suasana sekitar . Dania agak pelik apabila jalan raya yang dilalui suaminya itu , sudah bersimpang dari jalan untuk pulang kerumah mereka.
"Abang nak kemana? Rasanya ni bukan jalan balik ke rumah "
"Somewhere" . Jawab Tengku adzmir sepatah bersama senyuman nipis yang terbit dibibir.
"Yelah somewhere tu where???"
Dania sudah membuat rolling eyes melihat perangai endah tak endah suaminya . Jika ditanya tak pernah nak serious !
"Abang nak bawak nia melawat rumah seseorang "
Tengku adzmir menjawab tenang . Dania sudah berkerut mendengar . Rumah siapa? pelik . Lelaki itu tidak pula memberitahunya apa2 sewaktu dirumah mama tadi .
Setibanya dia tempat yang dibawa Tengku admzir. Kini baru lah dia mengerti "rumah"yang dimaksudkan Tengku admzir itu adalah Rumah abadi . Dilihat sekilas papan tanda yang tertulis "Tanah perkuburan islam bukit kinrara" itu .
Setelah enjin kereta dimatikan . Tengku admzir membuka drower keretanya . Kopiah dan yassin dicapai . Harta benda yang sememangnya akan ditinggalkan didalam kereta jika dia ingin ke mana2
"Jom kita dah sampai." Tengku admzir bersuara sebelum keluar dari kereta Bentley miliknya . Dania hanya menurut . Perlahan dia keluar membontoti suaminya .
Saat tiba di pusara yang bermarmar biru cair . Dania melihat suaminya sudah bersimpuh disitu . Sementara dia masih bungkam berdiri .
Segala tindak tanduk suaminya diperhatikan . Entah mengapa lain benar perasaannya ketika ini apabila melihat pusara itu
"Assalamualaikum papa .. adz datang jenguk papa ni .. Harini adz bawa insan yang paling istimewa dalam hidup adz , kenalkan Dhia dania menantu papa ..."
Bicara tengku adzmir seolah2 arwah Tengku azhar berada dihadapannya kini . Batu nisan putih itu diusapnya . Betapa dia rindukan arwah papa hanya Allah yang maha mengetahui . Isteri yang masih berdiri disebelah dikerlingnya.
"Come , duduk lah sayang .. buat apa berdiri lagi ? " Tengku admzir sudah menghulurkan tangannya . Huluran tangan itu dania sambut . Terasa erat genggaman si suami . Hanya mereka berdua yang tahu ertinya .
Dania hanya mematung disebelah . Sementara Tengku adzmir tenang membaca yassin . Lama diperhatikan pusara itu . Pelbagai perasaan hadir tika ini . Seperti ada satu bebanan perasaan yang masih belum dilepaskan.
Pusara lelaki yang telah menyebabkan dia kehilangan ayah buat selama2 nya . Fikiran dania kembali mengenangkan kisah lalunya yang begitu memeritkan . Ahhh bersengketa dengan orang yang telah tiada tak ada gunanya . "Ya allah lindungi hatiku dari kebencian " desisnya
Setelah selesai Tengku adzmir membaca yassin . Agak lama dia mendiamkan diri . Dania dapat melihat suaminya termenung sendiri .
Entah apa yang dipikirkan pun dania tidak tahu . Namun apa yang jelas dipenglihatannya . Tubir mata lelaki itu agak berair . Mungkin sedang menangung peritnya kerinduan pada insan bergelar ayah .
"Its okay , im here with you .." bisik Dania perlahan bersama senyuman dibibir
Jemari gagah lelaki itu digenggam nya . Sekadar berkongsi sedikit kekuatan . Kerana dia juga pernah punya rasa perit yang sama .
YOU ARE READING
Derita Cinta (Wattys longlist 2018 ) PRIVATE
Roman d'amourPrivate ! sebab ramai sangat silent reader Muahahahah 18sx part will private sorry😬 #1stWattys2018 #1stRANKINGMARRIEDLIFE #1stRANKINGWASIAT #10RANKINGINROMANCE Tragedi yang tidak disangka akhirnya telah menyatukan Tengku Adzmir azim dan Dhia dania...