08. ANIN

19.6K 1.2K 33
                                    

Sebelumnya aku bertahukan. Cerita Anin yang ini, cerita Anin versi pertama.

Tidak di revisi

Senin, 10.Mei.2021

Selamat membaca...

Given memasuki mansion mewahnya dengan keadaan mabuk berat bersama rio yang merangkulnya agar tidak jatuh.

"Astaga, ayah kenapa?" Tanya anak Given yang ke dua

"Ayah mabuk?" Sambung anak pertama Given ketika mencium bau alkhol di tubu ayahnya.

Anak pertama Given Raditia Pratama Andjaya segera membantu orang kepercayaan ayahnya membawa ayahnya ke kamar. Di ikuti oleh Adik keduanya Bintang Putra Andjaya.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada ayah?" Tanya Radit ketika selesai membaringkan ayahnya yang mabuk di tempat tidur.

Rio menatap Anak serta cucu pertama dari keluarga Andjaya ia tidak tahu akan mengucapkan apa pada Radit, Ia takut akan kemarahan radit kalau mengetahui fakta sebenarnya tentang mama tirinya yang begitu radit sayangi.

"Bukankah ayah tadi ikut dengan om Rio?, mau jemput mama Andin?" Ujar bintang membuat Radit menatap Adiknya itu.

"Apa maksudnya menjemput mama andin?" Tanya Radit.

"Begini tuan..." jeda Rio sejenak ia menarik nafasnya perlahan

"tuan Given sudah menemukan keberadaan nyonya Andin"

"Apa maksudmu menemukan keberadaan mama Andin?, bukankah mama andin sudah meninggal bersama calon adikku tujuh belas tahun lalu!!!?" Marah radit.

Adita memang sensitiv sekali kalau menyangkut mama tirinya itu, bukan sensitiv karna marah tapi karna ia tidak mau bersedih dan menerima kenyataan mama tirinya meninggalkannya sewaktu ia masih membutuhkannya.

"Semua hanya kebohongan. Tuan, nyonya Andin belum meninggal" ucap rio membuat Radit dan Bintang terdiam namun di saat bersamaan mereka senang,
Senang mengetahui wanita yang penuh kasih dan ikhlas mengasuh mereka sewaktu kecil.

"Lalu kalau mama Andin belum meninggal, kenapa tidak di bawa kemari?, bukankah kau bilang sudah menemukan keberadaanya?" Tanya Bintang antusias. "Lalu kenapa ayah mabuk?" Lanjut bintang

"Itulah masalanya tuan, keberadaan nyonya memang telah di temukan tapi kita terlambat tuan, nyonya Andin meninggal dunia semalam." jelas Rio sambil menatap reaksi kedua tuan mudanya dari bahagia terganti dengan kesedihan sama seperti ayah mereka tadi.

"Maksudmu mama Zndin benar benar meninggal?"

"Lalu kenapa dulu mereka bilang mama Andin ku meninggal tujuh belas tahun lalu sedangkan kalian bilang baru meninggal?" Tanya radit.

"Saya juga tidak tahu tuan, tapi kematian nyonya andin dulu hanya kebohongan belaka, saya juga tidak tahu siapa yang menyebarkan kebohongan itu dulu"

"Tapi saya punya 2 pemikiran tentang kebohongan itu, Antara nyonya andin yang ingin di anggap mati, atau ada seseorang di balik kepergian dan kebohongan nyonya andin"

"Mama Andin tidak mungkin bohong dan tega meninggalkan kita" bantah Radit penuh keyakinan.

Radit tahu mama tirinya tidak akan mungkin meninggalkannya dengan melakukan kebohongan atas kematiannya.

"Kalau berita kematian mama andin yang dulunya bohong berarti adik kita belum mati?" Tanya Bintang membuat Radit menatap rio.

Rio menatap Radit dan Bintang di mata meraka terpancar rasa keingintahuan dan secerah harapan tentang adik mereka.

"Ya tuan," jawab rio membuat Radit dan bintang bahagia meski kebahagiaan mereka dalam suasana sedih mengetahui mama tiri mereka yang masih hidup dan baru meninggal membuat mereka bersedih karna belum sempat di pertemukan kembali namun, mendengar bahwa mereka masih punya adik dari wanita hebat dan penyayang itu membuat mereka senang.

"Lalu di mana adikku?"

"Apa dia masih ada atau sudah tidak ada" tanya Bintang

"Apa dia laki laki atau perempuan?" Sambung Radit

"Adik tuan ada di rumahnya, dan dia seorang gadis yang persis seperti mamanya dan memiliki warna mata coklat terang seperti tuan given dan tuan muda Radit" jelas Rio membuat keduanya tersenyum

"Lalu kenapa tidak di bawa kemari?" Tanya Radit lagi

"Kita tidak bisa muncul secara tiba tiba tuan, kita belum tahu alasan apa yang nyonya Andin pakai ketika adik tuan menanyakan ayahnya atau saudarinya"

"Dan kata tuan Given kita harus selesaikan masalah kebohongan atas kematian nyonya andin tujuh belas tahun lalu. Baru kita akan membawanya pulang"

"Takutnya ada orang jahat di balik berita bohong kematian nyonya andin tujuh belas tahun lalu" lanjut rRo membuat keduanya mengangguk.

Dalam diri mereka. Radit dan bintang. Mereka akan segera menyelesaikan masalah ini jangan sampai ada orang jahat di balik kebohongan selama bertahun tahun.

Mereka ingin secepatnya membawa adik perempuan mereka berada di antara mereka semua, agar lebih leluasa mengawasi dan memperhatikannya

"Kau suruh anak buah mu untuk mengawasi adik ku dari kejauhan, dan aku minta kau memberikan data lengkap tentang adikku" titah Radit membuat rio menganggu

"baik tuan"

Rio, Radit dan bintang keluar dari kamar Given bersamaan meninggalkan Given yang tak sadarkan diri karna alkohol.

"Rio" panggil radit membuat rio menatapnya

"Siapa nama adik perempuanku?

"Shakiela Anindiya biasa di panggil Anin, oleh nyonya dan kawan kawannya"

"Shakiela Anindiya" ucap Bintang mengulang nama adik perempuannya,

"tidak buruk juga aku suka namanya, tapi aku lebih baik kalau Shakiela Anindiya Andjaya" lanjut Bintang.

Bintang tersenyum dan melangkah pergi meninggalkan kakak serta orang kepercayaan ayahnya, yang masih terdiam menatapnya pergi.

"Shakiela Anindiya" gumam dua pria di tempat berbeda yang sedari tadi mendengar ucapan mereka.

***

Bersambung...

Jangan lupa...

Voted and coment yah 😊😊😊

Byebye👋👋👋

Kamis : 05.04.2018

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang