24. ANIN

16.6K 996 18
                                    


Tulisan masih berantakan? Iya soalnya aku nggak revisi. Revisi pas nanti di bukukan. 🙂

Re-post : Sabtu. 19..Juni.2021

Selamat membaca...

Kesal. Itulah Yang di rasakan Anin sekarang, ia kesal karna sudah menunggu jemputan selama hampir dua jam, sang supir baru memberitahukan kalau hari ia tidak jadi menjeputnya karna ban mobil bocor.

"Apaan coba, mobil mahal tapi kayak gitu, mending gue naik angkot nggak perlu nunggu lama, udah stay di depan Sekolah dan tinggal naik" Gerutu Anin.

Anin Menghembuskan Nafasnya kasar untuk menghilangkan rasa kesalnya lalu melangkakan kakinya menuju angkot yang masih terparkir di dekat Sekolahnya.

Baru saja Anin akan naik kedalam Angkot tangannya sudah di cekal oleh seseorang membuat Anin menatap seseorang tersebut.

"DEG"

jantung Anin berdetak dengan cepat ketika melihat seseorang yabg mencekal tangannya, seseorang itu Arka. "Waduh kenapa jantung gue?" Batin Anin

"Biar aku yang menantar" ucap Arka, tanpa menunggu persetujuan Anin, Arka segera menarik lembut tangan Anin membuat Anin mengikutinya.

Arka menaiki motornya dan memakaikan helm yang biasa ia pakai pada Anin membuat Anin terdiam.

"Naik" titah Arka, Anin hanya mengangguk kaku seperti biasanya.

"Buset napa gue jadi kaku kalau sama dia sih?" Batin Anin

Setelah beberapa menit perjalanan mereka sampai di rumah Anin, rumah milik Mama Anin, bukan rumah papa Anin.

"Makasi" ucap Anin seraya memberikan helm Arka dan langsung di terima Oleh Arka

Arka menatap Anin sejenak lalu tangannya terulur merapikan rambut Anin yang berantakan, "aku akan membuat mu mengingatku" lirih Arka tak menyadari kalau Anin mendengar ucapannya

"Aku pergi dulu, jaga diri di Rumah dan jangan keluar malam malam" peringat Arka, Arka langsung melajukan motornya.

"Hati hati Al" Gumam Anin.

"Belum, belum saatnya aku berterus terang semuanya Al" batin Anin.

Anin menghembuskan nafasnya kasar lalu menatap luru kedepan menatap motor Arka yang sudah hilang di tingkungan "maaf, aku bukan El yang dulu Al" ucap Anin.

Anin menghembuskan Nafasnya kasar lalu melangkah pergi dari rumah mamanya menuju suatu ke suatu tempat.

***

Ani menatap Batu Nisan yang bertuliskan nama mamanya, makam mamanya terlihat bersih.

"Assalamualaikum ma," salam Anin

Anin berjongkok di depan makam mamanya tangan Anin terulur mengelus nisan milik mamanya.

"Ma.. Anin sudah bertemu papa, Dan Anin sudah tinggal sama papa"

"Setelah sekian lama Anin menginginkan kehadiran papa akhirnya Anin merasakan kasih sayang papa, Anin bahagia bisa bertemu dengan papa..."

"Tapi... kebahagiaan Anin tidaklah lengkap tanpa mama" Anin mengusap Air matanya yang jatuh ketika teringat akan mamanya.

"Ma.." panggil Anin

Anin menghembuskan Nafasnya menghilangkan rasa sesak di dadanya "Anin sudah ingat semuanya,"

"Semuanya ma.."

"Anin ingat sama Al juga ma..." Senyum Anin terukir ketikan mengingat Akan Al atau biasa orang lain memanggilnya Arka.

"Anin juga ingat wanita si pengancam itu ma.., dan penyebab kecelakaan itu"

"Wanita itu," ucap Anin dengan tangan terkepal kuat dengan sorotan mata yang tajam "wanita yang sama yang ada di rumah papa ma.., Anin Akan balas dia ma.. itu janji Anin" Tekat Anin

Anin berdiri dan menatap makam mamanya lurus kearah nisan mamanya.

"Dia harus di balas dan di hukum ma, Anin nggak mau imwanita itu berkeliaran sebebasnya ketika ia melakukan kesalahan terhadap mama dan Anin."

"Maaf jika Anin tak bisa menjadi Anak yang baik lagi ma... apapun Akan Anin lakukan demi membalas wanita itu itu tekat Anin ma." Ucap anin tegas. "Meskipun harus berpura pura lupa akan keberadaan Al'

Anin menghembuskan Nafasnya "Anin pulang dulu ma" Pamitnya.

Anin segera melangkahkan kakinya menjauh dari tempat peristirahattan terkahir mamanya.

***

Bersambung...

Maaf Typo dll

IG
Nuryunus99

Byebye👋👋👋

Kamis : 19.04.2018

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang