69. ANIN

13K 1K 63
                                    

Re-up

Rabu. 20.April.2022


Vote dan komennya jangan lupa.

Menuju End...

Sebelumnya...

➡SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA⬅

Selamat membaca

Sudah beberapa telah Bulan berlalu.

Anin jalani hidup bersama Papa Dan keluarga Papanya kebahagiaan yang dulu ia inginkan kini ia dapatkan.
Ia yang dulunya hanya hidup sederhana bersama Mamanya Kini hidup serba Berkelebihan bersama Papa, Kakak dan Yang lainnya. Meski tanpa sang mama

"ANIN"

sebuah teriakkan dari seorang gadis berseragam sama dengannya membuat Anin berhenti melangka. Ia membalikkan badannya dan terlihat sahabatnya Berlari kearahnya

"Bisa Nggak usah teriak teriak segala?" Tanya Anin kesal.

Kesal karna teriakan sahabatnya membuat Ia menjadi pusat perhatian di koridor depan Kelas Anak IPS.

"Maaf" cengir Dinda.

Anin berbalik dan kembali berjalan di ikuti Adinda

"Nggak ke rasa ya, Nin." ucap Adinda membuat Anin berhenti melangka

"Apa yang nggak ke rasa?" Tanya Anin menatap Adinda

"Nggak ke rasa aja udah beberapa bulan berlalu Nin. Banyak Hal yang terjadi dan kita melewati hal hal itu bersama samam" ucap Adinda

Anin terdiam lalu mengangguk "Lo Benar, banyak hal yang terjadi beberapa bulan Ini. Dari meninggalnya Mama gue" ucap Anin membuat Adinda terdiam

Adinda teringat akan meninggalnya Mama Anin. Hal yang membuat Anin sangat bersedih akan hal itu.

Tapi kesedihan Anin berlalu ketika Papanya datang membawanya hidup bersama. Kasih sayang Papa Anin berikan membuat Anin begitu bahagia belum lagi Ketiga Kakaknya, sepupu? OM, tante dan opanya yang kini perotektive sekali terhadap Anin.

"Datangnya Papa Gue dan Masala masala kecil yang datang" ucap Anin lagi

"Tapi Gue bahagia bisa jalani semuanya bersama lo sama yang lainnya" ucap Anin sambil merangkul Adinda

Adinda mengangguk lalu tersenyum.

Sementara itu di Ujung Lorong Antara Koridor kelas IPS dan IPA. Dua gadis berjas Almamater. saling menatap Anin dan Adinda yang saling merangkul dan tersenyum. Siapa lagi kalau bukam Natal dan Aisyah

"Tumben tu dua orang berisik akur" ucap Natal

Aisyah menggelengkan kepalanya "ayo kita tanya langsung" ajak Aisyah

Natal mengangguk lalu melangkah bersama Aisyah "ekhm" dehem Natal ketika ia dan Aisyah sudah berada di depan dua sahabatnya.

"Yang akur nggak ngajak ngajak" ucap Natal

"Kalian kenapa senyum senyum begitu?" Tanya Aisyah

"Nggak Kok" jawab Anin dan adinda Kompak

Aisya dan Natal kembali saling menatap lalu kembali menatap kedua sahabat mereka

"Gue senang bisa dapat sahabat sepeti kalian" ucap Anin sambil berdiri diantara Natal dan Aisyah

"Selalu ada di saat gue sedih dan bahagia"

"Menemani Gue saat Gue kehilangan Mama Gue, membela Gue saat Gue dapat masalah dan bahagia ketika Gue dapatkan kebahagiaan gue" ucap Anin lagi

Anin merangkul kedua sahabatnya itu "Kok. Kata kata Lo buat Gue Nangis" ucap Adinda lalu mereka saling berpelukkan

"Ekhm"

Suara deheman membuat keempat gadis itu melepaskan pelukkan mereka lalu menatap sang pemilik suara itu. Devan

"Kalian Kok peluk pelukkan Ada Apa?" Tanya Devan.

"Kepo Lo" ucap Anin membuat Devan mendengus.

"Lo di cariin sama tunangan Lo" ucap Devan pada Anin

Anin mengangguk ia tahu siapa yang Devan maksud tunangannya siapa lagi kalau bukan Arka. Sahabat masa kecilnya yang kini manta kekasihnya dua bulan lalu yang kini sudah menjadi tunangannya.

"Lo nggak samperin?" Tanya Devan ketika sahabatnya hanya mengangguk tanpa melangka pergi.

"Nggak" jawab Anin singkat

"kenapa? Berantem lagi atau Keyla lagi?" Tanya Devan

"Nggak. Gue nggak berantem sama dia" ucap Anin

"Terus?" Tanya Devan

"Nggak papa Aja. Lagian ntar dia nemuin gue" ucap Anin

Devan mengangguk "gue kira Karna Keyla" ucap Devan

"Sama Gue juga. Gue kirain Lo marah sama Arka karna Keyla lagi" ucap Adinda sedikit kesal ketika menyebutkan nama Keyla.

Adinda dan lainnya sangat tidak menyukai Keyla. Keyla Mantan sahabat Mereka yang berkhianat hanya karna ingin mendapatkan mantan kekasih Anin. Fatan.

Dan Keyla serta Fatan dua murid yang baru pindah sebulan lalu.

"Nggak Kok. Gue nggak marah sama Arka. Kalo soal Keyla? Bodoh Amat. Kalo dia ganggu hubungan gue dengan Arka gue nggak takut. Gue percaya sama Arka" jawab Anin sambil tersenyum

Ia yakin Arka tidak akan berkhianat sama seperti Fatan dulu. Bagaiaman Anin yakin? Itu karna sikap Arka yang manis.

Arka yang selalu menatap orang lain datar dan dingin. selalu menatapnya lembut dan hangat dan itu hanya padanya dan orang orang yang Arka sayangi. Seperti keluarga.

"Noh. Itu Arka Nin"tunjuk Adinda ketika melihat keberadaan Arka yang berjalan mendekat kerah mereka bersama Liven, Reza dan Argio.

"Ck" decak Natal tiba tiba

"Pasangan kompak, satu penghianat satu penggoda" ucap Natal ketika melihat Fatan dan Keyla.

Anin menatap Pasangan tersebut lalu tersenyum "Lo nggak Apapa Nin?" Tanya Adinda

"Nggak apapa Kok Din. Gue udah lupain semuanya. Gue juga udah maafin mereka. Tapi bukan berarti mereka bisa menjadi bagian dari hidup gue baik sahabat Atau teman" ucap Anin

Semua mengangguk mengerti. "Tenang Aja. Kita selalu berpihak sama Lo Kok" ucap Natal.

Anin mengangguk lalu tersenyum.

"El" panggil Arka ketika sudah berada di dekat Anin

Anin tersenyyn melihat Tunangannya "kamu sudah makan?" Tanya Arka

Anin menggeleng membuat Arka menatapnya datar. Arka sangat tidak suka dengan Anin yang telat makan. Anin hanya akan makan tepat waktu kalau menu makanan Anin adalah Bakso.

"Ayo Makan" ajak Arka

"Bang Gue nggak di ajak?" Tanya Devan

Arka menatap Devan "Nggak" singkat Arka.

Arka menarik tangan Anin pelan lalu membawa anin ke kantin.

***

Bersambung...

Maaf beberapa hari ini jarang Up. 😊😊😊

Byebye👋👋👋

Kamis 17.05.2018

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang