Rabu;20.April.22Selamat membaca...
Given menghembuskan nafas lega ketika putrinya sudah di pindahkan dari UGD ke Ruang Rawat. Keadaan putrinya sudah membaik meski sempat kritis tadi.
Berbeda dengan Devan putra sahabatnya yang sempat kehilangan detak jantungnya tapi beruntung detak jantung milik Devan kembali berdetak meski detakkannya lemah dan di nyatakan masih kritis.
Given kembali menghembuskan Nafasnya meski kata Dokter putrinya baik baik saja. Tapi Given dan ketiga Anaknya belum bisa tenang sebelum Anin sadar dan memperlihat senyum manisnya.
Given terdiam sejenak memikirkan apa yang terjadi satu hari ini.
Given yang bersiap untuk melakukan rapat namun tertunda karna merasakan sesuatu yang Aneh dada Given tiba tiba saja terasa sesak dan tanpa sadar air mata Given terjatuh.
Karna merasa tak tenang Given membatalkan rapatnya dan memilih pulang. Setelah ia sampai di Rumah ia mendapati kabar dari salah satu pelayan yang di khususkan melayani Anin kalau Anin tidak ada di kamarnya dan Anin juga tidak berangkat ke sekolah
Setelah mendengar ucapan pelayannya Given segera pergi le ruang CCTV dan betapa terkejutnya Given ketika mendapati beberapa CCTV tak berfungsi dan yang berfungsi hanya CCTv di bagia depan
Tangan Given terkepal kuat ketika mendapati Gambar putrinya yang di bekap dan di bawa pergi oleh seseorang yang sempat menatap kearah Halaman Mansion
Beruntung Anin sempat membawa ponselnya dan keberadaan putrinya terlacak oleh Rio Anak buahnya melalui ponsel Anin yang Aktiv itu.
Setelah mengetahui keberadaan Anin given segera menghubungi kedua putranya dan pergi di mana Anin berada.
Given sempat terkejut ketika mendapati Liven dan Reza dan juga Ayahnya yang juga baru sampai di tempat yang sama.
Mereka sama sama masuk kemarkas tersebut dan ketika mendengar suara Anin yang berteriak memanggil Devan serta suara seseorang yang menangis mereka segera mendobrak pintu tersebut dan menadapati Anin yang sudah terluka parah dan pingsan ketika mereka datang.
"Sayang" ucap Given sambil mengelus Rambut putrinya penuh sayang
"Jangan lama lama sakitnya, Papa merasa tersiksa melihat kamu yang belum juga sadar" ucap Given
Air mata Given terus mengalir melihat putrinya yang belum sadar juga.
"Ma..ma" ucap Anin dalam keadaan menutup Mata
Given tersentak mendengar ucapan putrinya, Air mata Anin mengalir meski keadaanya masih menutup mata. Mengingatkan Given pada kejadian dulu di mana Anin menangis dalam keadaan tak sadarkan diri
"Ma..ma.." ucap Anin
Given mengusap air mata Anin "jangan menangis sayang" bisik Given
"Kamu bertemu mama ya?" Tanya Given pada putrinya
"Bilang sama Mama Papa sangat menyayanginya" ucap Given
"A.ni. i.ku.t ma.ma." ucap Anin lagi membuat Kepala Given menggeleng cepat dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya
"Jangan ikut mama Sayang" ucap Given
"Papa mau Anin, sama Papa"
"Jangan tinggalkan papa sayang" tangis Given
Given mengelus rambut Anin penuh rasa sayangnya perlahan Anin suda mulai tenang tak ada lagi air mata yang mengalir di kedua mata Anin yang tertutup.
"Papa mau Anin sama Papa, jangan pergi dari papa sayang" bisik Given pelan lalu mengecup dahi Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
A N I N. (Re-post)
Teen Fiction_ANIN VERSI PERTAMA_ Kepindahan Anin di sekolah barunya serta Kematian mamanya. membawa Anin bertemu sahabat di masa kecilnya bukan hannya bertemu sahabat lama, ia juga di pertemukan dengan sesosok Papa yang tak pernah ia miliki sewaktu kecil. Apa y...