72. (END)

14.4K 933 59
                                    

Re-up ; Sabtu,23.April202

Selamat membaca

Anin menatap dirinya di depan cermin. Hari ia begitu terlihat sangat cantik dengan gaun tanpa lengan berwarna merah serta panjang sebatas lutut. Gaun mahal yang di pakai Anin sekarang ini adalah gaun yang di belikan Adit sebagai hadiah saat mendapatkan surat kelulusannya.

Anin bahagia dengan kelulusannya, saking bahagia gadis melompat kesana kemari dalam rumah membuat para pelayan terkekeh melihat tingkah aneh dari Anin.

Tapi di balik kebahagiaannya itu ada yang kurang yang ia rasakan. dan kurangnya cuman satu. yaitu keberadaan Mamanya. Dulu saat Anin lulus dari tingkat SMP Mamanya memeluknya dan mengucapkan kata selamat padanya lalu memasak masakkan yang banyak untuk Anin tapi sekarang ini. Kelulusan Anin begitu berbeda ia mendapatkan ucapan selamat dari banyak orang entah itu dari keluarga dari Papa, Kakak, Opa dan orang lain seperti sahabatnya, keluarga besar Alm Ibu dari ketiga Kakaknya, keluarga Athala dan keluarga Ferdinan.

Oh, Ya. Soal. keluarga Ferdinan, Anin sangat dekat dengan mereka. Sepupu Devan dan satu kenyataan baru di ketahui ternyata Vera, tante Anin alias Mama Reza masih ada ikatan keluarga dengan keluarga Ferdinan. sunggu sebuah kebutulan.

"Hari ini pun tiba" ucap Anin

"Hari perpisahan di SMA BAHKTI dan Juga perpisahanku dengan Al"

Anin menghembuskan nafasnya ketika merasa sesak di dadanya mengingat akan dirinya yang akan berpisah dengan Arka sebentar lagi

"Sudah siap?" Tanya Given tiba tibasudah berada di kamar membuat Anin tersentak

Anin mengangguk lalu menggandeng lengan Given membuat Given tersenyum padanya.
.
.
.
"Wis... cantik" puji Adinda ketika Anin sudah berada di depan mereka.

"Iya. Ini yang kedua kalinya gue liat Lo kayak Cewek" ceplos Devan

"Jadi selama ini gue kayak cowok, gitu?" Ketus Anin

Devan dan lainnya terkekeh mendengar ucapan Anin.

"Salah lo sendiri nggak pernah pake baju cewek" ucap Devan.

Anin kembali mendengus mendengar ucapan Devan. Ia tahu ia terlalu tomboi hingga Devan mengatai dirinya seperti cowok.

"Serah lo, Van." ketus Anin lalu berjalan masuk kedalam salah satu ruangan yang di khususkan tempat acara perpisahan

Aisyah dan Natal hanya menggelengkan kepala mereka melihat Adinda, Anin serta Devan mereka memang orang tak bisa akur kalau bertemu

"Duduk sini Aja Nin" ucap Aisya sambil menepuk kursi di sebelanya.

Anin tersenyum melihat beberapa siswa dan siswi yang mendapatkan penghargaan karna prestasi mereka. Seperti Arka yang juara satu. Liven yang juara dua dan Aisyah mendapatkan juara tiga serta Reza mendapat Juara Empat dan Natal mendapatkan Juara lima

Semua yang juara umum dari satu sampai lima adalah murid Anak IPA.

"Baiklah karna juara umum dari satu sampai lima adalah Anak IPA maka mereka juga Juara di jurusan mereka"

"Dan sekarang kita masuk pengumuman juara untuk anak Jurusan IPS"

Pembawa acara menyebutkan Nama yang mendapatkan juara tiga yang tak lain Adalah Adinda

"Juara dua Devan Ferdinan" ucap pembawa acara setelah menyebutkan Nama Adinda

"Dan Juara satu di raih Oleh...." pembawa acara menggantungkan ucapannya membuat semua yang hadir penasaran

"Shakiel Anindiya A."

Anin menatap kepala Sekolah dengan tidak percaya "itu yang di sebut nama gue? Tapi nama guekan Shakiel Anindiya nggak pake Andjaya" batin Anin

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang