58. ANIN

12.5K 1K 100
                                    

Re-up ; 18. April. 2022

Selamat membaca...

Anin tersenyum kecil ketika ia mendapat tamparan berkali kali dari seorang pria yang ia tahu salah satu Anak buah Papanya

"PLAK"

"PLAK"

"PLAK"

Kembali tamparan di layangkan di pipinya namun tetap sama tak ada air mata tak ada pula suara kesakitan dari Anin melainkan hanya senyum yang terbit di bibirnya yang sudah berdarah

Pria yang memukul Anin hanya bisa terheran heran ketika mendapati Anin yang hanya terdiam dengan senyumnya

"Maaf kan saya Nona" ucap pria itu

"Saya hanya menjalankan tugas, saya juga tak ingin anak saya terjadi apapa jika saya melawannya" ucap Pengawal itu dengan penyesalannya

Ia tak ingin melakukan ini tapi apa daya ia harus melakukan ini demi putri kecilnya yang baru berusia 6tahun. ia tak ingin putrinya terjadi apapa hanya melalaikan tugasnya.

Pria itu memutuskan untuk pergi meninggalkan Anin yang terdiam.

"Siapa yang menyuruh mu?" Tanya Anin membuat langkah pria itu terhenti

Pria itu tidak menjawab ia hanya menatap Anin dengan senduh pria itu segera prgi meninggalkan Anin.

"Pasti dia" ucap Anin

Anin menghembuskan nafasnya rasa perih di kedua pipinya kini mulai terasa namun ia tak boleh merasakan kesakitan.

"Liat Aja Gue akan balas Wanita Gila itu" ucap Anin lagi.

Suara terbuka Pintunya pintu membuat Anin menatap kearah pintu. Anin menatap tak percaya pada dua orang gadis yang kini sedang di tahan oleh empat orang pria besar.

"Vira, Icha?" Gumam Anin

Anin menatap lurus kearah Belakang Alvira dan Aisyah di sana Ada dua orang Wanita, dan beberapa pengawal mereka.

"Sudah ku duga. Pasti dia" ucap Anin ketika melihat keberadaan Atika

Atika menatap Anim dengan senyumannya.

"PLAK"

"PLAK"

Anin kembali mendapatkan tamparan bolak balik dari orang yang berbeda

"PLAK"

Atika mendaratkan tamparan lagi di pipi kanan Anin

"PLAK"

Atika menapar Anin di pipi Kiri

Darah yang sudah mengering tadi kini kembali mengalir di bibir Anin

Membuat Aisyah dan Alvira terisak dan meringis kesakita  meski bukan mereka yang di tampar

Anin hanya tersenyum menatap Atika yang sudah kesal

"Kenapa?" Tanya Anin

"Kau berharap Aku akan berteriak kesakitan?" Tanya Anin lagi

Pertanyaan Anin membuat Atika bertambah kesal "ambilkan pisau" titah Atika dengancepat pengawal Atuka mmeberikan pisau pada Atika

Atika menggores dua pipi Anin namun tetap sama tak ada suara kesakitan dari Anin membuat Atika berkali kali kesal.

"ambilkan Aku cambuk" titah Atika kembali pada salah satu pengawalnya.

Dan tak berapa lama sebuah cambukkan berada di tangan Atika

Atika memerintahkan kedua pengawalnya mendorong Anin dari kursih dan dengan seketika Anin terduduk di lantai.

Kursi Yang berada di belakang Anin segera di dorong pakai kaki oleh Atika lalu ia berjalan menuju punggung Anin

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang