65. ANIN

13.7K 1K 88
                                    

Re-up

Rabu. 20.April.2022







12.mei.

Selamat memperingati Hari TRISAKTI

Selamat membaca

Anin tersenyum melihat Papanya yang sedang berbicara dengan salah satu pengawalnya. terlalu fokus dengan rasa senangnya ia tak menyadari kalau Papanya sedang dalam keadaan marah besar pada pengawal tersebut.

"Papa" panggil Anin sambil melambaikan tangannya

Given terdiam sejenak ketika mendengar suara Anin. Perlahan ia menghembuskan nafasnya lalu berbalik menatap putrinya

Raut wajah Marah Given seketika berubah melihat orang yang ia cari kini sedang melambaikan tangannya

"Anin dari mana?" Tanya Given ketika Anin sudah berada di depannya, Given berlutut di depan putrinya sambil mengelus rambut putrinya.

"Anin Abis liatin Devan, dia sudah sadar Pa" jawab Anin

Given mengangguk lalu mengecup dahi Anin. Tanpa sadar Given menghembuskan nafas lega, putrinya tidak tahu bagaimana panik dan marah ketika tidak menemukan Anin di kamar rawatnya.

"Sekarang putri Papa Istirahat ya" pinta Given

Anin mengelengkan kepalanya pertanda ia tidak mau "Anin masih mau Liat keadaan Devan Pa" ucap Anin

"Anin bosan kalo terus berbaring" ucap Anin

Given mengangguk mengerti "ayo kita liat Devan" ucap Given

"Nin kami pulang dulu" pamit Adinda

Anin menatap Adinda dan Natal lalu mengangguk "hati hati di jalan" ucap Anin

"Iya" jawab Adinda "Om, Ven, Rez kita pamit dulu" sambungnya lalu pergi bersama Natal

Liven membalikkan Kursi roda Anin dan mendorongnya kearah kamar rawat Devan

Anin merasakan Suasana kamar Devan terasa Aneh menurut Anin. tak seperti saat Anin keluar tadi.

Anin menatap Vio yang terisak di depan Devan dan Aryo yang meminta maaf pada keluarga Ferdinan.

"Pantes" gumam Anin

"Devan nggak percaya sama Mami, selama ini Devan selalu merindukan Mami tapi...."

"Mami yang Devan rindukan ternyata selama ini sedang berbahagia bersama orang lain" ucap Devan.

"Maafkan Mami Rei" uvap Vio

"Ck" decak Anin membuat semua menatapnya

"Manusia gitu yah? Membuat kesalahan terus minta maaf, gitu aja terus sampe upin ipin masuk Sekolah dasar dan jadi Gondrong" ucap Anin

"Rei maafin Aryo ya" pinta Vio mengabaikan Ucapan Anin

Semua orang menatap Vio tak percaya, 'begitu sayangkah Vio pada Aryo' pikir mereka

"Aryokan saudara tiri Rei jadi Rei harus memaafkan Aryo dan cabut tuntuttan terhadap Aryo" pinta Vio seenaknya membuat Anin dan lainnya kesal pada Vio.

"Saya bingung, Anak tante itu siapa? Devan ato dia?" Tunjuk Anin pada Aryo

"Sampe kayak gitu di belain" dumel Anin

"Saya jadi bingung apa Tante pohon Pisang atau manusia ya? Punya jantung tapi nggak punya hati" sinis Anin

Vio terdiam mendengar ucapan Anin "tante itu seorang ibu harusnya adil terhadap anak anaknya yang salah harus di hukum bukan di biarkan" ucap Anin

Devan hanya diam mendengar ucapan Anin pada Maminya, entah dia harus apa sekarang semua pertanyaannya sudah terjawab dan yang salah Maminya bukan Ayahnya.

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang