Selamat membaca...
Pertandingan antara SMA Bahkti Dan SMA '45 sudah selsai dan di menangkan oleh SMA Bahkti berkat kerja keras Natal dan ke kompakkan timnya, meski tadi ada kecurangan dari SMA '45 tapi Natal bisa membawa tim basket yang ia pimpin menang dan masuk ke Final.
Selain SMA '45 ada juga beberapa SMA yang datang ke sekolah, SMA yang akan di lawan oleh SMA Bahti nantinya, SMA Wirawan, yah, SMA milik Opa Arka.
Anin dan Devan menghembuskan Nafas lega ketika sepanjang pertandingan mereka tidak mendapati dua orang yang tak ingin mereka jumpai siapa lagi kalo bukan Aryo, Fatan, Keyla? Dia ada tapi ia tak berani menampakkan wajahnya di Devan Anin dan Devan jika tidak adanya Aryo dan Fatan.
"Wis... Selamat Nat" ucap Anin sambil mengulurlan tangannya kearah Natal
Sambil membalas uluran tangan Anin. Natal tersenyum dan mengangguk.
"Ayo Nat, traktir Gue makan bakso" ajak Anin lupa kalo makan kesukaannya sudah habis dari tadi.
"Lah.. bukannya bakso sudah habis Nin" ucap Natal
"Ck, ia juga" ucap Anin.
"Makan apa yang ada aja Anin, Lo dari tadi belum makan, ntar pingsan Lagi" celutuk Devan membuat Natal mengangguk.
"Ngomong, ngomong gue belum liat Adinda deh dari tadi" ucap Anin
"Yah lo benar" sahut Natal
"Noh tu si Toa" tunjuk Devan kearah Adinda yang baru saja mereka lihat.
"Dari mana lo?" Tanya Anin
"Eh... tadi..., Dari.. toi..let, iya toilet" jawab Adinda dengan terbata bata.
Anin menatap Adinda dengan tatapan menyelidik membuat Adinda memalingkan tatapannya dari Anin, pipi Adinda memerah membuat senyum kecul Anin terbit.
Sepertinya ada yang sedang lope lope batin Anin
"Ayo ke kantin" ajak Natal pada Anin dan lainnya
mendengar Ajakkan Natal Adinda langusung mengangguk dan menarik tangan Natal untuk pergi ke kantin meninggalkan Anin dan Devan.
Devan dan Anin saling menatap lalu tersenyum sambil melihat Adinda dan Natal yang sudah menjauh dari mereka. "Sepertinya ada yang baru jadian" ucap Devan
Anin mengangguk, "ayo" ajak Devan sambil menggandeng Anin pergi menuju kantin.
"BUKK"
Anin hampir terjatuh ketika tak sengaja menabrak seseorang beruntung Devan menahan Anin.
"Lo Anin kan?" tanya Pria yang tak sengaja Anin tabrak
Anin menatap pria yang bertanya padanya dengan dahi menyerit "dia" gumam Anin
"Lo nggak ingat gue?" Tanya pria itu lagi
"Dasar Anak haram tak tahu diri, sok nggak ngingat sama gue lagi" lanjut Pria itu membuat Anin terdiam, Devan mengepalkan tangannya ketika mendengar ucapan pria itu pada sahabatnya.
Anin menahan Devan Agar tidak melakukan kegilaannya. "Sabar Van" Gumam Anin sambil menahan tangan Devan
"Gue nggak nyangka lo beda banget sama kayak lo yang dulu" ucap Pria itu sambil menatap Anin dari Atas sampai bawa dengan tatapan menilai.
Ucapan pria itu membuat beberapa murid yang ada di sekitar Anin, Devan dan Pria itu mulai berkumpul mencari tahu apa yang terjadi, termasuk Arka, Reza, Liven, Aisyah dan Adinda serta Natal yang kembali berbalik karna mendengar keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A N I N. (Re-post)
Teen Fiction_ANIN VERSI PERTAMA_ Kepindahan Anin di sekolah barunya serta Kematian mamanya. membawa Anin bertemu sahabat di masa kecilnya bukan hannya bertemu sahabat lama, ia juga di pertemukan dengan sesosok Papa yang tak pernah ia miliki sewaktu kecil. Apa y...