25. ANIN

16.8K 1K 16
                                    


Repost : Sabtu.19.06.21

Tinggalkan jejak, vote komentarnya.

Selamat membaca...

Bintang menatap marah pada beberapa pria di depannya, pria yang di khususkan mengawasi serta menjaga Anin sewaktu ia di luar rumah.

"Bagaiaman bisa Adikku belum pulang.!!?" Marah Bintang.

Bintang memijit dahinya, ia begitu lelah habis kerja, dan ingin melihat senyum adiknya berharap lelahnya hilang setelah melihat adik perempuannya, Namun apa yang ia dapatkan setelah pulang dari kantor?

Adiknya. Anin tidak ada di rumah dan kata para pengawal mereka kehilangan Anin setelah pulang sekolah.

Bintang menatap sang supir yang kini hanya bisa tertunduk di depannya lalu menatap beberapa pria yang lainnya, Bintang menghembuskan nafas kasarnya menatap mereka.

"Sekarang kalian cari sampe dapat, kalau tidak..." ucapan bintang menggantung membuat para pria yang ada di depannya was was.

"Kalian akan mendapatkan yang tidak kalian ingin kalian dapat" ancamnya "Jadi sekarang cari" perintah bintang

Para pengawalmengangguk dan langsung pergi meninggalkan bintang yang kini menyandarkan kepalanya di Sandaran sofa, ia kembali menghembuskan Nafas kasar "gawat kalau sampe Ka Adit, dan Papa tahu kalau Anin belum pulang ke Rumah" gumam Bintang.

Bintang segera berdiri dari duduknya dan berjalan keluar berniat mencari Adik perempuannya. Ia takut jika Papa serta kakaknya pulang ke Rumah dan tak menemukan Anin, mereka akan pasti marah besar pada semua pengawal serta orang orang rumah dan ia terlalu malas melihat kemarahan keduanya nanti. Ia juga Takut jika terkadi apa apa dengan adiknya, apalagi hari sudah mulai gelap

"Apa Anin ada di rumah mama Andin yah?" Tanya bintang pada dirinya sendiri.

"Aku cek dulu di sana, baru ke teman temannya"

Bintang Segera melajukan mobilnya meninggalkan seorang pria tua yang juga mengkhawatirkan keadaan Anin.

"Dimana cucu ku?" Tanya pria tua itu.

"Jadi Papa sudah menganggap gadis itu cucu papa?" Tanya Seorang wanita tiba tiba.

Pria itu tersentak lalu membalikkan badannya menatap wanita yang tadi bersuara, wanita itu Atika Menantu kesayangannya, namun sekarang tidak.

"Papa mengakui anak dari seorang wanita mantan pengasuh itu cucu papa?" Tanya Tika dengan nada tidak percaya.

"Yah" jawab pria tua itu yang tak lain mertua Atika. Ayah Given. Ayah Given segera beranjak pergi meninggalka Atika

Atika mendengus mendengar jawaban mertuanya. "Ini jangan isampai terjadi" guman Atika, akan sia sia nanti rencana menyingkirkan Anin, jika pria itu sudah mengakui Anin sebagai Cucunya.

"Tak akan ku biarkan anak itu menjadi putri di rumah ini" ucap Tika.

"Aku akan menyingkirkan Anak itu sebelum Anak itu kembali mendapatkan ingatannya" tekat Atika Ia segera beranjak meninggalkan sepasang mata yang tersenyum sinis kearah punggung Atika yang sudah menjauh.

"Tak semudah itu, aku takkan membiarkan cahaya yang baru datang ke rumah ini, di singkirkan oleh wanita j*l*ng seperti mu" ucap sang pemilik sepasang mata yang menatap Atika.

***

Sementara itu di tempat lain.

Anin mendengus kesal ketika ponsel miliknya mati total karna kehabisan daya. Anin menatap Tiga mangkok bakso yang sudah habis dan kini tersusun rapih.

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang