52. ANIN

13.6K 1K 61
                                    

Rabu;13.10.21

Selamat membaca...

Given menatap Buku yang di berikan Anin padanya sebelum ia berangkat ke kantor bukan hanya buku namun sebuah Album yang katanya untuk dirinya.

Tangan Given terulur mengambil buku yang seperti buku harian di bukanya sampul buku itu

Teruntuk suamiku.

Dua kata itu membuat Given tahu buku itu untuk dirinya seperti surat namun bukan surat.

Seperti buku harian yang biasa wanita pakai namun bukan buku harian mengingat setiap tanggal yang tertera tidak berurutan.

Given menatap tanggal yang tertera di buku itu. Tanggal bulan serta tahun yang sudah lama berlalu.

Suami ku apa kabar kamu disana?
Semoga dirimu baik baik saja.!
Apakah kau merindukan ku?
Seperti aku merindukan mu?

Betapa aku di landa rindu. siang dan malam berteman sepi di sini.

Kau tahu?

Malam pertama aku pergi dari mu.. aku langsung
Entah aku yang memang rindu atau putri kita yang sedang ingin bersama mu sekarang ini.

Dia sangat aktiv di dalam perutku. Dia selalu menendang dengan kuat hingga membuat ku kesakitan.

Itulah beberapa kalimat yang di tulis oleh istrinya pada tanggal, bulan hingga tahun yang Given yakin itu tanggal yang sama saat istrinya pergi.

"Kalau kamu merindukan ku kenapa tak kembali? Pasti sangat berat bagimu saat si kecil mengganggu tidur mu" Gumam Given

Given kembali membuka lembaran kedua dan lembaran kedua sudah melompat ke tanggal dan bulan yang berbeda. Namun tahun yang masih tetap sama.

Dear suamiku.

Putri mu sudah terlahir.

Dia lahir dengan sehat serta selamat. Mata dan rambutnya persis si kecil Adit dan dirimu.

Aku memberi ia nama Shakiela Anindiya. Di panggil Kiela atau Anin.

Given tersenyum miris ketika membaca lembaran kedua di buku itu.

Seharusnya ia berada di saat istrinya berjuang melahirkan putrinya.

"Seharusnya Shakiel Anindiya Andjaya" ucap Given

Given kembali membuka halaman di buku itu. Kali ini tahunnya sangat berbeda jauh dengan tahun di lembaran pertama dan kedua.

Di tanggal dan bulan yang sama namun tahun yang berbeda

Dear suamiku

Hari ini putri kita berulang tahun yang ke lima tahun. Kau tahu apa yang ia inginkan?

Bertemu dengan mu. Itulah yang ia inginkan.

Putri kita bilang ia ingin bertemu dengan papanya dan menujukka  pada teman temannya kalau dia mempunyai papa dan dia bukan anak haram.

Kau tahu?

Hati sakit teramat dalam mendengar ucapan yang tak pantas di ucapkan olehnya

Dia bukan anak haram kan?

Air mata Given tiba tiba saja terjatuh ketika membaca lembaran yang satu ini. Ia tak menyangka di umur yang masih kecil itu putrinya sudah di hina seperti itu.

"Kenapa kau tak menulis nama keluarga Anak itu? Seharunya kau menulisnya supaya aku bisa membuat mereka hancur karna membuat putri ku bersedih" ucap Given

Given kembali membuka lembaran berikutnya.

Dear suamiku

Aku tak percaya sahabat dari putri kecil kita anak dari sahabatmu.

Aku mengetahuinya ketika mengantar putri kita ke haru ulang tahun dari adik kembar sahabat purmtri kita

Given terdiam ia baru ingat dulu Azka membatalkan rapat bersama dirinya hanya untuk menghadiri acara ulang tahun anak kembarnya. Andai saja Given waktu itu ikut.

Dan kembali Given membuka lembaran baru tersebut.

Dear suamiku.

Aku melihatmu datang di acara keluarga Wirawan. Saat itu kau melihatku tapi sayang aku segera pergi sebelum kau menemukan ku.

Maaf..

Kamu juga ikut mengantar gadis kecil yang bersama putra sahabat mu. Gadis yang bilang kalau ia tak punya ayah/papa.

"Jadi sebelum itu aku sudah bertemu dengan putri ku? Tapi kenapa aku tidak bisa mengenalinya? Seandainya aku mengenalinya langsung mungkin aku bisa bersama hingga saat ini" batin Given.

Given terus membaca lembar demi lembar yang ada di buku itu air mata Given terjatuh ketika membaca lembaran cerita tentang istri dan putrinya yang selalu di pukul oleh keluarga majikan istrinya.

Hinga ia membaca lembaran di mana putrinya yang Frustrasi dan mencoba mengakhiri hidupnya sebanyak tiga kali karna selalu di katakan j*l*ng/pel*cur oleh teman temannya akibat mantan pacarnya.

Dan bagaimana hukum yang berpihak pada pelaku bukan pada korban

"Aku akan mencari polisi b*ngsat itu" ucap Given dengan Tangan terkepal kuat karna membaca hal tersebut.

Given menutup buku yang ia baca dengan perasaan Marahnya Semua pertanyaan-nya yang selama ini Given tanyakan pada dirinya sendiri alasan kenapa istrinya pergi dan membuat sebuah berita kematian palsu semua karna Ayahnya sendiri dan ancaman Atika serta kecelakaan beberapa tahun lalu.

Semua telah terungkap seiring Given membaca lembaran buku itu.

"Tenanglah dalam tidur lelap mu istriku. Aku akan menjaga putri kita dari orang orang yang akan menyakitinya dan semua rasa sakit serta peneritaan kalian akan ku balas. Akan ku hancurkan mereka termasuk ayah ku sendiri" telat Given

Given menghembuskan nafasnya perlahan agar emosinya turun tangan Given yang terkepal kini sudah tak terkepal dan sekarang tangannya terulur membuka album yang berisikan foto foto putrinya sewaktu kecil hingga sekarang. Foto foto itu seakan akan di buat agar Given tahu bagaimana pertumbuhan putri kecilnya dulu.

Air mata Given kembali mebgalir ketika melihat gambar putrinya yang terbaring di rumah sakit. Dan ada sebua catatan kecil di gambar tersebut.

"Putri kita yang untuk ketiga kalinya terbaring di Rumah sakit" itulah catatan yang tertulis di gambar itu.

Given mengambil gambar yang berada di Halaman pertama di Album tersebut. Gambar berisikan istrinya yang sedang menggendong putrinya yang baru lahir.

Given mengeluarkan Ponselnya lalu memotret gambar tersebut menjadikan gambar itu Wallpaper di ponselnya. Ia lalu mengambil bingkai yang terletak di atas mejanya.

Given mengeluarkan Foto yang berisikan Foto pernikahannya dengan Atika dan menggantikannya dengan foto Yang dia ambil dari Album Yang Anin berikan.

"Kau wanita yang membuatku kehilangan moment pertumbuhan putriku dan kau penyebab penderitaan Istri dan putriku. Tunggu saja semuanya" ucap Given ketika menatap Foto atika ia merobek Foto tersebut lalu melemparnya kedalam tempat sampa yang di di taruh di sudut ruangannya.

***

Bersambung...

Typo dll..

Maaf kalo nggak jelas part ini 😆😆😆 sebenarnya mau buat Adit dan Bintang menangis membaca harian dari Mama Anin tapi nggak jadi.

Byebye👋👋👋

Minggu : 06.05.2018

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang