27. ANIN

17.5K 944 36
                                    


Repost : Sabtu.19.06.21

Selamat membaca...

Anin mendengus ketika dirinya harus berdiri sigap di depan tiang bendera dengan satu tangan terangkat menghormati sang merah putih yang sedang berkibar tinggi di atas kepalanya.

Arka. Ketua osis SMA BHAKTI menatap Anin sambil menggeleng kepala, karna sedari tadi ia mendengar dengusan Anin serta ucapan Anin yang tak jelas di dengarnya.

"Makanya jangan telat" ucap Arka. "Itu dasinya di rapiin" titah Arka.

Anin menatap Dasinya yang masih menggantung tak rapih lehernya ia lalu menatap Arka "rapiin dong.. gue nggak bisa rapiin dasi gue sendiri" ucap Anin asa Namun jujur, Jujur karna tak bisa merapikan dasinya sendiri.

Anin membatu, ucapan asalnya ternyata di tanggapi oleh Arka dan sekarang Arka maju dan merapihkan dasinya.

Anin mendonggak menatap Arka yang memang lebih tinggi dari, tampan itulah yang ada di pikirannya ketika melihat raut wajah Arka yang serius merapikan Dasinya, tak lupa Senyum yang Arka tampilkan.

Arka menatap Anin dengan senyumannya Tak lama Arka membukuk dan mencium dahi Anin membuat jantung Anin berdetak lebih cepat astaga jantung gue. Anin tak menyadari dirinya sudah menahan nafasnya sendiri karna kecupan Arka.

Arka berdiri tegap dan melangkah mundur melihat Waja Anin yang kaku "bernafas El" ucap Arka membuat Anin menghembuskan nafasnya.

Dengan susah payah Anin mencoba menormalkan Detak jantungnya yang menggila, ia menatap Arka yang kini menatapnya dengan tatapan geli.

"Kenapa kau selalu memanggilku el?" Tanya Anin meskia ia tahu alasannya kenapa Arka memanggilnya El

Karna nama kamu shakiel Anindiya Aku panggil kamu el

"Karna nama kamu Shakiel Anindiya jadi aku panggil El" jawab Arka, sama dengan di masa lalu ketika Anin kecil bertanya kenapa Memanggilnya El, sedangkan lainnya memanggil dirinya Anin, Diya, Shakil, dan anak haram, dan sekarang sudah di tambah oleh orang kurang kerjaan yaitu gadis jadi jadian dan j*l*ang.

Anin tersenyum mendengar jawaban Arka "sama seperti dulu" batin Anin.

Arka menatap Anin masih dengan senyumannya "kamu masuk saja El, hukuman mu sudah selesai" ucap Arka.

Anin menatap Arka tak percaya 'apakah ia tak salah dengar?' Hukuman Anin baru saja di mulai lalu kenapa Arka bilang sudah selesai?

"Aku sudah memberikan hukuman mu" ucap Arka "hukumanmu Adalah dapat kecupan dari ku" lanjut Arka membuat Anin menatapnya tak percaya.

"Setiap kamu melanggar Peraturan sekolah Aku yang akan menghukum mu dengan caraku"

"Apa apaan Lo?" Tanya Anin "Lo waraskan?, mana Ada orang di hukum dengan di cium" bantah Anin.

"Ada" jawab Arka, Arka menujuk Anin."kamu orangnya" lamjut Arka.

"Sekarang kamu masuk kelas, tanpa ada protes lagi" titah Arka tegas.

Anin mendegus kasar dan pergi dari hadapan Arka "mana Ada hukuman kaya gitu" gerutu Anin, tangan Anin terangkat meraba dahinya yang di kecup Arka.

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang