71. ANIN

14.4K 973 73
                                    

Re-up ; Sabtu,23.April202

Selamat membaca

Tak terasa hari cepat berlalu. Hari ini adalah hari terakhir Anin menjalani ujian kelulusan. Ujian Nasional.

"Nggak kerasa yah Nin. Kita sudah mau lulus" ucap Adinda

"Iya" jawab Anin

"Perasaan baru kemarin gue pindah dan bikin ulah di sekolah ini. Eh. Udah mau bye dari sini" ucap Anin

"Setelah ini Lo mau lanjutin kuliah di mana, Nin?" Tanya Adinda

Anin terdiam sebentar sambil menatap Adinda "gue maunya Kulia di Universitas milik keluarganya Devan. Tapi pasti mahal secara itukan Universitas Elit. Dan gue nggak yakin masuk di situ. Apa lagi melalui jalur beasiswa" ucap Anin

Adinda menepuk dahinya sendiri mendengar ucapan Anin 'apa Ni anak masih belum tahu Papanya orang kaya?' Pikir Adinda

Anin menatap Adinda "kenapa?" Tanya Anin dengan polosnya

Dan rasanya Adinda ingin mencekik Leher Anin sekarang juga. "Ayah Lo kan orang kaya. kenapa masih pusing pusing dengan biasa kulia di sana?" Tanya Adinda

"Iya Juga ya. Tapi kan gue nggak mau nyusahin dia. Dia udah bayar sekolah Gue. Masa dia bayarin lagi kulia Gue" ucap Anin

"Gue nggak mau repotin Papa gue. Gue nggak boleh egois Din. Dia masih harus membiayayi Liven yang akan kulia di universitas itu Nanti" ucap Anin

"Pasti banyak biaya yang keluar" lanjut Anin

"Terus lo mau kulia di mana?" Tanya Adinda

"Gue nggak mau kulia. Gue mau kerja Aja" ucap Anin

"Sudah. Ayo jalan" ajak Anin mengahlikan pembicaraan

Sebenarnya Anin sangat ingin melanjutkan sekolahnya sampai di bangku perkuliahan tapi niatnya ia urungkan mengingat dirinya tak akan biaya kulia yang mahal. Baik universitas negeri maupun swasta tetap sama. Sama sama mahal.

"Hei Nin" sapa Natal membuat Anin tersentak

"Eh. Natal" ucap Anin

"Lagi mikirin apa sih?" Tanya Natal.

"Nggak. Nggak lagi pikiri apa apa Nat" ucap Anin sambil menampilkan senyumnya. Senyum yang membuat orang tahu kalau dia tidak apa apa.

"Ya sudah. Kita ngantin Yuk" ajak Natal

Anin mengangguk "Icha Kemana Nat?" Tanya Anin

"Oh. Icha di kelas Nggak Ngantin hari ini" Jawab Natal

"Kenapa?" Tanya Anin

"Puasa" jawab Natal

"Puasa? Perasaan Ini bukan hari Puasa Deh." Ucap Adinda

"Gue nggak tahu. Katanya Dia mau balas puasanya yang Bolong waktu Bulan puasa tahun kemarin" ucap Natal

Anin dan Adinda mengangguk mengerti. Sahabat berjilbab mereka memang seperti itu jika menjelang bulan ramadhan.

"Lo berdua nggak kayak Icha? Balas puasa gitu?" Tanya Natal membuat Adinda dan Anin cengengesan sambil menggelengkan kepala mereka

Natal mengangguk. mereka kembali berjalan menuju kantin

"Nggak Ada tempat" ucap Anin ketika melihat meja kantin yang penuh oleh para murid.

"Woy.!" teriak Devan sambil melambaikan tangannya

Anin dan lainnya menatap Devan di sana bersama Reza, Liven, Arka dan Argio.

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang