Sudah 10 vote lagi ><
Thank you so much, reader ❤
Sesuai janji aku langsung post hari ini..Happy reading !!!
☆☆☆
"Jira noona, hari ini kau berangkat bersama kami dengan mobil." Kata Minghao.
Jira terlihat bingung. "Memangnya Jihoon kenapa ?"
"Woozi sudah pergi tadi dengan Wonwoo." Jawab Mingyu.
"Tidak biasanya." Gumam Jira. Merasa ada yang aneh.
"Mungkin karena foto ini." Joshua memperlihatkan foto Jira dan Jihoon yang tertidur di kursi ruang kerja Jihoon dengan Jihoon memeluknya.
Dengan cepat wajah Jira berubah merah. Dia menutup wajahnya karena tertangkap basah tidur bersama. Walau itu tidak layak dikatakan tidur bersama.
Setelah Jira bangun dipelukan Jihoon, saat itu Jihoon belum terbangun juga. Tapi pelukan di tubuhnya sudah melonggor, jadi dia bisa keluar tanpa sepengetahuan Jihoon.
Tapi ternyata..
"Tidak usah malu. Hanya pelukan biasa kok. Kami mengerti." Tenangkan Joshua. Setengah menggoda.
"Kenapa oppa memotretnya ?!" Kata Jira sambil terus menutupi wajahnya. Dia sungguh malu dengan kenyataan yang terjadi. Kenyataan bahwa ternyata orang - orang mengetahuinya dan berarti Jihoon juga sudah tau.
"Sebagai kenang - kenangan. Jarang - jarang Woozi bisa memeluk orang lain." Jawab Joshua.
"Please oppa !! Hapus fotonya." Mohon Jira.
"Kalau saja Woozi tadi memintanya dengan halus sepertimu. Mungkin aku akan hapus ini dari tadi." Kata Joshua. Diperlihatkannya layar itu. Menampilkan jari Joshua yang menekan tombol delete untuk fotonya itu.
"Kamsahamnida oppa." Kelegaan muncul dibenak Jira. Dengan cepat dia memeluk Joshua karena sikap baik pria itu.
"Cheonmaneyo." Joshua mengusap rambut Jira dengan lembut.
"Jira-ya, jangan suka peluk - peluk pria lain. Bisa - bisa Woozi cemburu lagi." Peringatkan Jeonghan. Jira langsung melepaskan pelukan itu.
"Ternyata Jira-ya benar - benar menyukai Woozi." Wajah Jira kembali merona mendengar ucapan Soonyoung.
"Sudahlah. Ayo kita berangkat !" Kata Joshua.
"Aa~ Ne.. Dan aku butuh bantuanmu. Tolong bujuk Woozi agar dia tidak ngambek lagi. Karena aku tidak menghapus fotonya tadi, dia jadi marah pada kami semua." Pinta Joshua.
"T-tapi bagaimana aku bisa bicara normal dengan Jihoon nanti ??!" Jira kembali memanas. Dia sendiri saja bingung bagaimana nanti dia bisa berinteraksi dengan Jihoon di kelas.
"Kau pasti bisa." Yakin Joshua.
"Kami hanya bergantung padamu. Dia mungkin akan melupakannya nanti. Tapi tidak akan percaya jika foto itu sudah dihapus." Jelas Joshua.
"Baiklah oppa. Akan ku coba."
"Thanks Jira-ya."
☆☆☆
Pada akhirnya. Jira tidak berhasil mendekati Jihoon. Selama di sekolah Jihoon benar - benar menghindari Jira. Banyak alasan yang dikatakan Jihoon hanya agar tidak bertatap muka dengan Jira. Dan Jira tau penyebabnya karena foto itu.
Setiap bertemu Jira. Jihoon selalu terkejut. Sikapnya gelisah. Ucapannya juga gugup. Kalau tidak ada foto itu dan tidak ada yang tau jika Jihoon memeluk Jira mungkin Jihoon tidak akan menghindarinya seperti ini. Jihoon akan bersikap biasa seakan tidak terjadi apa - apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/130077214-288-k910539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Partiture
ФанфикSuatu hal yang tak ingin ku tau, tapi harus ku kuasai. Suatu hal yang tak ku suka, tapi terpaksa ku suka. Suatu hal yang mengubah kehidupanku dan suatu hal yang memaksaku untuk dekat dengannya. Lee Jihoon atau biasa dikenal Woozi. Pria yg ku tau han...