13. Jarak

834 97 49
                                    

Pagi ini sudah 5 orang berkumpul di atas sekolah. Jeonghan, Joshua, Wonwoo, Soonyoung dan Jihoon. Ini merupakan kebiasaan mereka yang menunggu jam masuk kelas di atas. Alasannya karena tidak akan ada orang - orang yang akan mengganggu mereka di sana. Terutama dari teriakan, omongan sampai tarikan.

Di sini mereka yang berkuasa. Mereka masing - masing memegang kunci pintu menuju atap. Jadi setiap yang akan datang bisa membuka dan menguncinya sendiri. Tidak ada yang boleh menggunakan atap itu selain mereka bersepuluh. Karena mereka sudah sepakat dengan kepala sekolah agar tidak ada yang boleh masuk selain mereka. Itu juga dengan bantuan orang tua dan agensi.

"Hoshi-ya, tidak biasanya kau di sini pagi - pagi ?" Kata Jeonghan.

"Hari ini tidak ada tugas yang harus ku salin. Jadi aku bisa di sini." Jawab Soonyoung.

"Pantas saja. Aku kira kau terbentur sesuatu sampai kau sudah menyelesaikan tugasmu." Sarkas Wonwoo.

"Bisakah kau memujiku !? Sekali saja !" Sindir Soonyoung.

"Kau hebat Hoshi-ya. Ini rekor pertama kau tidak mencontek tugas ketua kelas perempuanmu." Kata Wonwoo masih sarkas.

Soonyoung menggertakan giginya. "Kenapa kau tidak pernah menyindir Coups hyung ?!"

"Itu sudah tugas Jeonghan hyung." Jawab Wonwoo santai.

Jeonghan dengan bangganya tersenyum sambil menunjukan 2 jari yang membentuk V di depan wajahnya. Merasa kalah Soonyoung hanya diam dengan hati tidak terima.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Kelima orang itu bergegas menuju atap. Kecuali Jeonghan dan Jihoon yang ditahan bahunya oleh Jeonghan.

"Wae hyung ?" Tanya Jihoon.

"Aku ingin tanya tentang hubunganmu dengan Jira."

"Sungguh hyung. Aku tidak melakukan apa - apa pada Jira kemarin. Menciumnya saja tidak." Kata Jihoon.

"Bukan tentang itu." Jihoon sedikit malu karena memikirkan hal yang bukan dipikirkan Jeonghan.

"Aku hanya ingin tau sedekat apa hubungan kalian ?"

"Sekedar guru dan murid. Mungkin sudah hampir menjadi teman."

"Apa kau punya perasaan dengan Jira ?" Jihoon diam, bingung lalu menggeleng.

"Apa benar ? Karena yang aku, hyung - hyung-mu dan semuanya melihatmu sangat dekat dengan Jira. Bahkan kami mengira kau menyukainya."

"Aku tidak menyukainya. Aku hanya suka menggodanya saja." Jawab Jihoon.

"Sebenarnya Coups yang akan mengatakannya. Tapi aku akan mewakili Coups saat ini."

☆☆☆

Hoonie
• Hari ini kau pergi dengan mobilku, aku ingin memberikan hadiah yang ku janjikan kemarin

"Wahh.. Hoonie ini romantis ya."

"Aigoo !!" Terkejut Jira. "Kenapa kau selalu saja muncul tiba - tiba ?!"

"Ya !! Tadi aku sempat memanggilmu, tapi kau sangat fokus dengan hp-mu. Ternyata dari dia. Kalian sudah pacaran ??" Penasaran Hwang Li.

"Aniyo. Kami tidak pacaran."

"Lalu kenapa kalian terlihat romantis ? Bagaimana wujud Hoonie itu ? Kalian akan bertemukan ? Apa aku boleh menemuinya ?" Tanya Hwang Li bertubi - tubi.

"Andwaeyo !!" Tolak Jira tegas.

"Kalau tidak boleh juga tidak apa." Hwang Li terkejut. Ini pertama kalinya dia melihat Jira setegas itu menolak permintaannya. Ada sedikit kecurigaan, tapi dia mengabaikan perasaannya itu.

PartitureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang