39. Baikan

708 93 188
                                    

Pagi yang hangat dan berisik dengan suara namja. Jira sudah mulai terbiasa dengan itu. Dia juga menganggap ke-13 pria itu keluarganya sekarang. Walau kadang godaan mereka menjengkelkan.

Jira berdiri di depan kamar mandi yang biasa dia gunakan. Lengkap dengan seragam dan handuk yang sudah ada di tangannya. Menunggu orang yang ada di dalam untuk berganti giliran.

Sekitar 10 menit, suara air dari orang yang ada di dalam tidak terdengar lagi. Dan tak beberapa lama pintu terbuka.

"Pagi."

"Pagi." Balas Jira dengan senyum termanisnya.

Tak disangka. Orang yang ada di dalam itu Jihoon. Sangat jarang Jira bisa melihat Jihoon yang baru selesai mandi di pagi seperti sekarang. Terlihat lebih menawan dari biasanya. Rambut yang masih basah dan tertutup handuk itu membuat Jira jadi ingin membantu mengeringkannya.

"Ada yang sudah baikan !!" Teriak Seungkwan.

"Ini pasti ada hubungannya dengan piring kotor yang ada di dapur." Kata Jun.

"Lalu dengan permintaan Jihoon kemarin yang minta ditemani makan." Tambah Jeonghan.

"Ayo !! Apa yang kalian lakukan ?" Selidik Soonyoung. Ekspresinya membuat Jihoon sedikit jengkel.

"Nde.. Semalam aku makan ditemani Jira." Jujur Jihoon.

"Lalu ?"

"Jira membuatkanku sereal untuk makan."

"Dan ?"

"Dia menungguku makan."

"Terus ?"

"Tapi Jira tertidur dan akhirnya aku membawanya ke kamar."

"Kalian tidur bersama ??!" Teriak semuanya berbarengan. Tapi yang paling kencang Seungcheol, Soonyoung dan Mingyu.

Plak.. Plak..

Jihoon menjitak kepala Soonyoung dan Mingyu yang ada di dekatnya. "Kalau orang belum selesai bicara jangan membuat persepsi sendiri. Aku hanya menaruhnya di kasur, lalu keluar lagi untuk tidur di sofa. Lagipula kalian juga melihatku tidur di sofa kan ?!" Omel Jihoon.

Soonyoung dan Mingyu kompak mengusap kepala mereka. "Kenapa Coups hyung tidak dipukul juga ?!" Protes Soonyoung.

"Kalau kau mau, kau boleh mewakiliku." Kata Jihoon.

Soonyoung melihat ke arah Seungcheol. Seungcheol hanya tersenyum menandakan bahwa tidak akan ada yang berani menjitaknya.

Jira hanya tertawa melihat pertengkaran mereka. Lalu berjalan memasuki kamar mandi. Sedangkan para pria itu masih beradu mulut.

"Karena kau sudah baikan lagi dengan Jira. Bagaimana jika kita ke cafe untuk makan ?" Tawar Soonyoung.

"Aku yang baikan, kenapa kau yang mengajak ?" Bingung Jihoon.

"Jadi kau mau makan berdua saja dengan Jira. Ok. Aku mengerti."

"Kau mau ku jitak lagi ya." Soonyoung siap menutupi kepalanya.

"Eitss.. Jangan jitak lagi. Kalau aku jadi bodoh bagaimana ? Kau mau tanggung jawab ?!"

"Kau memang sudah bodoh."

"Wonwoo-ya.. Kau yang mengajari Woozi berkata kasar ya ?!" Teriak Soonyoung.

"Jangan sembarangan menuduh. Kau memang bodoh. Jadi Woozi berkata jujur."

"Hatiku berdarah dua kali." Kata Soonyoung menyentuh dadanya dan menyenderkan kepalanya di pundak Chan. Chan hanya tertawa renyah melihat tingkah hyung - hyungnya.

PartitureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang