Chapter 18

1.3K 60 8
                                    

"Lah gimana cara ambilnya coba??" Pekik Tania.

"Jatuhin diri dulu. Trus diambil. Gimana?" Tanya Reno. Dan dijawab jitakan oleh David.

David melihat sekelilingnya. Hanya ada beberapa pohon dengan batang panjang yang menggangtung disana.

"Gua ada ide" Katanya tiba-tiba.

Alexa, Lucid, Reno, Tania, dan Zihan menoleh menatap David. Menatap dengan tatapan bertanya.

"Gua pegang batang pohon itu. Trus gua pegang tangan Reno. Reno pegang tangan Tania, Tania pegang tangan Lucid, Lucid pegang tangan Zihan, dan Alexa yang bertugas ngambil surat itu" Katanya menjelaskan.

Alexa menatap David tajam. "Lo pingin gua mati cepet??"

David tertawa. "Di sini lo yang badannya paling kecil. Kan enteng" Jawabnya.

"Orang pendek mah serba salah" Gerutu Alexa.

"Trus kenapa gua ditengah coba??" Tanya Lucid.

"Lo ga begitu kuat, tapi ga begitu lemah juga." Jawab David.

Tania menoleh perlahan. Menatap David dengan tatapan membunuh. "Dav, lo masih nganggep gua cewe kan?"

David mengangguk.

"TRUS KENAPA GUA DI UTUTAN KETIGA COBA?? LU KIRA GA BERAT MEGANG ANAK 3??" Pekik Tania.

Yang lain tertawa. "Lo bukan cewe tulen, Tan" Kata Alexa.

---

"Turunin pelan-pelan. Gua takut sumpah" Ujar Alexa sambil menggenggam pergelangan tangan Zihan dengan sangat kuat.

"Cepet Lex! Kalian berat banget sumpah" Terdengar suara Reno dari atas.

David menatap Reno yang ada dibawahnya. "Heh, apa kabar gua yang mengangin lu pada??"

"Sakit Dav. Tangan kanan kiri kaya ditarik semua ini"

"Kan emang ditarik"

"Kurang kebawah dikit!" Teriakkan Alexa itu terdengar menggema.

Mendengar itu, David memindah pegangan tangannya. Yang tadinya ditengah batang, menjadi diujung ranting yang lebih panjang.

"Pelan Lex!" Teriak Lucid.

"Jangan gerak anjrit" Kata Zihan pada Lucid yang sedari tadi tak bisa diam.

"Jangan banyak gerak plis. Tangan gua merah semua ini. Nahan sakit" Terdengar suara David.

Alexa memijakkan kakinya disalah satu tebing yang menjorok keluar. Tangannya tetap berpegangan pada Zihan. Keranjang berisi surat itu ada disebelah kirinya. Digantung diantara tanaman liar yang tumbuh di sisi tebing.

Tangan kirinya berhasil mengambil sebuah gulungan berwarna kuning dengan pita merah.

Ia mendongak keatas. Teman-temannya hanya diam sambil sesekali mengaduh kesakitan karena tangannya yang mulai tak kuat.

"Dav!!! Naik nya gimana ini??" Tanya Alexa sedikit berteriak.

"Jujur gua ga kuat narik kalian keatas lagi" Jawab David.

Semua mata tertuju pada nya.

"Trus gimana ini???" Tanya Zihan.

"Tangan gua sakit banget sumpah" Kata Lucid.

"Jatuhin diri ayo?"

"Reno!!"

"Hehehe"

Kraakk...

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang