(SEASON 2)Chapter 32

1.1K 57 3
                                    

LUCID POV

David : Lo langsung keruang makan aj. Udh pd mau makan ini

Lucid menghela nafas saat membaca pesan dari David itu. Ia menoleh, menatap Alexa yang tengah memilih beberapa buah apel.

"Buruan, Lex. Udah jam 7" Ujarnya.

"Gua kan udah ngomong tadi. Beli buahnya jangan kejauhan" Kata Alexa sambil memasukkan sekotak apel itu ke trolly

"Ruko depan perumahan gua aja toko buah. Pake acara beli di mall gini. Padahal kan harganya malah lebih mahal" Sambung gadis itu tanpa menatap lawan bicaranya.

Lucid menghela nafas. "Otak ekonomisnya keluar deh" Pikirnya.

"Salah ya kalo gua pingin quality time sama lo?" Nada bicara Lucid meninggi. Ia menatap Alexa yang sama sekali tidak mengubris dirinya.

"Ga gini juga, Cid. Lo mau gua jadi pemeran antagonisnya?"

Skak.

Alexa menghembuskan nafas. "Lagian, gua ga terlalu setuju sama perjanjian kita

"Gua ga peduli" Ujar Lucid cepat. Membuat Alexa yang tengah mengambil sebuah parcel itu sedikit kaget.

Ia menoleh.

"Egois banget sih lo" Kata Alexa. Menekan setiap kata.

"Ck, ayolah, Lex. Lagian disini lo yang diuntungkan kan?" Lucid berusaha meyakinkan.

"Lo yang diuntungkan kali. Lo enak-enakan di Jepang, sementara gua disini cuma nunggu. Berharap lo balik. Iya kalo balik beneran. Kalo kaga?"

Skak.

"Gua janji gua bakal balik. Udah lah, Lex. Berapa kali kita bicarain hal ga penting ini?" Tanya Lucid sambil berusaha agar Alexa mau kembali menatapnya.

"Tuh kan. Lo sendiri yang bilang ini ga penting"

Skak.

Lucid menghela nafas. Oke, jika ia melanjutkan pembicaraan ini yang ada Alexa justru membatalkan perjanjian awal.

Ia kembali mengikuti arah Alexa mendorong trolly itu. Sejenak, ia sadar akan tindakannya ini.

Membiarkan sang kekasih jatuh sakit, sementara dirinya malah jalan-jalan bersama gadis lain.

Benar kata Alexa tadi. Disini, seakan Lucid menjadikan Alexa sebagai pemeran antagonisnya.

Jika sudah seperti ini, siapa yang harus disalahkan?

Brukk!
"Aduh! Jalan pake mata, Cid!" Seru Alexa saat punggungnya ditabrak Lucid begitu saja.

Lucid terperanjat. "Lagian lo berhentinya dadakan sih" Sahutnya.

Alexa mendengus kesal. Ia kembali menatap karah depan. Berharap agar antrean kasir ini cepat habis.

---

Meja makan yang terdiri dari 1 meja besar dan 6 kursi itu kini menjadi ramai. Biasanya, Bella hanya makan sendirian. Baru jika ayah ibu nya pulang mereka akan makan bersama.

Tapi kali ini, Bella dibuat sumringah oleh kelakuan Tania, David, dan Alvin yang seakan menjadi moodboster nya.

Acara makan malam belum dimulai memang. Tapi selama mereka menunggu kedatangan Lucid dan Alexa, Tania menceritakan pengalamannya saat pergi ke London dan tersesat disana. Juga David yang menceritakan tentang Lucid yang pernah digigit ular saat bermain petak umpet dihutan saat berumur 8 tahun.

"Jadi dia sengaja sembunyi disarang ular biar ga ketahuan?" Tanya Bella sambil menatap David yang duduk didepannya.

Ia mengangguk. "Dia ga tau kalo itu sarang ular. Maklum lah, itu pertama kalinya dia main ke hutan"

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang