(SEASON 2)Chapter 40

1K 43 1
                                    

Alexa menundukkan kepalanya. Dengan isak yang mengiringi tangisnya, ia menggenggam erat tangan David.

Ia bisa merasakan getaran hebat disela-sela jemarinya saat bersentuhan dengan kulit dingin David.

"Coba... Coba aja dulu gua tau kalo lo orang yang bener-bener sayang gua. Pasti lo... ga akan kaya gini"

Kembali, ia mencurahkan perkataan yang baru-baru ini meledak dihatinya.

Ledakan dahsyat yang membuat ia sedikit lupa dengan seseorang yang menunggunya dibalik pintu sana.

Ruangan kembali sunyi. Hanya decitan panjang dari alat yang berada disamping David dan isakan kecil Alexa.

Terdengar suara pintu terbuka. Dengan satu gerakan cepat, Alexa menoleh dan mendapati Davny berjalan kearahnya.

Gadis itu menyodorkan sekotak bento. "Kak Lexa belum makan kan?"

Dengan mata sembabnya, Alexa beranjak dari duduknya dan menerima kotak berwarna hitam itu.

Ia mengikuti arah kaki Davny berjalan. Selang beberapa saat, keduanya sudah duduk manis disalah satu sofa yang ada disisi ruangan.

Menghadap tepat kearah ranjang David.

Tanpa basa-basi, Davny membuka bungkusan bento nya. Lalu menyuapkan sesendok kedalam mulutnya.

Sadar kalau Alexa tak mengerjakan apapun, Davny menoleh menatapnya.

"Kenapa?"

Alexa tersentak. "Eh, ga apa-apa"

Dengan cepat, ia membuka bento nya. Lalu melahap makanan itu dengan santai.

Davny hanya mengangguk singkat. Lalu kembali melanjutkan makan sorenya.

Hingga makanan habis pun, tak ada yabg berani mengucapkan apapun. Walau sesekali Alexa berdeham untuk mengusir gatal yang menjalar ditenggorokannya.

Mungkin efek tangis tadi pikir Alexa.

Klontang!
Alexa menjatuhkan kotak bentonya kedalam tempat sampah seng dipojok ruangan. Tanpa menunggu apa-apa, ia berbalik dan kembali duduk dikursi yang berada disamping ranjang David.

Kembali ia menatap mata David yang terpejam. Sesaat, sebuah tepukan mendarat dipundak nya.

"Kak Dav pernah ngomong ke gua. Katanya, Kak Alexa itu perempuan sempurna setelah ibu sama gua ini" Kata Davny sambil ikut menatap kakaknya.

"Kak Alexa beda sama perempuan lain yang Kak Dav kenal" Sambungnya.

"Kata Kak Dav, Kak Lexa itu perempuan yang baik, pendiem, ga suka marah-marah, intinya beda sama perempuan lain"

Dan tepat setelah itu, nafas Alexa terasa sesak.

Sesak, sangat sesak.

Hingga mungkin saat itu ia lupa caranya bernafas.

Bahkan, Lucid pun tak pernah mengatakan hal semacam itu pada Alexa sebelumnya.

Namun Dav tidak.

Dav tidak seperti Lucid.

Dav mungkin sudah pernah mengatakan hal itu sebelumnya.

Namun Alexa yang tak sadar.

Davny menahan tangisnya agar tak keluar. Dengan susah payah ia menarik nafas panjang. "Sesaat sebelum Kak Dav pergi kerumah Kak Alexa kemarin sore, dia bilang ke gua"

Alexa menoleh. Menatap kedua mata Davny. Menuntut kelanjutan perkataan gadis itu.

Davny yang mulanya menatap sendu kakaknya, kini bertukar pandang dengan Alexa.

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang