(SEASON 3)Chapter 43

1K 34 1
                                    

"Bukan tentang siapa yang berhasil menggapai awan. Tapi siapa yang masih bertahan walau sang awan mulai memudar"
☆☆☆☆

"Kamu udah makan? Udah mandi? Udah berangkat kuliah?" Tanya seseorang diujung sana.

Alexa tertawa kecil mendengarnya. "Udah, Cid. Kamu nyadar ga sih? Waktu di Indonesia sama Jepang itu beda. Kalo kamu nanya udah sarapan belum, ya udahlah. Disana jam 6 pagi disini jam 9" Jawabnya sembari memasukkan beberapa buku kedalam ransel.

Terdengar suara tawa Lucid. "Aku bingung mau nanya apa lagi. Sesekali kamu cerita sendiri kek. Ga usah aku pancing dulu"

Alexa melirik sejenak ponsel yang tergeletak diatas meja belajarnya. Dengan menu loud speaker yang ia aktifkan, sudah cukup menghilangkan sedikit kerinduan yang ada.

"Hmmm gua mau cerita apa ya?" Alexa berkata seakan ia berfikir.

"Tentang keseharianmu lah. Kamu ga tau disini aku penasaran gimana keseharianmu disana tanpa aku?"

Sembari mendengarkan perkataan kekasihnya itu, Alexa menggendong ranselnya bersamaan dengan meraih ponsel sembari mematikan loud speaker panggilan tadi.

Ia menempelkan benda itu di daun telinga. Lalu berjalan santai keluar kamar.

"Hidupku ya gini-gini aja. Bangun, mandi, sarapan, berangkat kuliah, kerja, pulang, makan...."

"Hah? Kerja?" Lucid memotong omongan Alexa.

"Iya" Jawab Alexa sembari mengangguk. Walau sadar Lucid tak akan menyadari kalau Alexa tengah mengangguk.

"Aku kerja di bakery nya tante Diana. Lumayan lah buat nambah-nambah uang kuliah" Sambungnya sembari meraih kunci motor yang menggantung didepan kalender rumahnya.

Ia sempat melambai pada Alex yang tengah menonton tv. Sebagai isyarat ia akan berangkat. Lalu kembali berjalan menuju pintu utama rumahnya.

Desahan nafas Lucid terdengar.

"Kalo butuh uang bilang aja Lex"

"Orang kaya songong ya" Ujar Alexa datar.

Ucapan itu dibalas tawa singkat Lucid. "Serius. Kamu kalo butuh apa-apa, ngomong aja. Kamu sekarang kebutuhan kuliahnya apa? Laptop? Gadged? Atau mau mobil baru?"

"Heehh! Enteng banget tuh mulut ngomongnya" Sergat Alexa.

"Hahaha. Iya deh terserah. Tapi kalo kamu butuh apa-apa, bilang ke aku" Lucid mengulang kata-katanya.

Alexa tertawa kecil. Ia baru ingin membalas ketika Lucid kembali bertanya.

"Hari ini Indonesia tanggal 12 kan?"

Ia berfikir sejenak. Lalu mengiyakan.

"Jangan lupa ini hari apa. Aku yakin kamu ga lupa kan?" Lucid kembali bertanya.

Perkataan Lucid tadi sedikit membuat dada Alexa bergetar. Dengan cepat ia kembali mengatur dirinya.

"Iya aku inget. Waktu berjalan cepat banget ya. Udah 3 tahun" Ujar Alexa lirih.

Sempat hening selama beberapa saat. Entah apa yang Lucid lakukan disana dan entah apa yang Alexa pikirkan.

Hingga Lucid memecah keheningan dengan desahan panjang. "Haaah, sekretaris ku ngabarin ada rapat mendadak siang ini. Mungkin bakal sibuk sampai malam. Besok aku telfon kamu lagi. Gapapa kan?"

Alexa tertawa kecil. "Iya iya. Aku juga mau berangkat kuliah. Cepet pulang kesini ya. See you"

"Iya. Aku pasti pulang. See you Lexa"

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang