(SEASON 3) Chapter 55

912 39 2
                                    

Vote sama comment ga bayar kok:D

Mungkin kalian ga tau tapi setiap notivikasi vote dan komen itu bikin si penulis bahagia lahir batin dunia akhirat:v

2 hari kemudian, setelah semua hal seru yang terjadi di Seoul.

Lucid berkali-kali mengecek ponselnya, memastikan apakah ada email yang masuk. Namun setelah lebih dari 5 jam ia melakukan itu, tidak ada satupun popup muncul di notifikasi ponselnya.

"Nunggu kabar dari siapa sih?" Tanya Alexa sambil menatap geram lelaki yang duduk dihadapannya.

Lucid mendongak, menatap Alexa yang tengah mengunyah spagetti, "Sekretaris gua di Jepang ga ngirim laporan keuangan bulan ini. Padahal harusnya dia ngirim pagi tadi"

Alexa ber-oh, "Emang harus hari ini ya dapet kabarnya?" Tanya nya.

"Bokap gua bakal nutup perusahaan yang gua bangun kalau penghasilan bulan ini ga nyampai target nya" Jawab Lucid.

Alexa mendesah pelan, "Gua rasa lo harus mulai bangun perusahaan tanpa bantuan bokap lo" Ujarnya.

"Kalau bisa udah gua lakuin dari dulu sayang" Balas Lucid tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Bola matanya bergerak horizontal membaca tiap-tiap baris dalam file yang sekretarisnya kirimkan.

Alexa beranjak dan berjalan memutar meja kemudian duduk disamping Lucid, ikut memperhatikan apa yang lelaki itu lihat.

Mata Alexa membulat sempurna, "ASTAGA BANYAK BANGET! Itu keuntungan perusahaan lo sendiri?!" Pekik nya.

Lucid hanya mengangguk dan tidak banyak berbicara, "Masih jauh dari harapan bokap"

Alexa menyerngit, "Sebesar itu lo bilang kalau belum sampai target bokap?" Tanya nya.

Lucid mendecakkan lidah. Ia meletakkan ponselnya kemudian menyesap kopi dengan kasar, "Gua udah gede gini masa iya ngikut alur bokap terus"

"Bokap lo udah jadiin Kak Luna CEO perusahaan kan? Nah gua yakin bokap punya posisi yang lebih hebat buat lo. Ya kan?" Alexa berusaha menghibur.

Mendengar pernyataan kekasihnya tadi, Lucid tertawa kecil, "Memang kapan bokap pernah adil sama gua?"

Alexa mengulurkan tangannya mengelus bahu tegap Lucid, "Bokap lo gitu kan demi kebaikan lo juga. Kalo menurut gua gitu sih" Katanya.

Lucid tak menjawab. Ia sebenarnya tahu harus kemana ia meminta pertolongan. Namun ia sendiri tidak yakin akan pemikiran itu.

---

"Lo ga bisa dateng pas hari kelulusan gua?" Tanya Alexa pada seseorang diujung sana.

"Lo tau kan gara-gara ke Seoul kemarin kerjaan gua banyak yang terbengkalai. Lagian ada Alex sama yang lainnya kan" Balas Alvin.

Alexa mendecakkan lidah, "Musnah sana lo" Serunya.

Alvin tertawa, "Lagian salah siapa skripsi gagal terus"

"Udah lah. Ga usah urusin gua lagi. Urusin kerjaan lo sama kawinan lo sama Tania aja" Ujar Alexa santai.

"DIEM GAK LO" Pekik Alvin yang sukses membuat Alexa terkikik.

"Eh btw udah ditentuin tempat resepsi nya?" Alexa bertanya.

"Udah dong. Gua sama Tania udah nyiapin semuanya. Emangnya lo, bertahun-tahun bareng tapi ga ngehasilin apa-apa"

"MUSNAH AJA LO VIN"

Lalu sambungan ditutup.

Alexa menyimpan ponselnya kemudian berlarian kecil menyusul Alex yang sudah berjalan mendahului nya. Hari ini, ia menemani kakaknya itu untuk mencari setelan yang cocok untuk dipakai saat acara kelulusan Alexa nanti.

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang