(SEASON 2)Chapter 30

1.2K 61 3
                                    

Gua ga peduli sebesar apa cinta lo sama dia.
Gua ga peduli lo jelek-jelekin gua didepan dia.
Kalau nyatanya dia suka nya gua, lo bisa apa?
☆☆☆


LUCID POV
"Gua pengen ke kantin" Bisik Karel sambil mengipasi wajahnya dengan tangan.

"Pak Anjar ngasih amanat upacara apa lagi khutbah sih" Lucid menimpali. Ia mengambil posisi jongkok. Agar terik matahari tidak mengenai tubuhnya.

Melihat temannya itu malah santai-santai, Karel menyenggol Lucid dengan kakinya. "Berdiri njir. Pak Roy dibelakang!"

Sontak, Lucid berdiri lalu mengambil posisi istirahat. Perlahan, ia menoleh kearah belakang.

Setelah menyadari sesuatu, ia menjitak Karel.

"Belakang kita kan baris perempuan, bego" Ujarnya.

Karel tertawa. "Yang bego elu berarti"

Lucid ikut tertawa. Tak sengaja, telinganya mendengar obrolan 2 gadis yang berbaris dibelakangnya.

"Bella hari ini ga berangkat ya?"

"Masa bodo gua ga peduli"

"Lah, kenapa lu?"

"Sok cantik dia. Muka pas-pasan aja belagu banget"

"Sstt... Jangan keras-keras"

Lucid tertegun. Jangan keras-keras pala nya peang. Kedengeran sampe sini sist.

Ia lalu kembali memasang telinga siaga. Tak lama, salah satu gadis lain menimpali obrolan dua gadis sebelumnya.

"Bella lebih akrab sama anak laki daripada kita"

"Iya memang. Sombong banget tuh bocah. Gua nanya soal ga pernah dijawab"

Lucid menghela nafas. Bella kan besar di Singapura. Pendidikan disana dijunjung tinggi. Ga kaya mereka. Besar di empang.

Hati nya kembali menggerutu. Ingin rasanya ia berbalik lalu menghantam ketiga perempuan yang membicarakan Bella tadi.

"Lo kesambet apa sih" Ucapan Karel tadi membuat Lucid mengabaikan obrolan gadis tadi.

Ia menoleh. "Hah?"

Karel menghela nafas. "Bella dijelek-jelekin gitu lo diem aja? Biasanya langsung berontak kaya sapi lepas"

Lucid diam. Benar juga. Dulu saat Alexa dilabrak, rasanya ia ingin melindunginya. Dan tak ingin ada yang menyakitinya.

Tapi sekarang?

"Gua ga tau. Rasanya ada sesuatu yang menghalangi gua buat ngelindungin Bella" Jawab Lucid sambil mengalihkan pandangannya dari Karel.

Karel menepuk pundak Lucid.

"Gini, gua ga pingin ada cewe yang lo permainin lagi. Gua ga pingin ada cewe yang nangis-nangis karena elu. Cukup Alexa yang kaya gitu. Bella jangan" Karel kembali memberikan wejangan nya.

Diantara Lucid, Karel dan Kevin, hanya Karel yang bisa berkata serius. Sementara 2 lainnya, hanya seperti singa yang hanya bisa dijinakkan oleh pawang nya.

Dan mungkin Karel seperti pawang bagi mereka.

Lucid terlihat berfikir saat mendengar perkataan Karel itu.

"Wait. Lo nyuruh gua ninggalin Alexa, dan fokus sama Bella?"

Karel mengerutkan kening. "Lah, lo emang udah ninggalin Alexa kan?"

Skak.

Lucid mendecakkan lidah. Ia baru ingat kalau hanya ia dan Alexa yang mengetahui pasal perjanjian itu.

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang