Desahan nafas Alexa terasa menderu. Dengan tenang, Alvin menepuk pundak gadis yang tengah menunduk disebelah nya ini.
"Gua... bego banget"
Alvin menghela nafas. "Lo cuma perlu peka dikit. Kadang semut diseberang lautan terlihat sedangkan gajah dipelupuk mata malah tak terlihat" Ujarnya.
Alexa tersenyum. "Besok anterin gua ya. Gua mau nemenin Dav. Sampe dia bangun" Katanya sambil menatap Alvin.
Tanpa menoleh, Alvin mengangguk. "Trus kedepannya lo sama Lucid mau gimana?" Tanya nya.
"Nunggu Bella mendingan."
"Sampe Bella bisa lepasin Lucid, gitu?"
"Semoga"
"Kalo engga?"
"Lucid bakal ngelakuin sesuatu buat gua"
"Selama itu belum terjadi, lo..."
"Jadi bulan-bulanan nya Bella. Yah, gua sih berharap dia berubah jadi sisi baiknya aja. Ya gak sih"
Tepat setelah itu, tawa Alexa kembali terdengar. Membuat Lucid berfikir mengapa Alex bisa dengan sabarnya menghadapi gadis ini sehari-harinya.
"Lo bisa serius?" Tanya Alvin dengan nada geram.
"Cie mau di seriusin. NGAHAHAH" Alexa menepuk-nepuk pundak lelaki itu. Sambil terus tertawa riang.
Alvin memijat keningnya. Berharap ia cepat sampai tujuan dan segera menurunkan perempuan ini dengan cepat.
Selama beberapa saat, suasana kembali hening. Hanya lagu Perfect dari Ed Sheeran yang terdengar dari radio di mobil ini.
Alexa menghela nafas panjang. Mengumpulkan niat untuk mengutarakan sesuatu.
"Gua tau, Vin. Gua tau lo sama Tania berharap gua ngebalas perasaan Dav. Tapi gua cuma nganggep Dav temen, ga lebih" Ia menjelaskan.
"Dari segi manapun Dav lebih baik dari Lucid. Dan jujur, gua ga mau liat lo dipukul dijambak atau apalah itu sama Bella lagi" Kata Alvin dengan nada rendah.
Alexa mendecakkan lidah.
"Gua suka Lucid karena gua ngerasa tertantang buat bikin Lucid jadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Lo liat sendiri kan? Dia udah jarang keluar malem, gank mereka juga ga separah dulu, trus juga ga ada kasus bullying lagi disekolah kita. Awalnya ya gua ogah sama cowo bandel gitu. Tapi lama kelamaan gua jadi... sayang sama dia"
Terdengar jeda sebelum Alexa melanjutkan kata-katanya.
"Gua sayang Lucid semenjak gua sadar perjuangan nya buat selalu bareng sama gua" Lanjutnya dengan nada cepat.
Alvin menoleh. "Perhatian Dav selama ini lo anggep apa?" Tanya nya dingin.
Kembali, Alexa menggeram kesal. "Dav ga nunjukin ke gua, Vin. Ga kaya Lucid yang selalu ada setiap saat. Coba kalo dulu Dav ngutarain perasaannya. Mungkin ga bakal gini"
"Apa itu alasan? Disini lo yang harusnya sadar siapa yang harusnya lo pilih" Sergat Alvin.
"Gua milih Lucid" Ujar Alexa dengan cepat.
Secara bersamaan, jantung Alexa berdegup lebih kencang dari biasanya. Membuatnya ingin segera melanjutkan perkataannya tadi.
"Tapi bukan berarti gua ga peduli sama Dav"
Alexa semakin menunduk dalam. Andai saja dulu ia memilih David. Andai saja dulu David mengutarakan rasanya sebelum Lucid. Andai saja Alexa mengetahui perasaan David. Andai, andai saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)
Romance'Gua ga punya sedikitpun nyali buat ngomong cinta sama lo. Maaf' ~David Saputra Ranggana. 'Ga peduli udah ratusan kali lo nyakitin gua, ga peduli lo ga pernah nganggep gua ada, percayalah, gua tetep cinta sama lo' ~Alexandra Gabriella Putri. 'Gua di...