(SEASON 3) Chapter 51

824 30 5
                                    

"Hingga datanglah masa dimana aku menyadari. Bahwa lawan dari cinta bukanlah benci, melainkan pergi"

Happy reading 🤗 dont forget to like and comment.

☆☆☆☆☆

"Percuma lo lari 5 putaran kalau habis itu makan bubur ayam 2 mangkuk" Kata Alexa sembari menatap Tania yang duduk didepannya. Beberapa mangkuk bertumpuk dihadapan gadis berkaus kuning itu.

"Diet kan butuh tenaga" Balas Tania sembari mengambil sate telur dan langsung melahapnya.

"Astaghfirullah gua pingin ngatain temen sendiri" Ujar Alexa pelan. Ia menyeruput pelan teh hangat nya sembari menatap keluar tenda penjual bubur ayam ini. Orang-orang yang menikmati minggu cerah. Semua terlihat bahagia dan tertawa riang sembari melakukan aktifitas mereka.

Pandangannya terhenti menatap seorang anak yang berusaha menggapai balon yang menyangkut disalah satu ranting pohon.

Tak lama, seorang lelaki berjaket biru dan topi hitam menghampiri anak lelaki tadi. Ia melompat dan menggapai tali balon tersebut. Kemudian, ia berlutut dan menyerahkan balon tadi sembari mengusap lembut rambut anak itu.

Alexa menyipitkan matanya untuk menatap lebih jelas lelaki tersebut. Namun topi yang dipakai lelaki itu menutupi sebagian wajahnya.

Tapi senyuman lelaki itu membuat Alexa...

"Tania? Alexandra?"

Lamunan Alexa buyar seketika. Ia dan Tania menoleh dan mendapati seorang perempuan berambut panjang tergerai berdiri tak jauh dari meja yang mereka tempati.

Alexa membulatkan mata. "Zihan?!" Pekiknya tak percaya.

Zihan tersenyum manis. Ia berjalan mendekat dan duduk disamping Alexa. "Gua berkali-kali dateng ke Roasters Cafe tiap sore. Tapi ga ketemu lo terus, Tan"

Tania mendongak. "Gua sift pagi. Jadi para fans yang berniat menemui Tania silahkan datang ke Roaster's Cafe pada pukul 6 pagi hingga 1 siang" Jawab Tania sembari mengacungkan jempol nya.

"Hih jijik" Kata Zihan.

Tania dan Alexa tertawa melihat itu.

"Oh iya, Lex. Hubungan lo sama Lucid gimana? Fine aja kan?" Tanya Zihan sembari menolah menatap Alexa yang duduk disamping nya.

Alexa yang mulanya tengah meneguk teh nya itu langsung tersedak. Tania bisa menangkap ekspresi kaget Alexa sekaligus tatapan yang ditujukan pada dirinya agar mengambil alih obrolan.

Tania memutar leher untuk menatap Zihan. "Dia kan sibuk ngurus perkembangan perusahaannya"

Zihan mendecakkan lidah. "Orang tadi gua ke..."

"Gua tiba-tiba pingin kue cubit" Alexa memotong ucapan Zihan. Ia beranjak dari duduknya, yang mengakibatkan suara derit kursi yang terdengar keras. Zihan sampai tersentak kaget mendengar itu.

Tania menatap Alexa yang mulai keluar dari tenda bubur ayam ini dan hilang diantara kerumunan pengunjung car free day. Ia menghela nafas panjang. "Udah bertahun-tahun lo ga ketemu dia, gua kira lo udah lupa. Tapi kenapa pas lo denger nama dia aja ekspresi lo langsung berubah?" Tania bergumam sendiri.

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang