(SEASON 2)Chapter 31

1.2K 62 2
                                    

Vote lah, vote ayo vote~~~
☆☆☆

"Gua ikut, Cid!" Kata Tania.

Lucid menoleh. "Ngapain? Ga usah lah" Ia menolak.

Tania mendengus kesal. "Bella lagi ga enak badan kan? Sekalian kita jenguk aja gitu"

Uhukk!

Entah mengapa, Alexa merasa sesuatu meluncur dengan cepat ke tenggorokokannya. Sontak, ia langsung meraih segelas es jeruk yang disodorkan oleh David.

"Ga papa, Lex?" Tanya David sambil memegang pundak Alexa.

Setelah meneguk beberapa kali, Alexa menurunkan gelas tadi. Lalu mengangguk singkat.

"Ga papa, Dav. Cuma keselek doang" Jawabnya.

"Keselek apa kaget njay" Pikir Lucid.

"Iihh.. Ngagetin tau" Seru Tania.

Alexa hanya meringis.

"Gua perlu ikut ga?" Alvin mulai melanjutkan obrolan tadi kembali.

Mereka bertukar pandang.

"Ikut aja gapapa kok. Sans aja" Jawab Lucid.

Alvin mengangguk. Lalu melanjutkan makan siangnya.

Tania menoleh kearah Lucid. "Ntar sore? Atau malem?" Tanya nya.

"Sore aja. Gua kapok dimarahin gara-gara pulang malem" Alexa menjawab. Sambil menuangkan sesendok siomay ke mulutnya.

"Dimarahin gimana?" Tanya Lucid.

"Dav kan kerumah gua jam setengah 11 tuh. Sementara gua baru pulang jam 12" Jawab Alexa sambil menatap piring nya.

Hening selama dua detik.

"NGAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH" Suara Alvin itu menggelegar. Sampai-sampai beberapa orang dikantin menoleh menatapnya.

"Apaan sih, Vin!" Tanya David yang sempat kaget itu.

Alvin menghentikan tawanya. Ia menoleh kearah Alexa. "Lo berantem sama Alex jam 12 malem ya?"

Alexa mendecakkan lidah.

"Hah? Alex?" Tania, Lucid, dan David kompak menanyakan hal itu.

"Kakaknya Alexa" Jawab Alvin singkat.

"Alvin kan tetangga gua. Jadi tau dia" Kata Alexa datar.

"Berantem gimana?" Tanya David.

Alvin menoleh. "Lempar-lemparan piring. Sampe didatengin pak RT tau ga. Saking berisiknya tuh"

Mendengar itu, mereka tertawa.

Kecuali Alexa. Tentu saja.

"Alexa di rumah galak juga ya" Seru David sambil terus tertawa.

"Seriusan, Lex?" Tanya Lucid. Yang hanya dibalas anggukan tak ikhlas oleh Alexa.

Alexa mendengus kesal.

"Yaudah gimana ini? Mau sore apa malem?" Alexa berusaha mengubah topik.

David menghentikan tawanya. "Habis maghrib sekalian makan malam gimana?" Usulnya.

"Boleh tuh" Tania menyetujui.

Alexa menatap Lucid. Entah ini hanya perasaannya atau memang kenyataan, lelaki itu memandang David sinis.

"Ntar gua jemput, Lex" Ujar Tania.

Alexa menoleh. Lalu mengangguk.

Yah, itu lebih baik daripada harus berangkat bersama Lucid. Apalagi David.

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang