(SEASON 3)Chapter 46

998 37 1
                                    

Utamakan Vote dan Comment💛💜💚💙❤
---

Lucid keluar dari lift. Ia berjalan santai melewati lorong menuju lobi. Sesekali ia tersenyum kecil ketika beberapa orang membungkuk saat berpapasan dengannya.

Ia melirik jam Rolex hitam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. Waktu menunjukkan pukul 10 siang. Sial, ia bahkan belum sempat sarapan.

"Apa jadwal kita siang ini?" Tanya Lucid. Dengan bahasa Jepang tentunya.

Elena yang berjalan dibelakang Lucid langsung menatap layar tablet yang sedari tadi ia pegang. "Rapat dengan para anggota lisensi A Ilmu Teknologi dimulai pukul 2 sore" Jawab wanita yang juga membalas dengan bahasa yang sama.

Lucid ber-oh sembari membetulkan letak dasinya.

"Selain itu?" Tanya nya lagi.

Elena kembali menatap layar tablet nya. "Sebenarnya Mr. William meminta anda datang keruangannya siang ini. Ingat?"

Lucid menghentikan langkah langkahnya. Ia berbalik.

Elenae nyaris tersentak dan hampir menabrak Lucid. Beruntung ia tanggap dan langsung memeluk tablet nya sembari menghentikan langkah.

"Aku baru ingat. Kemarin aku menyuruhmu membeli ponsel baru. Apa kau sudah membelinya?" Tanya nya.

Elena mengangguk. Wanita berambut sebahu itu memasukkan tablet tadi kedalam tas hitam nya. Sembari mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam.

Sebuah ponsel.

Lucid mengambil kotak itu. Ia langsung membukanya dan menyalakan benda pipih berwarna silver itu.

Ia tersenyum kecil dan memasukkan ponsel barunya itu kedalam saku jas. Sementara kotak nya ia berikan kembali pada Elena.

"Aku akan pergi sebentar. Kau disini saja. Jika ayahku mencari, bilang saja aku sedang menemui teman lama"

Tanpa menunggu jawaban Elena, Lucid langsung berjalan memutar arah. Ia kembali memasuki lift, menekan tombol B, dan bersenandung pelan.

Ketika sampai di basement, ia menghampiri mobil sport hitam nya. Segera ia memasuki dan mengendarai mobil tersebut.

Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang melewati jalanan Shibuya dan berhenti disalah satu bangunan berwarna abu-abu terang.

Neon Box besar bertulis 'Shibuya 109' bertengger diatas gedung. Ia berjalan memasuki toko tersebut.

Tiba-tiba ponsel nya bergetar. Lucid mengerutkan kening sembari berfikir kalau Caroline sudah memasukkan SIM card baru ke ponsel nya ini.

"Hallo?"

"Ah, akhirnya kamu jawab telefonku"

Deg!!

Langkah Lucid berhenti seketika. Suara itu. Suara yang khas namun menusuk.

"Bella?" Tanya Lucid lirih.

"Apa aku harus make nomor yang beda-beda setiap mau nelfon kamu?" Ujarnya dengan nada naik turun.

Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang