Terbangun kembali

315 9 0
                                    

Railo *pov*<

Dingin.......

Gelap...
Ah
Aku belum mati. Apa ini jalan menuju dunia lain?
Hah,,, ada cahaya.

"Railo! " seseorang memanggilku?

Saat kurasa bahwa inilah akhirnya, seseorang memanggil namaku,menggenggam tanganku dan menarikku dari tempat sesak ini.

"Railo..!! Hahahahaha" perempuan itu sepertinya menyebutkan namaku, tapi entahlah aku tak yakin.

Dia tertawa? Siapa dia? Kenapa seakan-akan dia mengenalku? Ini dimana?

"kamu siapa? " tanyaku.
Namun aneh, kenapa dia malah memberikan tatapan kecewa itu? Aku merasa bersalah telah menanyakan itu.

" Kamu gak ingat aku? M-masa lalumu bagaimana? Kamu tidak ingat masa lalu mu? " tanyanya seakan tak percaya.

"Gak tau, lagian apa ini di distrik perbelanjaan? " sambil ku tengok kanan kiri, ada banyak orang lalu lalang,dan toko-toko berjajar rapi.

"ingatan di dunia ini dan dunia sana saling bertimpang tindih sih, aku juga begitu saat pertama Bangun"
Aku tak mengerti apa yang dia ucapkan, dunia ini? Sebenarnya ini dunia apa? Bukannya ini memang duniaku?

"T-tunggu sebentar,! ini distrik perbelanjaan kan?" aku di dalam fountain lagi.

"yaaah kalau itu.... Nanti saja yah, sekarang kamu pake baju dulu, kan malu diliatin sama mbak disana" aku mengikuti arah yang ditunjukkan oleh wanita itu, dan disana ada seorang perempuan berbaju putih, dengan rambut panjng yang menutupi wajahnya, melihat ke arahku dengan tatapan aneh. Aku melihat tubuhku sendiri lalu refleks menutup badanku yang tidak menggunakan pakaian.

Setelah menggunakan pakaian yang diberikan oleh wanita yang tidakku tau namanya ini, aku hanya terdiam sambil melihat ke sekeliling hingga tidak mendengar panggilan perempuan itu.

"Lo..... Railoo.... Railooooooo..... DENGERIN GAK SIH BOLOT" teriakan dan pukulan keras menghantam kepalaku. Pukulan itu dilakukan oleh wanita bertubuh mungil yang menarikku tadi.

"Dengerin dong, penjelasan ini penting buat keberadaanmu tau" ucap wanita itu kemudian masih dihiasi dengan nada kesal.

"Iya, iya ini juga di dengerin"
'kok sakit yah, aku kan udah mati' ucapku di dalam hati sambil mengelus pelan kepalaku yang tadi habis digebukin sama wanita bertubuh mungil ini.

"Bb.... Bb... Boleh di ulang" ucapku dengan gagap dan dengan perasaan bersalah saatku tahu bahwa sedari tadi wanita itu menjelaskan sesuatu yang tidak sempatku simak baik-baik.

"KAMVRET 😡" ucap wanita itu dengan kesal.

"maaf"

"HUH.😤 namaku.... Panggil saja Bulan. Secara fisik aku terlihat lebih muda darimu,tapi karena aku meninggal lebih dulu jadi bisa dibilang aku seniormu.JANGAN HARAP AKU AKAN MENGULANG SEMUA PENJELASANnya!! Hmphh" ucap Bulan dengan pipi di gembungkan tanda sedang marah

"maaf" entahlah hanya kata itu yang mampu kuucapkan.

"Kenapa?  Kamu masih belum percaya kalau kamu udah mati?"

"bukan gitu... " belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, tanganku sudah ditarik secara paksa oleh Bulan lalu dia mendorong punggungku ke arah wanita yang sedang berjalan berlawanan arah dari ku. Namun aneh, aku menembus wanita tersebut dan.....
perasaan apa ini?

"HIIIIIHH!  iya aku paham kalau aku udah mati! jangan lakukan itu lagi. Rasanya tetep aneh kalu orang langsung nembus badanku gitu" ucapku bergidik ngeri sambil memeluk tubuhku sendiri.

"Terima aja. Kamu tau, wujudmu bisa 'utuh'dan 'bersih' itu kerena kamu memiliki tekad yang kuat untuk tetap 'ada' itu juga berarti 'urusan' kamu di dunia terlalu berat untuk kamu tinggal MENGERTI? "

"mm" aku hanya mengangguk, sebenarnya aku masih kurang mengerti apa yang dikatakan Bulan.

"Terus kamu bilang kamu sama sekali tidak ingat kenangan masa hidupmu? Gimana mau nyelesain 'urusan'mu di dunia ini? UGHH 😈"

"mmmm, yang aku ingat... Cuma namaku dan dan kalo aku mati gara-gara penyakitku, itu doang"

"AMPUUUUUNNNN 😱 tapi satu.Pertama-tama kamu harus nerima kalau kamu udah mati dengan menerima kematianmu, tubuhmu akan tetap utuh dan netral" Ucap bulan dengan serius.

Kemudian dia melanjutkan perkataannya.
"Dan sebaliknya, kalo nggak. Kamu bakal jadi kayak tante itu!!" ucap Bulan seraya menunjuk ke arah wanita bergaun putih yang memiliki aura hitam yang mengelilingi tubuhnya (hantu gentayangan).

"Hhiiiieeeeee,,,,,, iya! Iya!!  Aku terima!  Aku udah mati! " ucapku pasrah.

"Sip, bagus kalo kamu ngerti"

"Tapi, kalau begini bagaimana caraku melanjutkan hidup?" tanyaku ke Bulan.

"Railo??"

Suara itu, itu bukan suara Bulan.Saat aku menoleh ke arah sumber suara, mataku bertatapan dengan mata hijau terang milik seorang gadis cantik yang menatapku dengan tatapan seakan tak percaya.

Ghost Dilema [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang