Aku menatap gadis dengan rambut dikepang, yang kini sedang memunggungiku. Saat ia berbalik, ternyata dugaanku benar.
"Laila?" bukan pertanyaan, tepatnya pernyataan.
Apa ini ingatan tentang Laila?
Ia berjalan melewatiku,
"Tunggu" ucapku seraya menggengam tangan nya.
ZRAAAATTTTT!
semuanya tiba-tiba menjadi gelap. Laila tidak ada lagi dihadapanku. Namun, aku melihat seorang anak kecil yang begitu mirip denganku."Aku?" tanyaku tak percaya.
"Hey, kenapa kau melupakan mereka?" tanya anak itu. Ah bukan, dia adalah aku, diriku yang masih kecil.
"Kenapa kamu melupakan semuanya? Apa kamu jadi orang bodoh sekarang?" tanya Anak itu lagi.
"Eh?"
"Apa kamu masih melarikan diri sampai akhir? Ingatlah. INGATLAH SEMUANYA! SEMUA YANG KAU LALUI DI HIDUPMU!! SAMPAI SERPIHAN-SERPIHAN YANG TERKECIL!" teriakan anak itu membuatku membeku di tempatku.
Ingatan itu kini menyerbuku, seakan-akan memecahkan kepalaku.
"KEBODOHAN MU! KELALAIAN MU! PENYESALAN MU! KEEGOISAN MU! SANDIWARA MU! RASA SAKIT MU! INGATLAH!!!!"
Aku memegang kepalaku. Rasanya benar-benar sakit.
"BAGAIMANA KAU MENUTUP DIRI DARI ORANG-ORANG DISEKITARMU SELAMA INI!"
Aku mengingat diriku yang menyembunyikan sakit ku dari Reihan, Bunda, Oma, dan menyimpannya sendiri dan tidak mempercayakan mereka semua yang dekat padaku.
"BAGAIMANA KAU MEMBUAT SAHABATMU MERUNDUK DAN MERASA BERSALAH SELAMA INI!"
Wajah Reihan terbayang dipelupuk mataku, wajah sedih, yang penuh dengan penyesalan serta kesakitan.
"BAGAIMANA KAU MENEPIS KEPEDULIAN ORANG-ORANG DAN MENGHIRAUKAN KEPEDULIAN MEREKA SEMUA!"
Nenek!...
Oma......
Reihan.....
Kak Sheela....
Mereka semua peduli padaku."BAGAIMANA KAU TERUS MENYIKSA DIRIMU SENDIRI DENGAN HIDUP SEPERTI ITU!!! DAN BAGAIMANA RASA SAKIT INI MENGOYAK TUBUHMU!!??" teriak anak itu.
Rasa sakit yang tadinya hanya di kepalaku, kini menjalar ke seluruh tubuhku. Membuatku jatuh terduduk dengan bertumpu pada lututku dengan tangan yang terus memegangi kepalaku yang terasa sangat sakit.
"GHAH! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! KHAH! HENTIKAN! KHAH! AGH! HENTIKAN! HENTIKAN!!" aku memohon padanya untuk menghentikan semua ini. Aku merasa tidak sanggup menerima semuanya sekaligus. Air mataku sedari tadi mengalir dengan deras.
"SAKIT! SAKIT! SAKIT!" Teriakku memohon seraya memeluk tubuhku sendiri.
Benar juga....
Saat itu juga sama seperti ini....
Gelap....
Sesak....
Perih..
.
Aku tersesat dalam mimpiku.....Dunia begitu gelap.....
Yang kuingat hanya semua hal yang menyakitkan...
Ayah.....
Bunda.....
Kelalaianku yang menjadi awal kehancuran semuanya......
Kepalaku dipenuhi tumor-tumor pemikiran itu.....
Begitu perih....
Begitu menyakitkan......
Begitu berat......
Sampai aku berpikir, kalaupun aku terbangun dari mimpi ini.....
Aku benar-benar ingin mati.....
Tapi disaat yang sama.....
Dalam kondisiku yang menyedihkan ini......
Kamu disana......... Laila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Dilema [END]✔
Fiksi RemajaCerita ini saya ambil dari web toon dengan judul yang sama, serta cerita yang sama. Yang ditulis oleh KIKUATAMA. Apa yang akan kamu rasakan ketika kamu tertarik kembali ke dunia setelah kematianmu? Namun dengan sosok yang berbeda dari sebelumnya...